Chapter 03

4 1 1
                                    

Risa membuka mata. Saat tersadar dia sudah berada di tempat yang tak dia kenali. Ruangan yang gelap, sempit dan terdapat jeruji besi yang berbaris kokoh di hadapannya. Risa menyadari bahwa kini dia berada di dalam penjara, lebih tepatnya penjara bawah tanah. Dia melihat sekitar, di sana ada beberapa orang yang masih belum sadarkan diri, lebih tepatnya ada dua orang gadis dan seorang laki-laki yang sedang tertidur lelap, atau mungkin malah sudah mati. Risa tak bisa memastikannya karena kondisi ruangan yang cukup gelap. Risa berniat menghampiri mereka. Namun saat akan berjalan, dia menyadari ada suatu pemberat yang menahan kakinya. Saat dia melihatnya terdapat sebuah rantai yang mengikat kaki kanannya.

"Apa ini? kenapa aku bisa berada di tempat seperti ini?" Belum sempat memikirkan hal itu lebih jauh, Risa menyadari hal yang sangat penting. Adiknya, Rio tak ada di sampingnya.

"Rio! Dimana Rio?"

Risa dengan panik melihat sekeliling tetapi tak menemukan Rio dimanapun. Risa mulai berlari mendekati jeruji besi untuk melihat keluar, berharap bisa menemukan Rio di luar sana. Namun, belum sempat tangannya menyentuh pagar besi itu secara tiba-tiba kakinya tertahan oleh rantai dan membuatnya jatuh tersungkur. Risa mengerang kesakitan. Dia mencoba bangkit dan melihat kakinya. Dia menyadari bahwa rantai yang mengikat kakinya ternyata terhubung dengan rantai yang mengikat kaki semua orang yang ada di sana. Risa kesal, dia mencoba melepaskan rantai itu dengan tangannya, tetapi itu tak berguna. Meski dia menggunakan energi sihirnya, itu tak menghasilkan perubahan yang berarti, rantainya bahkan tak tergores sedikitpun.

Risa putus asa, dia kembali menangis. Setelah melihat kematian tragis orang tuanya, kini dia harus berakhir dalam penjara lalu kehilangan Rio. Semua itu membuat hatinya makin hancur. Tubuhnya mulai terasa lemah dan Risa berakhir meringkuk dalam keputusasaan. Air matanya tak berhenti mengalir. Dalam hatinya, dia terus mempertanyakan kenapa dia harus mengalami semua ini? Apa salah dan dosanya? Semakin dia memikirkanya semakin terasa pula rasa sakit di hatinya.

"Kamu gak apa-apa?"

Suara seorang gadis mengagetkan Risa. Dia bangun dan berbalik lalu menyadari bahwa salah satu di antara mereka yang tadi masih tertidur kini sudah bangun. Seorang gadis cantik berambut putih panjang, seputih salju. Akan tetapi nampak kotor dengan debu penjara. Dia tengah terduduk melihat ke arah Risa. Sang gadis lalu mencoba bangkit, meski tubuhnya terlihat masih lemah, dia tetap berusaha bangkit lalu mendekati Risa. Dia berjalan perlahan lalu duduk di hadapan Risa. Kemudian mengulurkan tangan kanannya lalu mengucapkan sebuah mantra.

"[Heal]!"

Telapak tangannya bercahaya lalu dia mendekatkannya kepada kaki kiri Risa yang ternyata terluka dan mengeluarkan darah.

"Eh?" Risa kaget dengan apa yang dilakukan gadis itu. Dia tak menyangka gadis yang tak dikenalnya itu secara suka rela menyembuhkan luka yang bahkan tak disadari oleh Risa sendiri. Padahal kondisinya sendiri cukup memprihatinkan.

Setelah selesai menyembuhkan luka Risa, gadis itu menatap Risa dengan senyuman lembut di wajahnya. Tangannya bergerak ke atas kepala Risa lalu mulai mengusapnya.

"Sudah tidak apa-apa, jangan menangis lagi."

Suaranya sangat lembut dan penuh kasih sayang. Membuat Risa teringat kembali dengan ibunya. Tak terasa air matanya kembali mengalir, membuatnya menangis dalam pelukan gadis itu untuk beberapa saat.

Setelah perasaannya menjadi lebih tenang, Risa melepaskan pelukannya. Gadis itu tersenyum lembut dan duduk di samping Risa. Tanpa Risa sadari, ternyata semua orang yang berada di dalam penjara itu kini telah bangun. Namun tak seperti gadis itu, tak ada satupun dari mereka berdua yang mendekati Risa. Jangankan mendekat, mereka bahkan tak memandang Risa. Mereka seolah termangu dalam dunia mereka sendiri. Tatapan mereka kosong seolah jiwa mereka telah pergi jauh entah kemana. Menyadari itu, Risa tak bisa berkata apa-apa. Dia hanya bisa tertunduk lesu menerima nasibnya yang sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fell into a DystopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang