Chapter 4 : Seseorang Dalam Pikiran

120 19 8
                                    

Kata kurang baku
-OOC
-Bahasa Kasar
-Typo
-Tidak bermaksud menyinggung negara lain

"Ku dengar Pesawat Air Force jatuh ke Selat Makassar,ya?" Tanya UN

Asean menghela nafasnya "Iya,dan sekarang pasukan TNI sedang mencari para korban yang menghilang termasuk Indonesia"

UN terkejut "Indonesia juga korbannya?"
  Asean mengangguk "Bukan hanya dia. Kopassus, Kopaska,dan Kopasgat selaku Pengawalnya juga menjadi korban" kata Asean

"Mereka itu kalau tidak salah jenderal TNI dari angkatan berbeda ya?" UN
  Asean hanya mengangguk untuk itu

UN menepuk pundak Asean "Sabar Asean,aku akan panggil FBI untuk membantu mencari Indonesia dan ketiga jenderal itu" Ia beranjak keluar ruangan

Sedangkan Asean hanya memandangi langit di luar jendela nya

***

"Jadi kalian juga ikut pencarian?" TNI

"Iya,ini perintah atasan dan Tuan PBB" sahut salah satu anggota FBI
  "Tapi itu bukannya tugas ka-" belum sempat selesai berbicara malah di potong

"Ini perintah atasan,Pak TNI. Lagipula Country anda juga menjadi korbannya,maka kami harus turut serta mencari" tegas Ia

TNI menghela nafas kasar "Dia adikku,bukan Country ku" Ia langsung kembali ke kapal karena Badai telah selesai "Kami akan menyelidiki di arah Timur,kalian pergi ke Barat"

"Baik!" Semua FBI langsung menuruti perintah TNI

Sedangkan TNI terus saja membayangkan Adiknya itu

"Di mana kamu Indo?" Guman dia

Tapi tiba-tiba bayangan itu datang. Bayangan seseorang yang sudah menghkianati dirinya dan semua keluarga

Dia juga yang telah membunuh jenderal TNI sebelum saat ini

Ia ingin sekali memukul wajah dia kalau jika saja ada di hadapannya
Tapi suara,dan wajah orang itu kembali teringat saat TNI memikirkan Indonesia

"Pergilah dari pikiran ku!" TNI menggebrak meja
.
.
.
.
"Astaghfirullah Al Adzim!"

"Mas kenapa sih?!" Zaiyan kaget karena tadi Indonesia menggebrak meja

"Muka orang itu kembali muncul"

"Emang dia siapa sih? Coba jelaskan ciri-ciri nya" Zaiyan

"Wujud nya merah putih kayak aku, matanya kuning sebelah, terus di tangan kanannya megang senapan dan sebelahnya mengenggam arit. Perawakannya seperti Tentara tapi bukan"Indonesia menjelaskan ciri-ciri orang tersebut

"Mana jelek lagi mukanya!" Indo tidak sadar dia sedang mengejek siapa

Sementara itu Zaiyan berpikir, siapakah orang tersebut "Gak mungkin kan Panglima"

"Hah, Panglima? Siapa dia?"
  "Dia Panglima TNI di Negara ini" jawab Zaiyan

"Siapa namanya?" Tanya Indonesia
  Zaiyan mengingat sebentar "Entah,dia kayak menutupi nama aslinya"

"Aelah" Keluh Indonesia memandang langit oranye dan sudah memulai berwarna biru pekat "Ngomong-ngomong langitnya bagus" Ia tampak tenang memandangi langit

"Lebih bagus kamu ingat kembali"

"Hah lu ngomong apa tadi Iyan?" Indonesia tampak agak kesal mendengar kalimat tadi

Sedangkan yang di panggil hanya bingung
  "Apaan sih,mas? Orang saya lagi coba menangkap jangkrik" Jujur Zaiyan. Dia selalu di ejek Kopassus karena ia tidak bisa menangkap satupun jangkrik

Namun ia bisa menangkap burung, apalagi elang. Tapi itu kan semua orang juga bisa

Memburu burung elit
Menangkap jangkrik sulit
-Kopassus

Indonesia heran siapa yang membisikkan nya tadi?
Zaiyan lagi sibuk masuk ke semak-semak hanya untuk satu ekor jangkrik

"Mas ayo masuk! Nenek Yah sudah memanggil" ya, mereka kini menumpang tinggal di rumah Nenek Yah

Mumpung Nenek Yah sudah sebatang kara,jadi mereka berdua sepakat untuk menumpang sementara di rumahnya

Sementara itu

Pasukan FBI telah mendapati beberapa puing-puing pesawat yang mengarah ke pulau Kalimantan

"Hmmm... Apakah ada korban yang selamat di sana?" Tanya komandan
  "Mungkin saja,apakah kita harus ke sana atau anggota TNI saja?" Tanya salah satu dari mereka

Komandan tadi mengambil Walkie Talkie yang sudah terhubung ke pasukan TNI

"Dengan TNI AL di sini"

"Permisi, Pak. Kami mendapati beberapa puing-puing yang mengarah ke pulau Kalimantan"

"Baik,kami akan menghubungi Panglima terlebih dahulu" perlahan suaranya menghilang

Di sisi TNI

Ia sedang berusaha menghilangkan wajah orang tadi di pikirannya
Apalagi dia sudah berbisik, membuat TNI semakin murka

"Sudah ku bilang dia di arah Barat. Sedang berada di desa Atforest"

TNI mengebrak lagi mejanya sampai retak "DIAM!"

Tanpa sengaja TNI mengejutkan anggotanya yang baru saja masuk "P-permisi Tuan Panglima. Kami menemukan puing-puing lain di arah Barat"

Deg!

"Dia... Berkata jujur?"

"Barat kau bilang?" Anggota itu mengangguk. TNI tak habis pikir, orang yang ia benci dan di kenal pengkhianat berkata jujur padanya

TNI duduk kembali setelah beradu mulut dengan Orang itu "Kita ke sana sekarang, sisanya serahkan kepada FBI"

Bersambung

AAAAA chapter nya pendeck 😭😭😭
Gimana lagi,ide lagi buntu

Btw Ngadain QnA Nih UwU
Boleh lah tanya apa-apa,yang berhubungan dengan pribadi juga boleh. Kayak umur, kelas,dll

Babay

Hilang Ingatan [Remake Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang