Matahari sepertinya enggan untuk menampakan diri di pagi hari ini. Angin bertiup cukup kencang ditambah dengan suara gemuruh menandakan badai akan datang. Suasana seperti ini tentu membuat semua orang malas untuk bangun dari tempat tidurnya, begitu juga dengan jeongwoo.
"Jeongwoo-sama mari bangun, tuan haruto sudah menunggu dimeja makan" ucap bibi yumi sembari mengelus punggung jeongwoo, berusaha membuat jeongwoo bangun dari tidurnya.
Selama jeongwoo tinggal dirumah ini, bibi yumi memang berperan layaknya seorang ibu. Segala urusan yang berkaitan dengan jeongwoo mulai dari bangun tidur, menyiapkan pakaian, makanan dan lain sebagainya itu selalu diurusi oleh bibi yumi.
Ngomong-ngomong tentang ibu, jeongwoo seringkali merasa sedih karna tidak tahu sama sekali mengenai keadaan sang ibu. Haruto tidak pernah memberikan akses bagi jeongwoo untuk berhubungan dengan dunia luar, bahkan dengan ibunya saja tidak boleh. Setiap kali jeongwoo bertanya mengenai keadaan ibu dan kakaknya, haruto seringkali mengalihkan pembicaraan atau hanya menjawab bahwa keadaan mereka baik. Sungguh, jeongwoo dibuat frustasi akan hal tersebut.
"Jeongwoo-sama mari bangun sebentar, tuan haruto harus segera pergi ke korea 1 jam lagi" ucap bibi yumi, masih dengan usapan di punggung milik jeongwoo.
Jeongwoo yang mendengar kata Korea, langsung membuka mata dan berlari masuk kedalam kamar mandi. Jeongwoo pikir 1 jam itu sangat cukup untuk dirinya bersiap dan ikut pulang ke negara tempat lahirnya bersama haruto.
🦋🐺🦋🐺🦋
Sekitar 15 menit berlalu, jeongwoo sudah siap dengan sebuah kaos putih yang dibalut cardigan miliknya. Jeongwoo berlari kecil menghampiri haruto yang sedang duduk dimeja makan menikmati kopi hitamnya.
"morning haruto~" ucap jeongwoo ketika dirinya sudah berada di hadapan haruto, jeongwoo mengambil tempat duduk berhadapan dengan haruto dan mulai meninum susu coklat dengan senyuman yang sedari tadi menghiasi wajah manisnya.
Haruto sedikit bingung dibuatnya, jeongwoo dengan senyumannya adalah hal yang sangat jarang haruto temui. Haruto menoleh pada bibi yumi seakan bertanya 'ada apa dengan anak ini?' dan dibalas dengan gelengan kecil dari maidnya itu. Jadi apa yang membuat jeongwoo senang seperti ini, padahal cuaca diluar mendung dan diperkirakan akan turun hujan badai.
Selesai dengan acara sarapan pagi, haruto merapikan beberapa dokumen dan peralatan yang sempat dia keluarkan. Melihat hal tersebut, jeongwoo tiba-tiba berlari menuju lift untuk naik ke kamarnya dan berteriak meminta haruto untuk menunggu dirinya.
Selang beberapa waktu, jeongwoo turun dengan sebuah backpack yang mengembung cukup besar di punggungnya. Haruto makin aneh dibuatnya.
"Yuk, gua udah siap" ucap jeongwoo pada haruto, haruto mengerutkan keningnya merasa aneh dengan kelakuan jeongwoo pagi ini.
"Kamu mau kemana?" tanya haruto kala jeongwoo mulai berjalan ke pintu utama.
"Kita pulang ke korea kan?" tanya jeongwoo super excited dengan senyuman menghiasi wajahnya. Haruto memijat pelipisnya, agak kaget dengan pertanyaan jeongwoo itu.
"Siapa yang bilang kita akan ke Korea?" tanya haruto
"Bibi yumi" jawab jeongwoo sembari menunjuk kearah bibi yumi yang berdiri dibelakang haruto. Bibi yumi dibuat kelabakan akan jawaban dari tuan mudanya itu, pasalnya tadi dia memang menyinggung soal kepergian haruto ke korea agar jeongwoo mau bangun dari tidurnya.
Haruto menoleh kearah maidnya, meminta penjelasan mengenai alasan kenapa jeongwoonya berfikir mereka akan pergi ke korea hari ini.
"Anu- itu tuan haruto, tadi jeongwoo-sama susah sekali untuk bangun. Lalu saya bilang bahwa tuan haruto harus bergegas pergi ke korea, saya tidak bilang bahwa jeongwoo-sama akan ikut ke korea juga" ucap bibi yumi, jelas disini terjadi salah paham antara jeongwoo dengan bibi yumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red Butterfly
FanficKupu-kupu merah merupakan lambang gairah, kebahagiaan dan romansa yang tak terbatas. Namun dalam beberapa kepercayaan, kupu-kupu merah ini menandakan bahaya atau kejahatan. Sebuah kisah tentang Park Jeongwoo yang harus terjebak dalam sangkar emas mi...