We Are

9

Ada 20 murid yang maju untuk menjinakkan naga. Dan entah kebetulan atau tidak, setiap dari akademi masing masing ada 5 murid yang ikut.

Para kepala sekolah yang menyaksikannya juga ikut merasa tegang. Tak jarang dari mereka bahkan meremas tongkat masing masing karena geram menyaksikan murid murid nya yang terlihat kesusahan.

Grroooohhhh

Dua dari mereka berhasil menaiki punggung naga lalu terbang membumbung tinggi.

Dan sontak saja sorak sorai langsung terdengar, tak peduli dari akademi apa namun mereka seolah ikut beruforia.

Lisa bertepuk tangan senang. Wanita itu tentu saja kagum, tak mudah bagi penyihir mengendalikan naga. Meskipun pada akhirnya, profesor Shim yang langsung turun tangan karena naga naga itu belum jinak sepenuhnya.

"Aku harus mengurus mereka, Nona...".

Pamit pria jangkung itu saat melihat para murid tadi terseok seok diatas punggung naga.

Lisa tentu saja mengangguk. Dia menepuk tangan profesor Shim untuk memberikan semangat.

Jujur saja Lisa lega, karena ternyata Naga Hitam tidak memilih siapapun. Dan itu berarti tidak ada ancaman yang serius kali ini.

Grroooohhhh

Terdengar lagi gemuruh itu. Lebih dari separuh murid yang maju sudah berhasil. Tinggal 5 yang masih berusaha.

"Mereka semua sangat hebat..", kagum Lisa.

Nguuuuhhh

Deg

Lisa terkejut saat mendengar suara aungan panjang itu. Wanita itu menatap sekeliling.

Profesor Shim dari sebelah sana juga terlihat bingung saat mendengar suara tadi.

"NAGA HITAM LEPAS!!!".

5 murid yang masih berada di arena tentu saja bingung saat mendengar profesor Shim berteriak. Namun lebih bingung lagi saat naga yang ingin mereka jinakkan tiba tiba memberontak dan terbang melarikan diri.

Dari arah sinar matahari, sosok hitam terbang melayang mendekati arena lalu hinggap di bebatuan dan mengaung seperti naga kelaparan.

.

"slabhraidh ceangail!!!".

Profesor Shim mengeluarkan mantra pengikat, dan langsung tertuju pada kaki naga itu.

"slabhraidh ceangail!!".

Para Auror yang mengawasi di pertandingan dari tadi dengan sigap juga mengikat naga hitam agar tidak mengamuk.

"Naga dari mana itu??".

"Apa kita harus pergi sekarang?".

Para murid yang melihat Auror bahkan turun di arena mulai panik.

"Para perfek dan staff semua, bimbing para murid untuk pergi meninggalkan area pertandingan...".

Tuan Kwon memberi perintah dan langsung dilaksanakan oleh mereka.

Mendengar pertandingan akan dibubarkan, 5 murid yang masih tersisa di arena tak terima.

Kelimanya bahkan dengan lancang sepakat akan menjinakkan Naga Hitam yang sekarang sedang diikat oleh para Auror.

"Anak anak!! Cepat pergi dari sini!!!".

Teriakan Profesor Shim tak dihiraukan bahkan mereka berlari mendekat.

Seungcheol yang memang berada di sekitar arena merasakan keanehan. Pandangan matanya menyapu seluruh area itu, dan benar saja. Matanya menemukan dua dari Auror Utara menggumam mantra dari dua arah berlawanan.