07

1.1K 114 12
                                    

.

.

.

Esok kan harinya...

Xiao Zhan dan Wang Yibo sudah bersiap siap menuju rumah sakit, tadi Zhuocheng menghubungi Wang Yibo untuk memberitahukan bahwa Xiao Zhan ada jadwal pemeriksaan hari ini.

Tiba di parkiran hotel, Wang Yibo membukakan pintu mobil untuk Xiao Zhan dan mempersilahkan istrinya masuk.

Xiao Zhan tersenyum dan masuk kedalam mobil tersebut.

Setelahnya ia berlari kecil menuju pintu sebelah mobil lalu membukanya dan duduk di kursi kemudi.

Wang Yibo melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tangannya menggenggam tangan Xiao Zhan mesra dan menciumnya.

"Bunny setelah ini kamu mau kemana?" tanya nya.

Xiao Zhan terlihat bingung untuk memutuskan ia mau pergi kemana.

Wang Yibo yang melihat raut wajah bingung sang istri, pun tersenyum dan mengusap rambut Xiao Zhan pelan.

"Bagaimana kalau kita berdua pergi ke pantai" usulnya.

"Mmn..." angguk Xiao Zhan antusias dan tersenyum senang.

Wang Yibo yang melihat Xiao Zhan tersenyum bahagia pun ikut merasakan kebahagiaan itu.

Setelah menempuh perjalanan tiga puluh menit lamanya, kedua pasangan baru menikah tersebut tiba di rumah sakit Wang Hospital.

Wang Yibo mengenggam erat tangan Xiao Zhan dan membawanya masuk kedalam rumah sakit miliknya tersebut.

Para dokter dan suster menyapa dan membungkuk hormat pada kedua pasangan tersebut.

Xiao Zhan pun membalas sapaan mereka dan tersenyum manis.

Wang Yibo yang melihat itu merasa cemburu dan mencubit gemas pipi chubby pemuda manis yang menjadi istrinya itu.

"Apa kau senang membuatku cemburu hmm?" ucapnya gemas.

"Hihihi... Maafkan aku suamiku" ucap Xiao Zhan terkikik senang lalu memeluk serta mencium pipi Wang Yibo didepan umum.

Para suster dan pasien yang berlalu lalang ditempat tersebut berhenti sejenak hanya untuk melihat keromantisan kedua pasangan tersebut.

Terlebih Xiao Zhan yang terlihat sangat manis dan menggemaskan, pipi chubby, mata bulat, hidung bangir serta bibir mungil dan jangan lupakan mole dibawah bibir tersebut menambah kesan keimutan dan kecantikan seorang Xiao Zhan.

Lalu setelahnya keduanya kembali melanjutkan langkah mereka.

Namun baru beberapa langkah Xiao Zhan berhenti.

"Yi ge, gendong aku lelah rasanya kakiku tak kuat untuk melangkah" ucap Xiao Zhan manja mengangkat kedua tangannya meminta Wang Yibo untuk menggendongnya.

Wang Yibo dengan sigap mengangkat tubuh ringan Xiao Zhan dan menggendong ala koala.

Bukan tanpa alasan Xiao Zhan meminta Wang Yibo untuk menggendongnya, ia merasakan kakinya kesemutan dan sulit untuk digerakkan.

Perlakuan Wang Yibo yang manis tak luput dari pandangan orang-orang yang berpas-pasan dengannya.

Pasalnya yang mereka ketahui Wang Yibo adalah orang yang dingin dan tak pernah tersenyum sedikit pun.

Dan barusan tadi mereka melihat pria Wang itu tersenyum hanya pada Xiao Zhan seorang.

"Apakah es di Kutub Utara mencair" begitulah kira kira isi pikiran mereka.

Alzheimer ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang