BAGIAN DELAPANBELAS

85 30 16
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
   
"Allah akan memberikan takdir sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh makhluknya."

↭↭↭

     SYAHLA kerap melanjutkan langkahnya santai, diiringi dengan suasana sunyi yang diselimuti dengan dinginnya angin malam. Relung hatinya merasa sedikit ketakutan. Wajar saja, dibalik pribadinya yang sedikit bobrok, jika dalam keadaan seperti ini pasti banyak yang menghantui pikirannya, walau kenyataannya itu hanya lintasan nethink-nya yang berlebihan.

Dinginnya tiupan angin yang berhasil menusuk tulang membuat insting negatifnya bertambah. Ia mempercepat langkahnya, semakin was-was sendiri.

Puk!

"AIH SETAN KUYANG KUNTI GENDERUWO POCONG PAKE HEADSET!" celetuk Syahla refleks. Saking takutnya, nama-nama setan yang menghantui pikirannya ia absen. Wajar, ia kaget setengah mati.

Grep!

Seseorang membekap mulutnya, membuatnya ingin berteriak histeris namun tak ada hasil.

"Hmmph!"

↭↭↭

"Ah, gak lucu!" geram Syahla, menatap lawan bicaranya sebal.

Lidya terkekeh. Tak bosan-bosannya membuat Syahla marah padanya. Bukannya takut, tapi dirinya malah dibuat gemas melihat Syahla tak henti mengomelinya.

"Lidya gak mikir, gimana kalau Syahla jantungan? Terus entar meninggal ditempat, entar arwah Syahla gentayangan, bakal neror kamu terus-terusan karna bumi yang gak nerima jasad Syahla!"

"Idih, naudzubillah. Asal ceplos terus, emang mau jasad kamu ga diterima bumi?"

"Ya enggak!"

"Abis kamu berisik sih, jadi aku bekap aja kamu. Daripada teriak-teriak ga jelas ngabsenin nama-nama setan, emang mau disamperin beneran?" dengan cepat Syahla menggelengkan kepalanya. Tentu saja ia tidak mau hal-hal buruk yang ia pikirkan benar-benar terjadi.

Dimulai dari hati yang tak tenang.

Hembusan angin yang semakin membuatnya tegang.

Dilanjut dengan sosok yang ia takuti menampakkan diri dihadapannya.

Membuat dirinya terkejut bukan main.

Kemudian dengan mudah dia akan pingsan.

Dan akhirnya di bawa ke alam lain.

Paling bahaya jika dia harus dinikahkan dengan Raja Jin.

Dan dirinya akan mati.

Jelas, haluan Syahla turut menyerupai film horor.

Plak!

Syahla menampar wajahnya sendiri, memudarkan lamunannya yang berlebihan.

"Lidya apaan sih!? Alkalamu du'a!" ketus Syahla.

"Tuh tau, makanya kamu sendiri jangan asal ceplos dong tadi. Asal kamu tau, kalo kamu terus-terusan buruk sangka atau nethink gitu, bakal beneran ada tau, percaya deh!" tutur Lidya

Syahla terbungkam, memajukan bibirnya sebal.

"Terus ngapain kamu kesini?" tanyanya dengan nada suara yang tidak enak. Efek jumpscare kayaknya.

NAHNUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang