Rain bersama temannya bernama Mahesa atau kerap disapa Hesa berjalan menuju kantin bersama.
"Oh ya Rain, gue liat liat lo deket sama Javero deh akhir akhir ini, kok bisa?" tanya Hesa penasaran. Siapa yang tidak heran saat melihat temannya yang selalu mendapat penolakan dari Javero tiba tiba dekat dengan lelaki yang sebelumnya selalu terang-terangan memberi penolakan?
"Jujur aku gatau juga, Javero berubah gitu aja." Rain mengedikkan bahunya.
Hesa memicing, mendadak menghentikan langkahnya membuat Rain juga ikut berhenti. "Si Javero gak macem macem sama lo kan? Gue curiga deh sama dia."
Rain gelengkan kepalanya pelan, dan lanjut melangkah. Hesa mengikuti sambil menatapnya penuh curiga.
"Enggak Hesa, Javero udah minta maaf, dia sadar selama ini sikapnya sama aku itu gak bener."
"Ah gak percaya gue! Masa ada orang yang berubah tiba tiba kek Javero? Paling akal akalan dia aja itu! Dia yang bucin tolol sama Shella terus tiba-tiba ngedeketin lo dan minta maaf sama lo? Hello Raine yang manis, kok lo gampang banget percaya sihhhh??!" cerocos Hesa gemas. Kenapa temannya itu begitu polos dan gampang sekali mempercayai seseorang?
"Gak kok Hesa, aku udah kenal Javero itu lama. Aku yakin dia emang berubah kok." kata Rain kekeh.
"Ck! Terserah. Awas aja ntar lo nangis nangis ke gue gegara Javero bangsat itu!"
Rain mengangguk. "Iya Hesa."
Keduanya menginjakkan kaki dikantin yang tidak terlalu ramai. Entah mengapa hari ini kantin tampak lenggang, biasanya selalu ramai dan kerap kali ada murid yang tidak mendapatkan meja.
"Lo cari tempat duduk, biar gue yang pesen." kata Hesa.
"Iya, aku yang biasa aja ya."
Hesa mengangguk. Ia sudah tau apa makanan yang selalu dipesan Rain. Apalagi jika bukan bakso tanpa mie juga es teh.
Melihat Hesa yang sudah pergi untuk memesan makanan, Rain putuskan mencari meja untuk mereka berdua. Setelah menemukan meja, Rain duduk disana dan mengeluarkan ponselnya sembari menunggu Hesa datang.
Namun tarikan kursi disebelahnya membuat Rain menoleh. "Eh? Jav?"
"Lo kok sendiri?"
"Aku sama Hesa kok, cuma dia lagi pesen makanan. Kamu kok disini? Gak sama Shella?" tanya Rain. Yang baru saja datang dan tiba tiba duduk disebelahnya adalah Javero.
Javero hanya menjawab dengan gelengan. "Gue duduk sini ya."
Rain mengangguk. "Iya, tapi kamu udah pesen makanan?"
"Udah, ntar dianter."
Selang 5 menit kemudian, Hesa menghampiri keduanya membawa nampan berisi pesannya dan Rain. Dahi lelaki itu menyerngit melihat kehadiran sosok lain disebelah Rain.
"Ngapain lo disini?" Hesa menatap sengit Javero, meletakkan nampan dengan sedikit kasar.
"Emang kenapa? Rain gak masalah tuh." kata Javero dengan raut yang menurut Hesa menyebalkan. Fyi, Javero dan Hesa ini emang tidak akur. Kalau ketemu pasti sinis-sinisan dan melotot satu sama lain.
Hesa yang tidak suka Javero karena Javero sudah menyakiti Rain, sedangkan Javero yang tidak menyukai Hesa karena menurutnya Hesa itu menyebalkan dan cerewet.
"Hesa udah ah, gak usah ribut." Rain melerai lebih dulu, takutnya hal yang selanjutnya terjadi adalah adegan baku hantam, jadi lebih baik memisahkan mereka berdua lebih dulu.
"Ya lagian dia ngapain dah disini?" Hesa melirik Javero sinis, yang dibalas dengan cibiran oleh lelaki itu.
"Udah lah, kamu makan aja. Aku gak mau kalian ribut yaa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Past || Jaemren
RomanceKembali ke masa lalu? Memangnya bisa? Hal itu lah yang dialami Javero yang baru saja mengetahui kebusukan sang tunangan, ia kembali ke masa lalu setelah mengalami kecelakaan. Haruskah ia memperbaiki kesalahannya? warn[❗] ✦₊ bxb ࿐ ✦₊ fluff ࿐ ✦₊ non...