Chapter 12 [Masa lalu]

208 15 2
                                    

Ada kerajaan bernama kerajaan Majapahit, singkat cerita mereka mempunyai anak kembar bernama panca dan sila. Hidup mereka aman dan damai tanpa gangguan bangsa asing dan hewan buas. Saat mereka umur 5 tahun, mereka mendapatkan adik yang bernama Petrus. Petrus adalah singkatan dari penembak misterius, mereka berharap dia menjadi penembak yang handal. Saat ini panca dan Sila berumur 10 tahun sementara Petrus berumur 5 Tahun. Kedatangan seorang adik lagi bernama TNI singkatan dari Tentara nasional Indonesia.

"Woah TNI mempunyai mata hijau seperti bunda"-Ucap Petrus sambil menunjuk ibunda nya

"Iya bunda harap kalian menjadi anak yang hebat dan meneruskan kekuasaan ini^^"-Ucap Zamrud sambil menggendong si TNI

Skip beberapa tahun kemudian keluarga Nusantara kehadiran anak baru yang manis dan ajaib. Ngomong² di sini si Pekah sama PFI nya udah lahir ya udah nongol.

Ketika anak itu lahir ada hal aneh yang terjadi, seperti panca dan Sila yang tiba-tiba mempunyai sayap, oh ya di cerita ini sebelum ada indo sama Nesia panca dan sila belum punya sayap emas. Lalu tiba-tiba saja ada seekor Garuda yang datang dan memberi hormat lalu memasuki tubuh salah satu dari anak kembar tersebut seperti penjaga ku rasa.

Saat indo sudah lima tahun

"Wah indo udah besar aja ya^^"-Ucap Petrus sembari mengelus kepala indo

"Iya nanti kalian bakal punya adik loh"-Ucap TNI

"Hah lu yang bener bakal ada adik lagi?!"-Tanya Petrus dengan kaget

"Iya Baru aja bunda ngasih tau"-Ucap TNI

"Moga yang satu ini gak beban kayak lu"-Ucap Petrus

"Abang!!"-Ucap TNI dengan Kesal

"Hehe bercanda, lu kalau lagi kesel lucu"-Ucap Petrus sambil tertawa

"Au ah PK! Sama PFI baik gak kayak bang Petrus"-Ucap TNI

"Oh oke kalau lu pikir gitu jangan panggil gw Abang lagi"-Ucap Petrus berjalan menjauh

"Eh!?, Bang maaf cuman bercanda yaelah"-Ucap TNI mengejar Petrus

Sementara Indo dan Nesia yang menyimak mereka bilek

"Yah kita di tinggal Nes"-Ucap Indo

"Mau ke kamar bang PKI?"-Tanya Nesia

"Entah lah kayak nya bang PKI gak suka kita deh"-Ucap Indo

"Halah dia mah cuman cemburu lagian ada bang PFI"-Ucap Nesia

"Y-yaudah yok"-Ucap Indo

Dan mereka pun berjalan ke kamar PK! Dan PFI

"Halo bang"-Ucap Indo sambil membuka pintu nya perlahan

"Hai Indo masuk aja mau apa kesini?"-Tanya PFI

"Nggak papa, Nesia ngajak Indo ke sini"-Ucap Indo memasuki kamar

"Abang lagi ngapain?"-Tanya Nesia

"Memang apa urusan kalian jika kami melakukan sesuatu!?"Tanya PKI dengan nada yang ngegas gitu

"Tidak ada kami hanya bosan"-Ucap Nesia

"Jika kalian bosan pergi main saja bersama mereka"-Ucap PKI

"Bang Petrus lagi ngambek terus bang TNI lagi berusaha ngebujuk nya"-Ucap Nesia

"Lah emang ngambek kenapa tu orang"-Tanya PFI

"Jadi ceritanya gini *menceritakan* dan kami jadi di cuekin deh"-Ucap Nesia

"Ooh"-Ucap PFI dengan singkat padat dan jelas

"AKU TIDAK PEDULI DENGAN KALIAN , PERGI DARI SINI DAN JANGAN MENGGANGGU KAMI MENGERTI!!"-Teriak PKI kesal

"PKI kau harus bersikap lembut pada mereka"-Ucap PFI

"Untuk apa karena mereka aku tidak bisa mendapat kekuasaan ku"-Ucap PKI

"Abang benci kami?"-Tanya Indo

"Tentu saja!"-Ucap PKI

"PKI apa kau mau bertanggung jawab jika mereka menangis?!"-Tanya PFI dan benar saja mereka menangis

"Sigh PFI kau mungkin akan menjadi musuh ku suatu hari"-Ucap PKI (Mungkin ya guys hanya mungkin)

"Kenapa begitu?"-Tanya PFI bingung apa yang di bicarakan PKI

"Tentu saja kau seorang Fasis dan aku komunis guru kita bermusuhan satu sama lain-"-Ucap PKI lalu tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar mereka

"Kalian kenapa apa ada yang luka kenapa kalian menangis?"-Tanya TNI

"Apa ini ulah kalian ?"-Tanya Petrus

"T-tidak itu bukan aku"-Ucap PFI

"Lalu?"-Tanya Petrus

"Tch mereka hanya terlalu cengeng itu saja"-Ucap PKI

"PKI sudah ku bilang jangan terlalu kasar pada mereka"-Ucap TNI

"Lalu apa itu bermasalah untuk mu?"-Tanya PKI

"Dengar kita bisa saja di hukum jika ayah dan bunda tau mereka menangis"-Ucap Petrus

"Tapi aku kan tidak bersalah dia yang membentak nya"-Ucap PFI

"Aku bicara pada PKI!"-Ucap Petrus

"Maaf"-Ucap PFI

"Lalu, apa membuat mereka menangis adalah masalah besar dan kenapa kalian malah membela nya"-Ucap PKI

"PK! Kau-"Ucapan Petrus terpotong

"Bang boleh aku bicara sebentar dengan PKI?"-Ucap TNI

"Tentu serahkan mereka pada ku, aku akan menenangkan mereka"-Ucap Petrus

"Baiklah terimakasih, PKI ayo ikuti aku ke kamar ku"-Ucap TNI

"Ya"-Ucap PKI

Sesampainya di kamar TNI

Saat PKI memasuki ruangan nya tiba² saja...........
































































































































[_____________________________________]

Terimakasih sudah membaca book gj ini jangan lupa vote dan komen ya see you next time

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu

⋋⁠✿Kehidupan Anak Nusantara✿⁠⋌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang