Aku tidak tahu bagaimana perasaanku saat ini. Menemukanmu adalah sumber bahagia yang tak bisa kuungkapkan dengan banyak kata. Di saat hidupku merasa sangat hampa, kau hadir memberiku rasa nyaman yang selama ini kunantikan.
Dilema saat sendirian adalah hal yang kutakutkan walau aku begitu menyukai sepi. Kepalaku riuh terdengar, hatiku memberontak tak ingin seperti ini. Perpisahan yang lalu membuatku sangat tidak nyaman dan membuatku tidak akan bermain rasa kembali.
Namun, seketika kau datang bagai malaikat tanpa sayap. Memberiku banyak harap, juga tawa yang sangat lengkap. Tidak bisa kubayangkan kala itu, jika kau terlambat datang, mungkin saja aku bisa mati konyol hanya karena sebuah perasaan. Duniaku runtuh kala itu.
Lemahku, Tuhan mengetahuinya hingga mengirimmu sebagai penguatku. Gemuruh dalam dada kian reda, kau adalah pawangnya.
Jika dulu harapku dipatahkan, semoga kau datang memberiku kebahagiaan. Kemarin adalah kisah yang memilukan, semoga kau datang membawaku pergi dari tekanan.
Aku sempat membenci sosok sepertinya, lagi-lagi kau datangan memberiku banyak kepercayaan. Bahwa tidak semua orang sama seperti mereka di masa lalu. Kau adalah cahaya saat keadaan gelap menghampiri. Hatiku mencelos saat kutahu bahwa dirinya tak sebaik dirimu.
Terima kasih kau telah hadir.
Terima kasih kau telah mampir.
Semoga kamu adalah mimpi juga takdir untukku.#HalamanTerakhir

KAMU SEDANG MEMBACA
Halaman Terakhir
PoetryTentang kisah kita, yang seharusnya selalu bersama. Tetapi kandas di tengah jalan karena sebuah perpisahan.