#Pacar seorang Rin

732 61 0
                                    

∘₊✧─── Happy Reading ───✧₊∘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∘₊✧─── Happy Reading ───✧₊∘

Mendengar pertanyaan Rin, [Name] merasa kedua pipinya memanas. Apa yang akan [Name] jawab? Apakah [Name] menerima Rin? Atau ia akan menolak Rin?

[Name] pun mulai bicara. "Ya, aku mau" Jawab [Name].

Jawaban dari [Name] membuat mata Rin berbinar binar dan tersenyum tipis. Dengan cepat, Rin langsung memeluk tubuh gadis itu erat erat.

"Makasih" Lirih Rin.

[Name] tersenyum. "Sama sama" [Name] pun membalas pelukan dari Rin. Keduanya sekarang tengah berpelukan, menyalurkan kehangatan dari pelukan keduanya.

Rin merenggangkan pelukannya perlahan, kemudian menatap mata [Name] lekat lekat. Tatapan Rin kali ini berbeda dari biasanya.

"Lo ga bakalan tinggalin gw kan? " Tanya Rin.

[Name] terkekeh. "Ga bakal kok. Aku bakalan terus ada di samping kamu" Jawab [Name] yang setelah itu tersenyum.

Rin menatap mata [Name] dalam dalam. Tidak ada kebohongan dari mata [Name]. Rin tersenyum tipis.

Cupp

Tanpa aba aba sekalipun, Rin langsung mencium kening [Name] singkat. [Name] terkejut dengan apa yang di lakukan Rin.

Rin menatap [Name] sambil tersenyum. "Makasih.. " Lirih Rin.

[Name] mematung sejenak. Perlahan, kedua pipinya terasa panas. Muncul rona merah di kedua pipinya. [Name] tersipu.

[Name] tersenyum perlahan. "Sama sama" [Name] kemudian mengelus kepala Rin, walau agak kesusahan karena Rin lebih tinggi darinya.

Rin merasa nyaman saat [Name] mengelus kepalanya. [Name] adalah orang kedua yang bisa meluluhkan hati [Name] setelah Ibunya. Sebelumnya, Rin tidak pernah tertarik dengan gadis mana pun. Tetapi, setelah [Name] muncul ke dalam hidupnya dan bisa menjadi teman yang ia jadikan teman curhat, lama lama Rin merasa tertarik dengan [Name].

Mereka berdua menghabiskan waktu istirahat di belakang sekolah, mengobrol, bercanda tawa. Setiap [Name] bercerita, Rin tersenyum tipis melihatnya.

Tak berselang lama, bel berbunyi, menandakan waktu istirahat sudah berakhir.

"Ck, udah bel" Ucap Rin.

[Name] mengkerutkan dahinya. "Kenapa Rin? " Tanya [Name].

"Gw masih mau sama lo" Ucapnya.

Pipi [Name] memerah. Ia mengelus kepala Rin. "Nanti lagi, udah bel masuk loh" Ucap [Name].

[Name] maju beberapa langkah, lalu memutar badannya menghadap Rin. "Jangan bolos ya, Rin. Fokus belajar" Ujar [Name] dengan senyumnya.

Mata Rin berbinar. Ia tersenyum tipis, lalu mengangguk menanggapi ucapan [Name]. "Lo juga" Balasnya.

[Name] mengangguk. Setelah itu, dia pergi dari belakang sekolah. Rin masih bersandar di dinding. Dia menaruh tangannya di atas kepala, dia mengingat momen di mana [Name] tadi mengelus kepalanya. Setelah itu, Rin tersenyum, senyuman yang sudah lama ia tidak munculkan.

‧₊Butterfly° [Itoshi Rin]!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang