10

1.2K 110 20
                                    

.

.

.

Beberapa bulan kemudian...

Usia kandungan Xiao Zhan sudah memasuki bulan ke empat. Kondisi Xiao Zhan pun berangsur-angsur membaik tidak seperti sebelumnya.

Zhuocheng selalu datang memeriksa keadaan Xiao Zhan pagi dan sore hari.

"Halo Zhan" sapa Zhuocheng melambaikan tangannya.

Xiao Zhan tersenyum menanggapi sambil mengelus perutnya yang membesar.

"Ada apa? Wajahmu terlihat pucat!" seru Zhuocheng.

"Tidak ada mungkin karena aku kelelahan berkeliling rumah tadi" jawab Xiao Zhan mendudukkan dirinya di tepi ranjang.

"Lain kali jangan sampai kelelahan. Kau tidak perlu memaksakan diri, terapi yang kau lakukan tidak perlu sampai ke luar rumah, cukup di dalam rumah saja" ucap Zhuocheng. Dan mulai melakukan tugasnya.

"Apa kau masih sering mengalami halusinasi?" tanya Zhuocheng.

"Mmn... Tapi tidak sesering seblumnya sekarang jauh lebih baik" ucap Xiao Zhan.

"Berarti terapi yang kau lakukan bekerja dengan baik. Setelah dirimu jauh lebih baik aku akan melakukan stimulasi kognitif ,  untuk meningkatkan daya ingat,  kemampuan berkomunikasi dan kemampuan mu dalam memecahkan masalah. Bukankah kau ingin sembuh agar bisa bermain dengan anak-anak mu kelak nanti" ucap Zhuocheng.

"Benarkah? Apa penyakit ku bisa di sembuhkan?" ucap Xiao Zhan antusias.

"Hmm" angguk Zhuocheng menggaruk tengkuknya.

Ia sebenarnya kurang yakin, meskipun terapi ini aman di lakukan dan komplikasi jarang terjadi saat menjalani terapi ini, tapi terapi ini tetap memiliki resiko yang perlu di waspadai, salah satunya rabun jauh sementara yang di sebabkan adanya perubahan lensa mata.

Zhuocheng sangat berharap tidak terjadi apapun pada Xiao Zhan selama masa terapinya. Dan juga berharap Xiao Zhan bisa sembuh dari penyakitnya.

Melihat tingkah Zhuocheng, Xiao Zhan hanya tersenyum lalu berjalan kearah dinding kamarnya menatap gambar gambar yang terpasang di dinding kamar tersebut.

Mengangkat tangannya mengusap gambar gambar tersebut.

"Apa aku akan sembuh? Apa aku bisa hidup lebih lama lagi dan merawat kalian, bermain bersama serta menghabiskan waktu bersama kalian"

Xiao Zhan membatin serta mengusap perutnya yg mulai membesar.

"Mari kita berjuang dan hadapi semuanya bersama-sama, mommy akan bertahan semampu mommy dan kalian sehat-sehatlah di dalam sana" batin Xiao Zhan lagi menyemangati dirinya dan kedua calon anaknya.

Kemudian ia berbalik dan berjalan kearah Zhuocheng lalu mengangguk. Zhuocheng segera memulai terapi nya.

Xiao Zhan mulai bercerita tentang apa saja yang ia lakukan hari ini tanpa terlewat kan, tak lupa ia juga bercerita tentang hal-hal yang menurutnya menyenangkan.

Zhuocheng setia mendengarkan dan sesekali menanggapinya dengan pertanyaan yang langsung di jawab dengan antusias oleh Xiao Zhan.

Empat puluh lima menit berlalu, Zhuocheng pun mengakhiri terapi nya dan dari yang ia lihat gejala halusinasi yang di alami Xiao Zhan sudah berkurang bahkan nyaris tidak pernah muncul lagi.

Alzheimer ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang