Renjun

524 38 3
                                    


Part - 12



" Jadi pacar injun kak agar kakak benar-benar jadi milik injun."

" Apa? kamu bilang apa? " tanya pak jae dengan senyum tertahan.

" Eh maksud saya bukan gitu pak. " Astaga huang renjun bodoh kenapa kau begitu bodoh!

" Tetap duduk di pangkuan kakak injun sayang. " kak jae menahan pinggangku erat saat aku mencoba bangkit dari duduk di pangkuannya.

" Tapi saya malu pak " cicit ku lemah sambil kembali menyurukkan wajahku pada potongan leher kak jae dan diam-diam menghirup aroma kak jae yang sangat wangi.

" Malu kenapa, hm? sama pacar sendiri kenapa harus malu?" tangan kak jae bergerak naik ke punggungku dan mengelus lembut punggunku.

" Sejak kapan pak  jae jadi pacar injun ha!"

" Sejak awal sayang. " kak jae tersenyum lembut hingga memperlihatkan dua belah di pipinya.
" Dan juga kalau kamu lupa bukankah baru saja kamu minta kakak untuk jadi milik kamu " lanjutnya dengan senyum jail dan jangan lupakan tangannya yang kini sudah bergerak mengusap-usap daguku.

" Dan kalau pak jae tidak lupa bukanya pak jae belum menjawab ya? Berarti pak jae bukan pacar saya. " tantangku

" Gimana mau saya jawab orang kamu aja mau kabur "

" INJUN NGGAK KABUR YA!"

" Iya nggak kabur cuma ngehindar aja "

" Ih nggak ya "

" Renjun dengar " kak jae menarik lembut daguku agar menatapnya, kedua tanggannya menggenggam tanganku dan mengelusnya lembut.

" Huang renjun, aku jung jaehyun jatuh cinta padamu. Sangat sangat mencintaimu, maukah kamu jadi kekasihku? menjadi pasanganku? bukan hanya sekedar pasangan pura-pura lagi tapi benar-benar menjadi pasanganku selamanya " mata kak jae menatap tepat dimataku dengan tatap cemas dan penuh harap dan dapat aku rasakan kedua tangan kak jae bergetar menggenggam tanganku. Apa kak jae gugup?

Ku lepaskan tanganku dari genggaman kak jae dan bergerak menuju kedua pipi nya yang selalu menarikku untuk terus mengelus disana. Tanganku bergerak lembut ke atas dan bawah.

" Jung jaehyun, aku huang renjun juga jatuh cinta padamu, Sangat - sangat mencintaimu. Aku mau untuk jadi kekasihmu, menjadi pasanganmu untuk selamanya. "

Mata kami bertemu, kak jae tersenyum lebar dengan matanya yang ikut tersenyum dan membuatku ikut tersenyum. Kak jae mendekatkan wajah kami, di kecupnya keningku cukup lama. Ah, rasanya dadaku sangat penuh.

" I love you huang renjun "

" I love you more jung jaehyun "

Tidak tahu siapa yan memulai, tapi kini kedua bibir kami bertemu. Kak jae mulai melumat lembut bibir bawahku dan begitu juga aku yang ikut melumat bibir atas kak jae. Tanganku kini sudah bergerak menuju belakang lehernya dan meremat rambut belakang kak jae. Aku ingin lebih dari sekedar lumatan-lumatan lembut yang di berikan kak jae. Sebut saja aku gila, karena iya kini aku mulai membuka sedikit bibirku agar kak jae melakukan lebih dari lumatan-lumatan itu, dan sepertinya kak jae paham dengan keinginanku, kini kak jae mulai menggerakkan lidahnya ke dalam mulutku, menggeksplor ke seluruh ronggaku.

" Agghh... " lenguh ku keluar saat tangan kak jae merambat mengelus perutku, mengelus dengan gerakan-gerakan yang sangat menggelitik sesuatu dalam diriku.

" Kak jae.. aku... aku..."

" Kakak ingin lebih. Bolehkah kak..."

" ASTAGA!"

My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang