Hari itu umat manusia kembali tersadar... akan teror mengerikan dari mereka.
Tahun 834, seorang anak perempuan lahir dari pasangan Eisenberg. Dia hanyalah anak biasa yang sama dengan anak lainnya, namun suatu hari takdirnya mulai berubah. Anak itu d...
This story contain major spoilers from manga and anime
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti yang sebelumnya dikatakan oleh Squad Leader Flagon, setelah selesai mengeluarkan barang bawaan, ketiga anggota barunya dibawa ke tempat latihan.
Isabel dibawa ke area pacuan kuda dimana dia akan berlatih menunggang kuda dengan seorang Prajurit perempuan yang juga merupakan anggota regu Flagon.
Setelah mengawasi selama beberapa jam, bisa dilihat bahwa Isabel sangat mahir menunggang kuda. Tidak hanya itu, karena dia sudah tahu cara menggunakan Mesin Manuver 3D, Isabel juga bisa melakukan gerakan kombinasi ketika sedang menunggang kuda. Hal ini membuat pengawas sedikit terkejut betapa berbakatnya Isabel.
"Bagaimana menurutmu?" Setelah berhasil melakukan gerakan kombinasi, Isabel berhenti tepat di depan pengawas dan menanyakan pendapat darinya.
"Aku terkejut, tidak kusangka kau bisa mempelajarinya secepat ini."
"Nah, sejak dulu aku memang sangat mudah bersahabat dengan hewan. Satu-satunya hal yang sering bermasalah denganku hanya manusia!"
"Para petinggi dan Prajurit lainnya selalu memandang kalian dengan sebelah mata karena berasal dari Kota Bawah Tanah. Tapi pastinya tinggal dibawah sana juga sangat sulit untukmu, kan?"
"Ya, memang sulit. Aku lahir dan dibesarkan di Bawah Tanah, jadi tinggal di tumpukan sampah sudah biasa bagiku. Semua jadi semakin sulit dan kupikir aku akan mati, namun semua jadi lebih baik setelah Levi-aniki menyelamatkanku."
"Begitu, ya... Jadi Levi melakukan hal seperti itu?"
"Benar! Dia adalah yang terkuat, bahkan di Bawah Tanah."
"Apakah Furlan juga sama?"
"Uh, Furlan..." Isabel melirik ke arah di mana Furlan sedang duduk di atas tumbukan kayu dengan seorang Prajurit bernama Sairam. Dia juga merupakan salah satu anggota regu Flagon.
"Aku tidak punya kesempatan untuk menang... Hanya dalam sekejap, semuanya meninggalkanku." Furlan menceritakan bagaimana dia bisa bersama dengan Levi pada Sairam. Dia kembali mengingat masa-masa itu. "Setelah itu aku selalu bersamanya, walaupun sedikit sulit menjadikannya pemimpin karena sifatnya."
"Apa kemampuannya sungguh sehebat itu?"
"Aku akan memperingatimu, lebih baik jangan membuatnya marah."
Seolah baru menyadari sesuatu, Sairam berdiri dari duduknya. "Oops, kita seharusnya tidak boleh berbicara di sini."
"Squad Leader Erwin bisa melihat kita." Sairam menatap kearah di mana ruangan Erwin berada.
