Akademi Sihir Pledis hari itu riuh dengan suara penghuninya yang seolah menyambut semarak pesta.
Ya.. Pesta akademi yang hanya berlangsung 5 tahun sekali.
Namun, hari ini ada yang lebih ramai dari hari kemarin. Karena hari ini adalah pertandingan bola sihir yang tentu saja sangat dinantikan, dan merupakan puncak acara.
Para anggota Tim menggunakan sapu sihir mereka untuk berebutan, atau melempar bola ke gawang lawan.
Suara semakin membumbung tinggi saat para peserta tim yang akan bertanding memasuki lapangan.
Meski lapangan seluas 500m dengan dinding setinggi dua kali lipat, tempat para penonton melihat mereka beterbangan kesana kemari, tak membuat surut antusiasme mereka.
Apalagi pertandingan hari ini adalah asrama unggulan.
Yaitu asrama Singa dan Ular."Mingyu!!!! Mingyu!!! Mingyu!!!".
Teriakan terdengar saat salah satu anggota Tim Ular keluar dan terbang mengelilingi arena, dan tentu saja menebar pesona.
"SEUNGCHEOOOLLLL!!!!!!".
Teriakan berganti semakin riuh saat kapten tim Singa memasuki lapangan dari gerbang sisi lainnya.
Pria yang menjabat sebagai kapten sekaligus ketua Asrama itu hanya diam menatap lawan tanpa bergeming. Teriakan penonton yang menyorakinya tak dihiraukan.
Sudahlah, sepertinya dia sudah terlalu malas dengan hal seperti itu.
"Hyung!! Kami tidak akan kalah!!".
Seungcheol tersenyum tipis, kemudian menyeringai.
"Semoga..".
Priittttt!!!!!!
Peluit berbunyi tanda pertandingan dimulai. Wasit pertandingan hari ini adalah Profesor Hwang, yang merupakan staff sekolah sekaligus pengajar.
Klang!!
Baru menit ke 5, tim Ular sudah kebobolan satu angka. Namun tak berlangsung lama, tim Ular segera terbang dengan strategi mereka dan membalikan angka.
.
"Pertandingan hari ini bisa kupastikan akan sangat seru".
Seorang wanita berambut pirang menggumam dengan pandangan mendongak keatas, menyaksikan para pemain yang terbang dan berebutan bola.
"Selain seru..aku yakin juga akan ada yang cedera, Rose".
Wanita yang dipanggil Rose itu mengangguk,"Benar..Unnie..".
Kim Jisoo, wanita berambut hitam panjang yang menyahut ucapan Rose tadi bersedekap. Kemudian menoleh ke lorong akademi, melihat dua orang wanita dengan jubah akademi mereka yang datang bersamaan.
"Bahkan dua ketua Healer sampai turun tangan.. apa mereka khawatir jika ada banyak yang cedera?", Ucapnya.
Rose mengendikkan bahu,"Mustahil kan...mana mungkin---".
BLARR!!
Baru saja dibicarakan, suara dentuman terdengar dan teriakan panik menyusul.
"Mereka mulai menggunakan mantra!!".
"Ini gila!!!".
.
.Helaan nafas panjang terdengar dari salah satu ketua Healer, Kim Jennie.
Wanita bermata cantik itu bersedekap menatap pasien yang terbaring di ranjang unit kesehatan dengan wajah malas.
"Aku ini pasien, nona Jennie.. jadi ayo obati aku".

KAMU SEDANG MEMBACA
We Are
FanfictionKisah sang Alpha Ketua Auror dan si cantik Ketua Healer Scoups x Lisa Magic world Inspirasi : Harry Potter