"Selamat ulang tahun Ojisan!!"
Ya, hari ini merupakan hari spesial dimana kakek Jeongwoo berulang tahun. Semua orang terlihat sangat sibuk dengan pekerjaanya masing-masing. Ada yang sedang menyusun makanan, mendekor ruangan, menata bunga dan banyak aktivitas lain yang dilakukan. Jeongwoo dengan senang hati membantu orang-orang yang sedang bekerja untuk mempersiapkan acara ulang tahun kakeknya, sebenarnya tidak begitu membantu sih mungkin lebih tepatnya 'mengganggu'.
Jeongwoo datang membawa beberapa bunga segar yang selanjutnya dia diberikan kepada pekerja yang sedang menata vas bunga . Setelah itu kembali berkeliling melihat apakah ada yang membutuhkan bantuannya lagi atau tidak.
"Jeongwoo!" Panggil seseorang, jeongwoo celingukan mencari siapa yang memanggil namanya. Cukup susah untuk menemukan orang yang memanggilnya karena di ruangan ini sedang banyak sekali orang yang berlalu-lalang.
"Hei, Jeongwoo!" Panggilnya kembali dibarengi dengan tepukan pada pundak jeongwoo.
"Eh ada apa kak?" Tanya Jeongwoo, yang memanggilnya ternyata tak lain adalah kakaknya sendiri. Dari tadi sang kakak mencari keberadaan jeongwoo yang sejak tadi siang menghilang dan membuat ibunya khawatir bukan main, takutnya jeongwoo pergi keluar kawasan rumah dan tersesat karena jeongwoo pasti tidak mengetahui kawasan sekitar sini.
"Kamu jangan asal pergi aja dek, kasian ibu udah panik takutnya kamu nyasar" ujar sang kakak. Yaa, ibu jeongwoo sangat khawatir jika anak bungsunya ini pergi keluar dan tidak tahu arah untuk pulang. Karena saat ini, mereka tidak sedang berada ditempat tinggal mereka, melainkan sedang berkunjung ke Jepang tempat kakek jeongwoo tinggal.
"Hehe maaf kak, tadi aku bosen mangkannya pergi kesini. Siapa tau ada yang perlu bantuan kan" Jelas jeongwoo cengegesan. Tak lama dari situ, jeongwoo ditarik oleh sang kakak pergi ke kamarnya untuk mencoba pakaian yang akan dikenakan di perayaan ulang tahun kakeknya malam ini.
🦋🐺🦋🐺🦋
Hari mulai gelap dan mataharipun sudah pamit berganti menjadi bulan malam yang indah memancarkan sinarnya. Jeongwoo bercermin melihat pantulan dirinya dan mengecek apakah penampilannya sudah rapi atau tidak, ia tersenyum lalu menyemprotkan beberapa kali parfum kepada pakaian yang ia kenakan.
Penampilan Jeongwoo malam ini sangat memukau. Bagaimana tidak, kemeja putih dibalut dengan vest berwarna senada yang jeongwoo kenakan membuat dirinya terlihat sangat menawan, belum lagi senyum jeongwoo yang selalu manis.
Jeongwoo berjalan keluar kamarnya, menghampiri sang kakak yang sudah menunggu untuk pergi ke ruang tempat perayaan ulang tahun sang kakek dilaksanakan.
"Kak, ini ngga ada baju lain apa? Kok tangannya transparan gini?" Ujar jeongwoo pada sang kakak. Jika kalian penasaran, jeongwoo bukanlah orang yang senang dengan pakaian yang terlalu terbuka, dan pakaiannya saat ini terlalu terbuka dan dirasa kurang sopan menurutnya.
"Apa sih dek, bagus tau! Suit on u. Udah ah jangan insecure mulu, kamu tuh udah cakep dek. Pasti ntar banyak yang naksir" Kata sang kakak
"Ngga mau ih, masa adek di taksir sama kakek kakek sih kak. Ini kan pesta ulang tahun kakek, pasti yang dateng temen kakek semua. Adek ngga mau di taksir kakek kakek ih" Oceh jeongwoo, sang kakak tertawa mendengarnya lalu pergi berjalan tak lupa menarik tangan si bungsu untuk segera ke ruangan tempat acara berlangsung.
Ramai.
Satu kata yang bisa jeongwoo deskripsikan untuk menggambarkan suasana sekarang ini. Banyak sekali orang, mulai dari anak muda seumurannya hingga orang tua yang sudah berumur, dan sudah dipastikan bahwa itu adalah teman sang kakek.
Jeongwoo berkeliling, meninggalkan sang kakak yang sedang asik berbincang dengan beberapa rekan kerja dan kenalan sang kakek. Dia mencari keberadaan ibunya, yang dari siang tadi ia bahkan belum sempat bertemu.
Ting Ting
Suara dentingan gelas terdengar, suasana mendadak menjadi sepi dan semua orang mulai terfokus pada sumber bunyi tersebut yang tak lain adalah sang kakek. Sang kakek berada di depan sana dengan menggunakan satu set pakaian formal. Sang kakek memulai sambutannya dengan berterima kasih kepada tamu undangan yang hadir juga beberapa celotehan khas kakek-kakek.
"Dan di hari yang spesial ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Har Corp yang telah membantu perusahaan saya dari keterpurukan". Jelas sang kakek.
Tak lama dari itu, seorang pria berjalan maju kedepan dan berdiri disamping sang kakek. Pria dengan perawakan tinggi yang dibalut dengan jas hitam senada juga rambut hitam legam. Oh, tidak lupa kacamata hitam yang bertengger di hidung mancung sang pria.
"Aneh, ini kan malam hari, juga kita berada didalam ruangan, kenapa harus pake kacamata hitam sih" heran jeongwoo, entah kenapa melihatnya jeongwoo sedikit kesal karena penampilannya seperti orang sombong pikirnya. Tanpa Jeongwoo tahu dibalik kacamata hitam tersebut ada sepasang mata yang terus memperhatikannya.
🦋🦋🦋
🐺🐺🐺Huaaaa, hallo temen-temen. ini cerita pertamaku lho.
Sebenernya cerita ini udah ada didraft dari lamaaaa banget cuman ngga berani buat publish, tapi setelah ribuan purmana aku mengumpulkan keberanian akhirnya aku publish juga. Semoga suka yaa teman-teman.
Jangan lupa klik bintangnya, kalau ada saran dan kritik membangun dengan senang hati akan aku terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red Butterfly
FanfictionKupu-kupu merah merupakan lambang gairah, kebahagiaan dan romansa yang tak terbatas. Namun dalam beberapa kepercayaan, kupu-kupu merah ini menandakan bahaya atau kejahatan. Sebuah kisah tentang Park Jeongwoo yang harus terjebak dalam sangkar emas mi...