Chapter 2 : Pencaharian Korban

163 23 0
                                    

Kata kurang baku
-OOC
-Bahasa Kasar
-Typo
-Tidak bermaksud menyinggung negara lain

TNI menatap jam tangan pembeliannya "Kenapa mereka masih lama?".

Ia masuk lagi ke kantornya lalu menonton tayangan berita terbaru

"Selamat pagi permisa, berjumpa dengan saya, reporter. Dalam berita pesawat 'air force' mengalami kecelakaan dan puing-puing pesawat tercebur ke dalam laut"

"Di duga, kecelakaan tersebut terjadi karena gangguan cuaca dan kesalahan teknis dalam penguasaan
Kendali"

"Hah?! Air Force" TNI mengingat perkataan Kopassus saat sebelum lepas landas

'kami menaiki pesawat bernama Air Force nanti Panglima ke bandara saja'

"Tidak mungkin.." TNI langsung beranjak keluar lalu memanggil anak buahnya. "Semua pasukan TNI angkatan laut, segera berkumpul cepat!"

Anggota TNI angkatan laut pun langsung berkumpul ala militer dan memberikan hormat "Siap!"

"Kalian,cari korban kecelakaan pesawat Air Force" Perintah TNI
  "Tapi, jadwal jalur pesawat itu hanya jendral Kopasgat yang tahu" ucap salah satu anggota

TNI berdecit kesal "Seharusnya aku tanyakan Kopasgat tadi"
Namun salah satu anggota mengangkut tangannya "Anu... Panglima"

TNI menatap dia "Saya dengar, jalur pesawat itu melintasi Selat Makassar"
TNI mengangguk "Terima kasih informasinya"

***

"Kau menemukan sesuatu,Komandan?"
  "Hei,kita saja belum sampai ke Selat Makassar"

Kapal TNI AL langsung melaju pesat ke Selat Makassar untuk menemukan korban pesawat yang hilang
.
.
.
.
.
Di sisi lain Asean sedang merasa tidak enak
Teman-temannya yang lihat itu pun langsung bingung "Asean,kau kenapa?" Tanya EU

Asean tersadar dari lamunannya "Tidak ada apa-apa,hanya merasa pikiran ku sedang sedikit kacau"

"Kau ini,ini sedang jam Istirahat. Mungkin kamu kebanyakan bekerja sampai pikiran mu kacau" WHO menyodorkan makanannya
  "Ini makan"

"Ya.. ku berharap begitu" Asean semakin kacau pikirannya

***

Di selat Makassar, Pasukan TNI langsung mengambil jenazah korban kecelakaan ke tempat selamat

TNI sudah memeriksa wajah parah korban. Namun tak kunjung menemukan wajah Indonesia ataupun kedua Jenderal TNI 3 angkatan itu

Ia merasa sangat sedih,bahkan ia merenungkan dirinya di tepi kapal militer

"Panglima..." Seseorang memanggil namanya
  "Ada apa,Alfiyan"

Alfiyan, anggota yang menjawab di mana lokasi kecelakaan berada. Memberikan TNI segelas air putih

"Minum dulu,siapa tau pikiran panglima mereda" dia memberikan gelas itu kepada TNI namun di tolaknya

"Saya tidak akan tenang sebelum adik saya dan trio Komando Pasukan itu di temukan" TNI

"Tapi... Anu" Alfiyan gugup untuk berbicara
  "Tapi apa?"TNI menekan suaranya

"Badai akan datang, panglima" TNI melihat langit terdapat awan hitam sudah sepenuhnya menutupi cahaya matahari

TNI segera mengambil Walkie Talkie miliknya "Pencaharian Korban akan dilanjutkan setelah badai mereda. Segera berkumpul ke tepi pantai"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di sisi lain, terdapat dua orang sedang menaiki suatu benda untuk di jadikan rakit

Satu di antara mereka sedang kewalahan
Ia tampak bingung kekanan kiri memeriksa sekitar

"Tidak ada..."

Ia segera membangunkan satunya lagi "Mas bangun!"

Temannya yang di panggil Mas itu terbangun tapi sesaat setelah melihat wajahnya ia terkejut

"Siapa kamu?"

Bersambung

Gila, chapter ter pendek dan ter garing sumvah😥
Ini cuma menceritakan pencaharian Indo doang cuy

Ya gimana lagi, namanya juga 'pencaharian korban' ya cari korban yang hilang lah
Ya kali nyari mati:v

Babai

Hilang Ingatan [Remake Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang