Part – 2
" Kayaknya anak magang guanlin itu suka kamu deh njun. "
Aku menghentikan langkahku dan menoleh kearah sumber suara. Dari depan pintu masuk toilet dekat aku berdiri saat ini aku dapat melihat tiga orang yang tengah berdiri didepan westafel.
" Aku juga mikir gitu chan." Jawab satunya yang aku tau itu jaemin, pacar jeno sepupu ku.
" Enggak lah. Perasan kalian aja kali." Jawab yang paling kecil dari mereka bertiga – renjun.
" Ih nggak njun. Si guanlin itu beneran suka dengan kamu, buktinya tiap hari dia ngasih kamu cake dan juga teh kesukaan kamu."
Aku makin mendekatkan diriku kearah pintu toilet agar lebih jelas mendengar percakapan mereka bertiga.
" Dia juga ngasih yang lain cake, kalian juga dapat ya."
" Tapi untuk kamu spesial njun. Guanlin selalu memberikan dengan paperbag yang khusus untuk kamu."
" Dia juga selalu memberikan teh hijau dari merek kesukaan kamu ya."
" Dan Cuma kamu yang mendapatkan minuman!"
Aku menggeram kesal mendengar obrolan mereka. Sialan! Siapa guanlin kurang ajar itu!
Aku melangkah pergi dan tidak lanjut menguping pembicaraan mereka bertiga sebelum aku menjadi lebih kesal lagi.
Tok Tok
" Masuk "
" Permisi pak"
Aku tetap fokus menatap laptop didepanku dan mengabaikan rose sekretaris ku yang kini sudah berdiri tepat didepan meja kerjaku.
" Em, pak" ujarnya dengan nada yang dibuat-buat imut. Aku hanya diam dan tidak merespon.
" Pak~~ " panggilnya lagi dengan nada dibuat manja.
" Apa? Cepat sampaikan apa mau mu, aku sangat sibuk."
Rose yang mendengar ucapanku bukannya takut, perempuan itu malah jalan mendekat dan berdiri tepat disampingku. Di condongkan badanya kearahku hingga dada nya berada tidak jauh dari wajahku.
Aku menghentikan kegiatanku dan mengeram kesal melihatnya.
Tangan rose dengan kurang ajarnya menjalar dibahuku. Mungkin dirinya pikir aku mengeram karena tergoda, salah! Yang ada aku kesal melihat kelakukan gatalnya.
" Bisa kau awaskan tangan kurang ajarmu itu dari pundakku."
Pergerakan tangan rose yang menelusuri bahu ku berhenti seketika, di jauhkan tanganya dan menatapku dengan wajah memelas.
" Pak jae, aku berniat menolong pak jae agar rileks. Aku tahu jika pak jae lagi banyak pikiran." Ujarnya dengan nada manja. Tangan yang tadi dipundakku kini berpindah dilenganku.
Ku sentak tangannya kasar hingga membuatnya hampir jatuh jika dirinya tidak cepat berpegang pada sudut meja.
" Ugh, sakit pak" rengeknya sambil menatap tanganya yang tadi kutepis.
" Pak jae kok kasar sih dengan saya?"
Mendengar pertanyaannya, aku langsung menatap rose yang kini juga tengah menatapku dengan wajah dibuat memelasa.
" Kamu di pecat."
" Apa pak?"
" Kamu budek? Kamu dipecat! Silahkan keluar dari perusahaan saya hari ini juga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss
FanfictionRenjun yang tiba-tiba naik jabatan dan menjadi sekretaris jaehyun. Ceo muda yang terkenal dengan sifat dingin dan tegasnya. Renjun sangat tidak menyukai ceo nya itu karena jaehyun selalu menatapnya dengan tajam dan itu menakutkan untuk renjun.