Setelah menempuh 4 jam perjalanan dari London ke Cheshire, akhirnya Harry memberhentikan mobil Range Rover hitamnya didepan sebuah rumah yang bisa dibilang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga. Sebuah rumah idaman setiap orang, asri dan nyaman. Ada taman berukuran sedang didepan rumah. Dengan air mancur kecil ditengah-tengahnya.
"Kita sudah tiba!" Sorak Harry. Mereka berdua segera turun dari mobil. Matahari tepat diatas kepala. Kira-kira pukul 12.45 siang.
"Harry.."
"Yep?" Harry berhenti berjalan dan menengok ke belakang.
"Bagaimana dengan pakaian ku yang sudah compang camping ini? Aku juga kotor. Apa kata ibu mu nanti?" Tanya Elena dengan nada yang cemas.
"Tenang saja, ibu ku adalah perempuan yang sangat baik hati. Dia selalu mengulurkan tangannya bagi orang-orang yang membutuhkan bantuan. C'mon!"
Mereka berjalan bersama menuju pintu depan rumah Harry. Harry mengetuk pintu rumahnya beberapa kali.
"Mom! Gemma!"
"Wait a second!" Terdengar suara perempuan dari dalam rumah. Elena segera bersembunyi dibelakang tubuh kekar Harry. Pintu perlahan-lahan terbuka.
Seorang perempuan yang kira-kira beberapa tahun lebih tua dari Harry keluar.
"Omg! Harry!!" Harry segera memeluk perempuan itu.
Itu ibu nya Harry? She looks so young, batin Elena.
"Gemma!! I miss you so much!" Sorak Harry sambil terus berpelukan. Setelah Harry melepas pelukan, Harry segera menarik tangan Elena.
"Gemma, this is Elena, and Elena, this is Gemma, my sister." Elena menjulurkan tangan kanannya, belajar bahwa didunia Harry mereka berkenalan dengan cara berjabat tangan. Gemma menyambut tangan Elena, namun pandangannya tidak lepas dari cara berpakaian Elena yang menurut Gemma sangat aneh. Tapi Ia hanya diam saja, karna Ia tahu pasti Harry akan menjelaskan semuanya.
"Ayo, masuk!" Ajak Gemma. Mereka bertiga segera masuk ke dalam dan duduk diruang tamu.
"Sebentar aku panggilkan mommy." Izin Gemma sebelum meninggalkan Harry dan Elena berdua diruang tamu.
"Rumahmu sangat nyaman dan hangat, berbeda dengan istana tempat ku tinggal. Terlalu kosong dan dingin." Ujar Elena.
"Yeah, i really love my house." Jawab Harry singkat, sebenarnya Ia ingin menanyakan apa maksud Elena saat Ia bilang "istana tempat ku tinggal" tapi Ia menyimpannya dalam hati. Ia akan menanyakan dan meminta penjelasan dari Elena setelah mereka bertemu dengan Harry's Mom.
"HazzaBear! My lovely son!!" Ujar seorang perempuan yang terlihat jauh lebih tua dari Harry. His mom. Harry segera berdiri dan memeluk ibunya.
"Mommy! I miss you so bad!" Mereka berpelukan agak lama. Sampai akhirnya mereka melepas pelukan. Elena segera berdiri dari sofa empuk yang baru saja Ia duduki.
"Oh iya mom, this is Elena, and Elena, this is Anne, my mom."
Elena menjulurkan tangannya, tapi Anne tidak menyambut tangan Elena melainkan segera memeluk Elena dengan hangat.
"Hello, Elena, nice to meet you."
"Uhm, nice to meet you too, Anne." Jawab Elena dengan awkward.
"Wait, what happened to your beautiful bride dress?" Tanya Anne lalu memegang gaun Elena yang sudah robek disana sini.
"Uhm mom, i'll explain it to you later." Jawab Harry saat Ia melihat Elena kebingungan untuk menjawab apa.
"Oh, okay. I leave you guys alone okay, c'mon Gemma we need to finish our cake in the kitchen!" Ujar Anne sambil berjalan ke dapur disusul Gemma, meninggalkan Harry dan Elena diruang tamu berdua.
YOU ARE READING
The Lost Princess ( Harry Styles FanFiction )
Fanfiction+18 Princess Elena, dengan nekad meninggalkan kerajaannya. Menunggangi kuda kerajaan, menyusuri hutan gelap dibelakang istana. Perjodohan yang tidak diinginkannya lah yang membuatnya kabur dari istana. Ia tidak tahu harus pergi kemana, namun yang p...