11: Perasaan Yang Tumbuh

13 1 1
                                    

11: Perasaan Yang Tumbuh




(Kilas balik)

Yogi mendecak gemas. Cowok itu memegangi pelipisnya yang dipasangi plester. Area yang tadi gadis itu sentuh. Beraninya dia menyentuh Abian Prayogi?

Tidak. Yogi tidak mau mengakui apapun. Dia bukan orang yang mudah jatuh cinta.

Tapi cewek itu manis juga.

"Argh," Erang Yogi pelan. Menonjok dinding koridor kelas 11 yang sepi.

Jatuh cinta adalah hal yang masih sensitif untuk Abian Prayogi. Pemuda itu masih takut kejadian yang dulu ia alami, terulang kembali. Yogi takut ditinggalkan. Sebab itulah Yogi tidak pernah berusaha untuk mencari teman atau pasangan. Dan tidak mau mengenal orang lain agar tidak merasakan perihnya perpisahan.

Namun apa-apaan ini? Yogi hanya baru melihat cewek berpita biru itu beberapa kali. Namun apa yang dirasakannya kini? Jatuh cinta? Tidak!

Ia mendengus kasar. Kalau saja kemarin anak-anak IPS sialan itu tidak mencegat lalu mengeroyoknya, mungkin saja Yogi sudah selangkah lebih dekat dengan gadis itu. Mungkin Yogi sudah tahu berapa nomornya, dimana rumahnya, apa kesukaannya. Yogi jadi menggeram kesal, berpikir untuk membalaskan dendam pada curut-curut IPS itu suatu hari nanti.

"Gue harus ajak dia pulang bareng." Gumamnya yakin.

"Akira, X-1."

Kakinya melangkah cepat menuruni tangga menuju koridor kelas 10.

Walau Yogi gugup, pemuda itu membalutnya dengan rasa percaya diri dan sikap cuek. Ia mengetuk pintu yang terbuka itu dan membuat orang-orang yang berada di kelas terkejut heran.

'ADA ABIAN PRAYOGI SI BADBOY ANJIR!'

"Kenapa kak?" Tanya salah satu siswi perempuan yang duduk di meja paling dekat pintu.

"Ada Akira?"

"Nggak ada. Dari bel tadi dia udah keluar kelas, belum balik lagi." Jawab cewek itu.

"Lo nggak tau dia dimana?" Tanya Yogi.

"Nggak. Tapi kalau ada keperluan, nanti aku sampein,"

"Nggak usah." Yogi keluar tanpa bilang terima kasih.

Seisi kelas X-1 langsung berkasak-kusuk heboh.

"Anjir ada apaan Akira sama Kak Abian?"

"Tu anak diem-diem mainnya sama badboy anjay!"






Yogi baru akan membelokkan diri ke halaman belakang sekolah, siapa tau cewek itu disana. Tapi langkahnya jadi terhenti saat melihat sosok cewek yang tadi dilihatnya bersama Akira baru saja keluar dari kelas X-2 dan berdiri di koridor depan kelasnya.

Yogi yang tahu kalau cewek itu adalah teman Akira, langsung menghampirinya.

"Lo tau dimana Akira?"

Saking terkejutnya, Michelle sampai memekik dan termundur kaget. Pasalnya ni orang nggak ada punten nggak ada permisi tiba-tiba nanya dengan suara bass nya. GIMANA NGGAK KAGET?!

"A... Itu..." Ini Michelle jawab apaan yak. Bingung.

Yogi menatap Michelle tepat di matanya. Sorot matanya tajam seakan menghipnotis Michelle untuk berkata jujur.

"D-dia tadi bilangnya mau ke depan ruang osis," jawab Michelle.

"Thanks."

Yogi yang sudah mendapatkan informasi, langsung bergegas pergi. Tanpa tahu apa yang akan ia lihat disana.


Blue RibbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang