5

667 129 63
                                    

Beberapa Minggu ini, Akademi Pledis menjadi lebih sangat sibuk. Kepala sekolah Kwon turun tangan mengawasi, didampingi para profesor pengajar.

Pertandingan Piala api.

Yaitu sebuah acara rutin 8 tahun sekali yang diikuti oleh para murid yang sudah berada di tingkat 8 termasuk dari beberapa akademi lain. Sebelum kelulusan, mereka yang terpilih harus ikut pertandingan, juga bisa disebut sebuah jackpot jika memenangkannya karena hadiahnya yang tak main main,

Gelar penyihir terhebat.

Jika bertanya siapa penyihir yang pernah memenangkan pertandingan piala api? Jawabannya adalah Choi Seungcheol.

"Seungcheol..? Maksud mu---".

"Iyaa.. Choi Seungcheol Ketua Auror itu...".

Jennie langsung mengangguk saat Lisa terlihat bingung karena mendengar pembicaraan para murid tentang piala api.

"Wah...", gumaman kagum kembali Lisa ucapkan.

"Ngomong ngomong.. beberapa hari ini aku tak melihatnya menemui mu, Lis?".

Lisa tersenyum tipis,"Dia sangat sibuk..".

"Benar juga..", Jennie terlihat manggut-manggut membenarkan,"Keamanan akademi sekarang benar benar harus diperketat".

Lagi lagi Lisa hanya tersenyum, dia tak mungkin bilang jika setiap malam Seungcheol selalu menyempatkan menemuinya kan? Pria itu bahkan pernah hanya duduk di balkon semalaman tanpa mengganggu Lisa karena takut jika dia sudah tidur.

"Nona Jennie... Nona Lisa...".

Keduanya menghentikan langkahnya saat mendengar suara Madam Kim memanggil mereka.

"Madam.. ada apa?".

Langkah cepat wanita paruh baya itu menghampiri mereka,"Ikut aku ke ruang kepala sekolah".

Tanpa banyak bicara mereka segera pergi, dilihat dari gelagatnya sepertinya urusan yang penting. Wanita yang sudah berusia lebih dari separuh abad itu bahkan mengibaskan jubah agar tak menghalangi langkahnya.

Dan saat tiba di ruangan kepala sekolah, sudah ada Profesor Shim yang bertugas menjaga perbatasan akademi bagian paling barat juga kepala sekolah Kwon yang terlihat lega melihat mereka datang.

Mata Lisa langsung terarah pada tiga orang lainnya yang duduk bersandar di rak buku tua disamping kepala sekolah.

"Seungcheol...?", bisik Lisa terkejut.

"Madam Kim.. tolong tangani mereka..", Kepala sekolah Kwon mendekati Madam Kim,"Ada gangguan yang cukup berbahaya di daerah utara".

Pria seumuran Madam Kim itu berbicara dengan suara kecil seolah pembicaraan mereka tidak boleh terdengar oleh siapapun.

"sàmhchair...".

Madam Kim menatap pria tua itu tajam,"Bahaya apa yang ada di Utara,Kwon?".

"Manusia serigala..".

"Apa?!".

Jawaban profesor Shim membuat tiga wanita itu terkejut. Lisa bahkan langsung menghampiri Seungcheol saat menyadari ada yang salah dari kaki pria itu.

"Seungcheol.. kaki mu".

Seungcheol sebenarnya sudah berusaha untuk tidak merintih dari tadi. Kaki nya terkena cakaran lumayan dalam, meski dia bisa menghentikan pendarahan tapi seperti ada sesuatu yang masuk di darahnya dan membuatnya seolah mendidih.

Jennie dan Madam Kim juga memeriksa dua Auror lainnya, Lee Dokyeom dan Hong Jisoo.

"Kemarin malam para Auror junior menemukan lubang misterius di Pohon Kutukan bagian Utara, lalu saat mereka memeriksanya beberapa manusia serigala yang entah darimana datang menyerang mereka..", Profesor Shim mulai menjelaskan kronologi mereka.

We AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang