6.terjatuh

517 49 9
                                    

Izuku tersenyum sembari mendekatkan wajahnya ke samping wajah bakugou,ia mengangkat lalu menyodorkan kedua tangannya ke hadapan si pirang lalu berkata..

"Kalau begitu tangkap aku, Hero~" bisik izuku

Bakugou mematung, ia tak bisa berkutik sama sekali menghadapi godaan izuku, tangannya meremas ujung kemeja yang ia gunakan, ia juga mengalihkan pandangannya dan memilih untuk menatap jalanan kota tanpa berkata apapun.

"Kejamnya~, padahal aku sudah bersusah payah" izuku memasang wajah cemberut

"Mau mati? " sarkas bakugou

"Belum kacchan"izuku menampilkan senyum
Riangnya, membuat bakugou berpikir sejenak
Tentang situasi ini.

" apa dia benar² penjahat? Ini bodoh"batinnya
-
22.00

Sudah sekitar 15 menit mereka duduk ria tanpa pembicaraan, ini sangat membuang waktu tetapi menyenangkan, seakan tidak ada yang berani untuk mengatakan perpisahan dan mengakhiri malam ini begitu saja.

Izuku sedikit mengatur posisi duduk nya menghadap lurus ke arah bakugou, walau sebetulnya dia harus tetap menunduk karna bakugou lebih pendek darinya.

...

"Ne..kacchan, mengapa kau ingin menjadi
Hero?? " Izuku membuka topik pembicaraan

" untuk membantai para sampah" timpal - bakugou

Izuku sedikit mengrutkan alisnya bingung
Namun kembali menghiraukannya
"Apa yang akan kau lakukan jika tidak bisa menjadi seorang hero lagi?? "

Belum sempat bakugou menjawab izuku langsung melontarkan pertanyaan lainnya
"Apa Kacchan ingat perpisahan kita di lab?"

"Tentu, kenapa tidak"

"Apa kau ingat apa yang aku katakan? "

Bakugou sedikit memutarkan otaknya untuk mengingat-ngingat apa yang terjadi pada saat itu..

"Ah ingat ingat, tapi aku tak mengerti apa maksudmu bodoh"

"Itu tentang waktu"

"Lantas apa hubungannya denganku bodoh?!"

"Kacchan akan kehilangan sesuatu yang Kacchan impikan, dan aku akan mendapatkan sesuatu yang aku dambakan, semua ini berdasarkan bagaimana waktu bekerja.."

Bakugou melongo, baru kali ini dia tidak mengerti mengenai pepatah, 'apa ini pepatah model terbaru?? ' batinnya

"Sialan apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengerti"protes bakugou

" kau akan mengerti saat waktunya telah tiba,
Aku yakin kau akan paham, karna Kacchan itu pintar" jawab izuku sembari mengelus pucuk pirang bakugou.

Bakugou memutar matanya malas kemudian beralih mengutak-atik ponselnya.

"SIALAN AKU LUPA BESOK ADA JADWAL"

Izuku menatap bakugou bingung kemudian  mengangguk mengerti.

"Baiklah, pulang saja terlebih dahulu, kita akan
Segera bertemu lagi"

Bakugou mengangguk sebagai jawaban kemudian melangkah pergi meninggalkan izuku yang masih memandanginya dari kejauhan.

"Nah.. Dia terlihat sangat sexy di bagian manapun"
.
.
.
.

Bakugou berjalan menuju sebuah gedung apartemen yang biasa ia tempati, apartemen yang cukup megah dan mewah beserta fasilitas dengan model tercanggih.

'Tut'

Pintu apartemen terbuka, dengan seksama menampilkan sebuah binatang mungil berwarna orange ke pirangan dengan mata yang berbeda , ia terlihat sangat menunggu kedatangan sang pemilik, ekornya mengibas ngibas kegirangan dengan suara imutnya

'Meong!..meong!'

Jujur bakugou sendiri juga bingung dengan ting-
Kah hewannya, beliau ini anjing apa kucing??

"Shine lapar?? "

'Meong!! '

Bakugou meletakkan tas bawaannya beserta jaketnya ke atas sofa terlebih dahulu, kemudian beranjak menuju sebuah rak yang dikhususkan untuk keperluan hewan kesayangannya.

Ia mengambil satu takar makanan itu lalu menaruhnya di atas tempat makan shine

"Makanlah"

'Meongg~'

Bakugou menatap shine penuh kasih sayang,
Ia beralih merebahkan dirinya di sofa untuk mengistirahatkan tubuhnya yang kelelahan setelah melakukan patroli berjam-jam.

Tepat saat ia akan menembus alam mimpi
Sebuah suara terdengar dari arah pintu, bakugou yang setengah sadar hanya bisa terdiam karna tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya.

Setelah merasa kesadarannya cukup pulih ia beranjak dari sofa untuk mengecek sumber suara tersebut.

"Deg"

"SHINE!!!"

Bakugou berlari menuju shine yang tergeletak di lantai dengan tangan yang berlumuran darah
Akibat luka bakaran, ia segera meraih sebotol air yang berada di meja dan meneteskan nya pada luka shine.

"Untung saja luka bakarmu tidak bergitu parah
Shine..ini Hanya terbakar sedikit"gumam bakugou

"Bakar?.. "

"Tunggu..Terbakar?!"

' Tep, dugh '

Bakugou tersentak mendapati sebuah serangan
Dari arah belakang, juga dengan posisi tengkurap beserta kedua tangan dan kakinya yang dikunci
Secara kasar.

"Katsuki~" pelaku tersebut berbicara tepat di sebelah telinga bakugou, membuat bakugou bergidik ngeri.

"SiAPA KAU SIA-"

"HPPH!!" Belum katsuki berteriak orang itu dengan santai memasukan kedua jarinya ke dalam mulut bakugou,membuat bakugou tiba-tiba merasakan lemas di sekujur tubuhnya.

"Ah~ katsuki.. Sudah kuduga itu titik sensitif mu,kau bahkan terlihat manis saat ini.."

Mata rubynya seketika sembab menahan tangis, di temani oleh rasa nyeri di pergelangan tangan dan kakinya yang masih terkunci.

Ia berani bersumpah ini bukanlah izuku, mau bagaimanapun , segila apapun izuku, ia takan
Berprilaku kasar pada bakugou, suara dan harum tubuhnya juga jauh berbeda, auranya yang sangat mendominasi bakugou membuat dirinya lemah dan merasa takut

"Beristirahatlah~ katsuki-ku.. "
.
.
.
.

.
.

Tbc~

Our Another Goodbye ?! (DekuBaku)(HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang