"A-aku di-dimana?" Elena masih tersungkur ditanah, dengan kepala menengadah ke atas, memperhatikan gedung-gedung tinggi pencakar langit yang tidak pernah Ia lihat sebelumnya. Matahari pagi mengintip dibalik gedung-gedung itu.
"Ka-kau si-siapa da-dan dari ma-mana datangnya?" Laki-laki keriting itu dengan terbata-bata dan dengan mata yang masih melotot "tak percaya" bertanya.
Elena segera menatap pria itu, raut wajahnya berubah kesal.
"Apakah kau akan terus membiarkan seorang putri tersungkur di tanah?!" Ujar El dengan sedikit membentak. Pria itu menaikkan satu alisnya, tapi kemudian buru-buru membantu Elena berdiri.
"Maaf, aku hanya sangat terkejut. Lagipula, tadi kau bilang apa? Seorang Putri? Haahahahahaha. Kau datang darimana sih? New York? France? Spain? Kau pandai sekali melawak! Hahahahah" Pria itu tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.
Elena memandang pria itu dengan bingung. Apa yang pria ini bicarakan? New York? Apa itu? France? Spain? Nama aneh apa lagi itu?
"Anyway, Nama ku Harry. Harry Styles." Ia menjulurkan tangannya. Elena hanya memandangi tangan pria bernama Harry tersebut. Ia tidak tahu apa yang Ia harus lakukan. Biasanya jika Ia berkenalan dengan seseorang di istana, Ia akan menundukkan kepalanya dengan tangan memegang kedua ujung gaunnya, bukan malah menjabat tangan orang itu.
"Kau tidak ingin bersalaman dengan seorang Harry Styles? Karna setahu ku, diluar sana ada jutaan gadis yang rela mati agar bisa bersalaman denganku lho.." Ujar Harry dengan percaya diri.
Dengan ragu-ragu Elena menyambut tangan Harry.
"Aku Eleanora Ceasaria Pryor. Panggil aku Princess Elena. Aku datang dari Kerajaan Mandaelafia. Dan aku benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi. Aku tidak tahu aku ada dimana, aku tidak tahu kau siapa, namun yang pasti aku ingin pulang." Mata Elena mulai berair.
"Aku ingin pulang!!!!" Tiba-tiba saja Elena berteriak dan menangis sejadi-jadinya. Layaknya seorang anak kecil yang merengek kepada ibunya agar dibelikan es krim. Melihat hal itu, Harry mulai panik.
"Hei! Hei! Berhentilah menangis!" Tapi itu malah membuat tangisan Elena semakin besar. Mahkota kerajaan yang belum sempat Ia lepaskan dari kepalanya, miring 45 derajat dari posisi yang seharusnya.
"Aku pasti sedang bermimpi!" Ujar Elena, dan mulai mencubiti lengannya berkali-kali dengan keras.
"Ayo bangun, bangun! Pasti aku sedang bermimpi!" Tapi sia-sia.
"Hei! Kau sedang tidak bermimpi! Berhenti! Stop! Jangan melukai dirimu!" Harry yang kebingungan, akhirnya memilih jalan satu-satunya dengan memeluk Elena. Ia melingkarkan tangannya. Mendekap tubuh Elena yang jauh lebih kecil dari nya. Berusaha membuat Elena tenang. Membuat Elena terdiam.
"Aku-aku ingin pulang." Ucap Elena lirih sebelum akhirnya Ia jatuh pingsan.
Harry menangkap tubuh Elena, yang seketika kehilangan tenaga untuk menopang tubuh nya agar tetap berdiri. Aku tidak mungkin membawa stranger ke rumah, aku tidak tahu dia siapa, tapi apa yang harus aku lakukan? batinnya.
Sepertinya ini semua salahku.., pikir Harry.
(Harry P.O.V) Flashback
"Aku tidak menyangka kau berpacaran dengan Caroline Flack, Haz" Cibir Louis. Aku menatap Louis dengan tajam. Tangan kanan ku tanpa sadar ku kepal dengan kencang, hingga berubah putih.
"Dan aku juga tidak menyangka, Kau! Sahabatku Sendiri! Tidak mempercayai perkataanku! Aku sama sekali tidak ada hubungan dengan Caroline!" Bentak ku tak kalah keras.
YOU ARE READING
The Lost Princess ( Harry Styles FanFiction )
Fanfic+18 Princess Elena, dengan nekad meninggalkan kerajaannya. Menunggangi kuda kerajaan, menyusuri hutan gelap dibelakang istana. Perjodohan yang tidak diinginkannya lah yang membuatnya kabur dari istana. Ia tidak tahu harus pergi kemana, namun yang p...