Setelah ke pergian mark dari kelas seni.ada seorang laki laki parubaya sedang mebersikan kertas dan cat cat yang berceceran.
"Suda lama sekali kamu menati dia mukin yang kali ini benar" ucapnya liri seraya meletakan berberapa dupa dan bungah di depan patung itu.
"Aku tahu kamu suka wangi dupa dan mawar"tangannya masi menyalakan berberapa dupa lagi.
Sesekali sabil nenyalkan dupa peria itu berbicara sendiri seperti mark tadi.atau mungkin dia juga kurang satu gram ya.
"Suda ya aku mahu pulang,lampu tidakku matikan kamu kan takut gelap"peria itu menatap patung itu seakan itu bukan batu yang di ukir tapi seroang yang terkurung dalam penjarah ke bisuan.
Barang barang yang di miliki sang peria cuma satu tas kecil dan sebua payung merah.berlahan dia keluar tanpa menoleh lagi ke arah semua mata yang menatapnya dengan ke hampaan.
"Aku pergi"sekali lagi dia perucap liri mukin lebi terdengar ke bisikan dari pada ucapan. pintu dengan pelang.kunci di putar searah jarum jam.
Menggunci dan menutup semua rasa yang terukir jelas dalam sebuah ukiran sastra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Patung(markhyuck)🐯🐻
Roman d'amourcuma kisa seorang remaja yang putus asa akan kisah cintanya malang dan berakhir di pelukan patung tua tak bernyawa. "Apa ada cara agar kamu bisa hidup wahai batu tak bernyawa". Awas salah alam ya⚠⚠⚠⚠