Jaehyun

554 33 2
                                    

Part - 13


" Tidak boleh "

Aku menatap renjun dengan pandangan tidak percaya. Apa maksudnya tidak boleh? Renjun tidak ingin menikah denganku? Kenapa?

" Sayang.. " kugenggam lembut tangan renjun dan mengusapnya. Mendadak perasaanku menjadi takut.

" Kamu tidak mau menikah dengan anak mommy, sayang?" tanya mommy lembut dan hati-hati. Mom juga menggeser duduknya hingga menghadap ke arah renjun.

" Kamu sudah di tolak jung jaehyun. " Ledek daddy dan itu aku abaiikan karena kini fokusku adalah jawaban renjun dari pertanyaan mommy.

" Kamu beneran nggak mau nikah dengan kakak, sayang? " aku mendekat pada renjun dan memeluknya erat dari belakang. Jujur perasaanku sangat campur saat mendengar penolakannya. Sumpah penolakan renjun terhadap lamaranku tidak pernah masuk kedalam bayanganku.

" Bukan seperti itu, hanya saja.. " renjun menggantung ucapannya dan menatapku sekilas lalu kembali menatap mommy

" Renjun ingin menikah dengan kak jae, hanya saja tidak semendadak ini. Renjun rasa kami belum cukup saling mengenal mom " lanjutnya dengan membalas menggenggam tangan mommy dan sebelah tanganya lagi mengusap tanganku yang berada di pinggangnya.

" Jadi kamu mau kan untuk menikah dengan anak mommy?" tanya mommy lagi dengan wajah memelasnya.

" Tentu saja. Renjun sangat ingin menikah dengan kak jae, siapa yang bisa menolak pesona anak mommy ini. " balas renjun dengan yakin. Mendengar jawabannya sedikit membuatku sedikit lebih tenang meskipun tidak benar-benar membuatku tenang.  Ku eratkan pelukanku dan menyurukan wajah pada potongannya.

" Hey, kak jae, kakak menangis?"

Ya aku menangis. Aku benar-benar tidak bisa menahan perasaanku saat mendengar penolakannya. Dadaku terasa penuh dengan perasaan takut. Aku takut renjun meninggalkanku dan kami benar-benar tidak berakhir bersama.

" Iya sayang, kakak menangis "

" Kenapa menangis? "

" Hati kakak sakit sayang, sangat sakit " cicitku lemah.

" Sepertinya kalian harus berbicara berdua " ujar dad tiba-tiba lalu menarik mom berdiri dan meninggalkan kami. Baru beberapa langkah dad berhenti dan berbalik menatap kami kembali." Nanti setelah selesai berbicara panggil kami ya jae, kami cukup lapar."

Setelah yakin kami benar hanya berdua, ku lepaskan pelukan kami dan menarik renjun bangkit dan menariknya duduk di pangkuanku. Meskipun sempat mendapat penolakan dari renjun, akhirnya dia luluh juga saat aku memelas menatapnya.

" Kakak kenapa, hm? " renjun menggerakan tangan kanannya pada sisi wajahku dan mengusapnya, sedangkan tangan kirinya meremat pelan bahu kananku.

Ku tatap matanya dan renjun juga melakukan hal yang sama, lalu ku kecup kilat bibirnya dan kembali menatap matanya.

" Kenapa kamu menolak untuk menikah dengan kakak? Apakah... apa... " suaraku kembali tercekat, air mata yang sempat berhenti tadi kini kembali jatuh.

" Jangan menangis kak, injun jadi ingin menangis juga " Setelah mengatakan itu, air matanya benar-benar mengalir. Kini kedua tangan renjun sudah bergerak pada pipi ku dan mengusap air mataku yang masih terus mengalir.

" Jangan menagis sayang "

" Kakak dulu jangan menangis lagi, baru injun akan berheti menangis, kalau kakak masih menangis injun akan terus menangis " Rengeknya dengan nada manja. Sontak saja aku tersenyum melihat wajahnya, bagaimana tidak, kini wajah kecilnya sudah penuh dengan aliran air mata, hidungnya yang sudah memerah dan jangan lupakan bibirnya yang mengercut lucu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang