Episode 18: Hat of Friendship

32 3 1
                                    

"Dalam bahaya?! Bahaya apa, Ray?" tanyaku.

"Temanmu tidak benar-benar membersihkan bangkai Burung Gagak itu! Melainkan ia menghidupkannya kembali dengan cara memutar balikkan waktu, sehingga burung itu bisa hidup kembali seperti sediakala."

"Hah? Buat apa ia menghidupkan kembali Burung Gagak itu?"

"Disitulah bahayanya, burung itu tidak sembarangan datang ke rumah kalian. Itu adalah sinyal yang dikirimkan Overdoom untuknya! Dan ia menghidupkannya agar burung itu bisa terbang kembali ke kediaman Overdoom sebagai tanda ia sudah merespon sinyal tersebut."

"Artinya... teman-temanku sedang dalam bahaya di rumah sekarang maksudmu?!"

"Ya, kemungkinannya lumayan besar. Kepintaran temanmu tidak bisa diremehkan, mungkin saja Overdoom sudah mengirim bawahannya ke rumahmu sekarang, entah tujuannya apa. Kau harus cepat-cepat kembali ke rumahmu, Yeonjun. Aku akan membawamu ke jalan keluar dari pulau ini. Aku hanya bisa membawamu sampai sana karena aku tidak bisa keluar dari pulau ini. Jadi, sisanya ku serahkan kepadamu."

Aku pun mengangguk dan dengan cepat menaiki punggung Ray, memegang tanduknya. Ray langsung berlari dengan sangat cepat daripada sebelumnya, mungkin karena situasinya bagi ia yang sangat mendesak.

Saking cepatnya, dalam waktu beberapa detik saja mereka sudah sampai di jalan keluar pulau ini. Terlihat langit malam dunia yang indah sekali, banyak bintang yang berkelap-kelip di langit.

Aku yang melihat langit yang ternyata sudah malam tidak kaget lagi, karena memang waktu di pulau dengan waktu di dunia beda beberapa jam.

"Kau pasti bisa melakukannya, Yeonjun. Aku percaya padamu, ada penghalang di jalan keluar ini yang membuatku tidak bisa keluar. Kita memang tidak bisa melihatnya tapi penghalangnya tidak menghalangimu, aku bisa mencobanya kalau kau mau, supaya kau percaya," ujar Ray.

Ia pun mencoba membuktikan perkataannya dengan cara memberi jarak beberapa meter dari jalan keluar, lalu berlari kencang kearahnya.

Dan benar saja, Ray tidak bisa keluar dari pulau ini, melainkan hanya menabrak penghalang gaibnya saja. Sekuat dan sekeras apapun usahanya tetap tidak akan bisa menghancurkan penghalang itu, hampir mustahil dihancurkan.

"Kau seharusnya tidak usah melakukan itu, aku sudah percaya dengan kata-katamu, Ray. Kira-kira kenapa Taehyun mengurungmu di pulau ini? Aku tahu dia tidak mungkin melakukannya tanpa ada maksud tertentu," jawabku.

"Aku juga tidak tahu, Yeonjun. Yang jelas kau harus cepat kembali ke rumahmu sekarang juga! Mereka pasti merindukanmu disana."

"Yasudah, aku harus pergi. Jaga dirimu baik-baik, Ray! Aku juga akan mencari cara agar kau bisa bebas dari pulau ini."

Aku pun berlari dengan cepat meninggalkan Ray dan juga pulau sihir itu, selama perjalanan aku sangat khawatir kepada teman-temanku karena perkataan Ray tadi, Aku harap mereka bertiga baik-baik saja di rumah.

1 setengah jam kemudian, akupun akhirnya sampai di rumah. Tanpa basa-basi aku langsung mendobrak pintu rumah dan berteriak, "Teman-teman! Apa kalian baik-baik saja?"

Dan ternyata mereka bertiga sedang berada tepat di ruang tamu, yang kebetulan ruangannya dekat dengan pintu depan.

Mendengar teriakan Yeonjun, mereka langsung melihat kearahnya dengan ekspresi bingung, tapi juga senang karena akhirnya Yeonjun kembali setelah berjam-jam tidak ada di rumah.

"Yeonjun hyung, akhirnya kau kembali juga! Tapi, kenapa kau berteriak seperti itu? Kami baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ucap Soobin.

"Itu benar, hyung. Kau membuat kami kaget," sambung Kai.

"Syukurlah kalian baik-baik saja, ceritanya panjang, aku tidak tahu harus menceritakannya dari mana. Yang jelas, kupikir Overdoom sudah menangkap kalian."

Evil Magic || TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang