Chapter 18 [Penghianat]

249 15 2
                                    

Mereka menemukan anak kecil di tengah hutan, mereka membawa nya ke Keraton dan menamainya Papua Nugini, Bertahun-tahun berlalu sekarang mereka sudah bebas atau bisa di bilang merdeka. TNI juga mempunyai teman baru yg dimaksud adalah teman militer tentu mereka suka berbincang sebentar di markas. Mereka melakukan kegiatan seperti biasa sampai akhirnya.....

PKI membunuh para jenderal dan perwira angkatan darat, tentu saja itu membuat konflik keluarga mereka cukup sulit di jelaskan. TNI dan PKI sering kali bertengkar.......

"KENAPA KAU MELAKUKAN ITU HAH!?"-Tanya TNI dengan nada tegas

"KENAPA MEMANG?!, AKU HANYA INGIN MENGAMBIL KEKUASAAN!!"-Bantah PKI

"TAPI TIDAK DENGAN CARA MEMBUNUH JUGA!!"-Teriak TNI

"Sudahlah aku tidak mau membuang waktu"-Ucap PKI lalu pergi menjauh

'Tch lihat nanti hukuman apa yang dia dapat'-Batin TNI lalu dari belakang ada yang menepuk pundak nya yang tidak lain adalah....... Petrus

"Eksekusi mati"-Bisik Petrus

"Tunggu-, apa maksudmu dengan eksekusi mati?"-Tanya TNI menoleh ke arah Petrus

"Itu hukuman yang dia dapat"-Ucap Petrus

"A-apa"-Ucap TNI

"Iya kita sudah sepakat, hukuman yang dia dapat adalah Eksekusi mati "-Ucap Petrus

"Apa tidak ada hukuman lain?"-Tanya TNI dengan ragu

"Tidak, bukan kah harus nya kau senang"-Ucap Petrus

"Haha-, ya kau benar, a-aku akan ke kamar sebentar"-Ucap TNI lalu pergi menaiki tangga, dan tentu saja itu membuat Petrus bingung

TNI memasuki kamar nya dan mengunci pintu lalu merenung sebentar dan menatap atap rumah.

"*Sigh* apa dia juga harus pergi"-Ucap TNI kepada dirinya sendiri

"Sudahlah, dia penghianat "-Ucap TNI membaringkan dirinya di kasur

Sementara mereka (Indo dan Nesia) sedang tidur sehabis..... Menangis karena mendengar Eksekusi mati.

Dikamar PKI dia berbaring dan memikirkan sesuatu.

'Apa yang harus ku lakukan sebelum pergi'-Batin PKI lalu memandang foto keluarga nya

'Apa aku bisa bertemu dengan kalian nanti'-Batin PKI yang masih memandang foto keluarga nya

Keesokan harinya tiba, saat nya Eksekusi mati PKI, agak sulit di terima tapi itu salah nya sendiri.

Di tengah lapangan dengan ber ramai² orang bersorak "Ayo bunuh dia!", Suasana menegangkan terjadi. Tangan TNI bergetar hebat ketika mengacungkan pistol ke arah PKI. Petrus yang mengetahui itu menepuk pundak TNI dan memberikan pistol ke Indo yang artinya menyuruh nya menembak ke arah PKI.

Indo menerima dan maju perlahan mendekat ke arah PKI. Indo mendengar bisikan dari PKI "Aku minta maaf indo" air mata mengalir deras. Dengan bisikan oleh indo "Aku juga minta maaf" dan dooor!! Tembakan nya mengenai kepala PKI, tidak berfikir panjang Indo berlari ke arah PKI dan memeluk nya, karena indo tidak mau lepas dari pelukan nya sehingga TNI harus menarik paksa tangan nya.

Kejadian itu membuat depresi besar, Panca dan Sila tidak bisa berbuat apapun.

Beberapa tahun setelah kematian PKI... Indo dan Nesia di kirim ke masion Asean. Timor dan Papua punya rumah mereka sendiri namun terpisah.

Di kediaman keraton kehidupan berjalan seperti biasa lagi namun......
Petrus membubarkan partai nya. Sehingga dia tidak lagi berada di keraton namun di isekai canda, bisa dibilang dia sudah tiada. Dan setelah itu mereka hidup bahagia selamanya....

Tamat

































































Iya tamat
































Kurang lebih mohon maaf jika ada kata yang menyinggung

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu

⋋⁠✿Kehidupan Anak Nusantara✿⁠⋌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang