Rumah (+18)

961 12 0
                                    

Alo gess. Udah tau kan chapter yang ini agak sedikit Danger? Tpi pasti kelen nyari nya yang kayak gini wkwkw. Soo yang masih under jangan baca ya. Kalo masih mo baca serah sih, ku gak tanggung jawab:)

Happy Reading!!!
.
____________________________________

3 tahun berlalu..
.
.

Sudah 3 tahun atlena tinggal bersama zisya yang masuk kategori "kekasih" Nya. Ia senang senang saja tinggal bersama. Tidak seperti awal yang menculik dirinya. Tapi ya dia sudah melupakan nya dan berusaha menerima keadaan.
.
.

07:00

Jam sudah menujukan pukul 7 pagi. Tapi sepasang kekasih itu masih saja belum bangun dari tidur mereka. Sampai ketika jam alarm berbunyi dan berhasil membangunkan Atlena.

Kring..

"Eugh..  Dah pagi?" Ucap Atlena dengan mengucek ucek matanya

"Syaa.. Bangun"

"Eugh" Jawabnya dengan suara khas bangun tidur

"Udah pagi sayang, bangun yuk" Ajak Atlena

Bukan jawaban yang diberi, tetapi sebuah kecupan singkat yang di beri.

"Iya iya aku bangun hihi"

"Mandi gih" Perintah Atlena

"Iya iya"
.
.

Skip sarapan..
.
.

"Kamu hari ini ada acara apa sya?" Tanya Atlena membuka topik pembicaraan

"Ah hari ini. Aku free, gak kemana mana. Kamu mau pergi kah?" Tanya zisya

"Ndak, aku tanya aja"

Sesi pembicaraan pun selesai dan dilanjutkan dengan suara garpu sendok yang beradu satu sama lain sampai sesi makan itu selesai.
.
.

"Aku udah selesai. Ku ke ruang tamu ya" Pamit zisya dan lanjut pergi.

"Hha, kebiasaan kalo makan suka gak di taro" Heran Atlena dan mengambil 2 piring itu untuk di cuci dan saat menyucikan piring..
.
.

"Oh?" Kaget Atlena
.
.
Sepasang tangan cantik melingkar di perut rata Atlena yang membuat empunya terkejut. Ditambah lagi dia sedang memegang piring terakhir cuciannya.
.
.

"Kenapa hum?" Tanya Atlena dengan menaruh piring terakhir itu di rak sekitar wastafel

"Kamu wangii" Seru zisya dengan menghirup leher atlena

"Hha geli ih"

"Humph. Kamu kenapa munggungin aku terus?  Kan nyucinya udah" Kesal zisya

"Nah udah kan"

"Hihi iya udah"

"Trus mau apa lagi hum?" Tanya Atlena seraya menaruh tangan zisya diatas pundak nya itu

"Mau kamu" Ucap nya dengan memainkan hidungnya dengan hidung Atlena

"Eits,, kita udah sepakat kan?" Peringatan Atlena

"Humph iya iya. Kan aku bercanda doang" Cemberut zisya

Chupp~

"Udah ya?" Bujuk atlena

"Humph bentar doang?"

"Ya trus mau gimana hum?" Bingung Atlena

"Nggak bisa yang lebih lama kah?" Mohon zisya

"Mau? Nanti ya"

"Humph kenapa?" Bingung zisya

"Aku belum sikat gigi"

"Hum yodah sanaa" Perintah zisya

"Ayok sama kamu"
Dan di jawab dengan anggukan oleh lawan bicaranya
.
.
Skip kamar mandi
.
.

"Nah udah kan ayok" Tarik zisya menuju kasur

"Kamu duduk di senderan sana" Perintah zisya

"Aku? Yodah" Pasrah Atlena

"Trus aku ngapain?" Polos Atlena

"Kamu tutup matanya" Perintahnya dan langsung dilakukan oleh Atlena

"Hihi kayak bocil" Gumam zisya dan menuju Atlena dan duduk diatas paha kaki Atlena itu

"Oh? Kok kamu duduk disini? Trus kok, kita sejajar?" Bingung Atlena

"Kamu ngeledek aku?" Tanya zisya dengan melingkar kan tangan di atas pundak Atlena

"Nggak sayang" Jawabnya atlena dengan melingkar kan juga tangannya di perut rata pacarnya itu

"Lanjutin yuk yang tadi" Seru zisya

"Yang tadi?"

"Boleh kan?" Tanya zisya

Atlena pun menganggukan nya. Ada hasrat di dalam dirinya untuk melakukan nya juga.

Hingga..
Chupp~

Kecupan itu mendarat dengan sempurna di tempat  nya. Zisya mencium bibir Atlena dengan irama pelan, dan lama-kelamaan menjadi lumatan yang penuh nafsu. Atlena yang mulai terbuai akhirnya ikut melumat bibir zisya. Decakan demi decakan terdengar menggema di dalam ruangan itu

"mphm" Lenguh Atlena

Zisya tetap dalam aktivitasnya melumat bibir manis kekasihnya itu. Menggigit bibir itu meminta akses lebih jauh lagi. Atlena berpikir sejenak dan akhirnya mengizinkan zisya untuk mengakses lebih jauh.

Seiring berjalannya waktu, Atlena makin terbuai dalam ciuman itu. Atlena memegang tengkuk zisya, mendorong untuk memperdalam lagi ciuman mereka.

Tangan Atlena kini mulai bermain lagi, menelusup ke dalam kaos yang dikenakan zisya. Entah sejak kapan Atlena mulai terbuai terlalu dalam di permainan ini.

"J-jangann.. " Tolak zisya

Setelah mendengar kata itu dari mulut kekasihnya, atlena tersadar dari kegilaan nya dan merasa amat bersalah.

pluk~

"Maaf.."

"Hei hei,, its okey. Kan aku juga yang mulai" Jawab zisya dengan membalas pelukan kekasih nya.
.
.

Beberapa saat berlalu, tapi kedua orang itu tetap diam dalam pelukan masing masing.

"Aku ngantuk" Ucap zisya membuka pembicaraan

"Ah iyakah?" Tanya atlena dengan melepas pelukan itu

"Huum, Ku tidur ya?" Pinta zisya

"Hum,, ini udah siang juga jadi ga papa deh" Jawab atlena

Yah mereka mengakhiri nya dengan tidur siang bersama.  Yup just sleep.
.
.

Udah saya gak sanggup. Btw how? Aneh ya?  Ini draft udah dari kapan malah baru di post:)

Btw jan lupa vote, and follow saya ya:)
Bye readers

Friend Or Girlfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang