Unexpected (J. Hobin)

1.2K 152 5
                                    

Title:
Unexpected
(Jin Hobin x reader)

Request:
KurodaLumi

•••

Aku memakai earphone dan menyetel lagu sembari merapikan barang-barang bawaan Hobin sambil mendengarkan lagu. Aku bersenandung riang dan menikmati pekerjaanku yang menjadi manajer dari rapper yang sedikit menyebalkan baik di depan panggung atau dibelakang.

"You got that James Dean daydream look in your eye."

Aku terlalu asik dengan duniaku sendiri, sampai aku tidak sadar bahwa seseorang memperhatikanmu dari tadi. Jin Hobin melihatmu yang asik sendiri, dia mendengus kesal dan menghampiri ku. Pria itu mengambil earphone kananku dan memasangnya ke telinganya.

"Jadi ini yang ngebuat lo lupa dengan sekitar lo." Aku terkejut. Hobin menatapku sinis, "Selera lo jelek banget."

Dia mengembalikan earphone ku lalu pergi lagi, aku yang mematung sambil memaki-maki Hobin dalam hati. Aku pun mematikan lagunya dan fokus bekerja agar tidak di ciduk oleh orang lain lagi, sudah cukup aku malu dengan bosmu itu.

Hobin masuk lagi ke ruangan dan tiduran di sofa, manik ku melihat ke jam dindin. Arah jarum jam mengarah angka 8 malam.

"Em, Hobin-ssi mau pulang sekarang saja?" Tanyaku.

"Terserah," Jawab Hobin.

Aku hanya diam dan berpikir. Mental ku harus kuat menghadapi rapper problematik ini, mulai dari masa lalunya hingga attitude nya sekarang.

"(Name), punya pacar?" Tanyanya.

"Huh? Kenapa tiba-tiba?" Aku cukup terkejut dengan pertanyaan nya.

"Ada rumor nih, bawa-bawa nama lo," Ujar Hobin.

"Ha?"

Pria berambut gondrong itu memperlihatkan ponselnya yang berisi berita tentang diriku dan seorang idol Kang Dagyeom. Aku langsung mendekatinya dan melihat berita itu.

"Sungguh... Apa-apaan berita gak jelas ini?!" Kesalku. Aku duduk di lantai tepat di samping wajah Hobin.

"Lo kok gue yang kena???" Hobin terlihat jelas bahwa dia kesal juga. Aku langsung meminta maaf padanya.

"Padahal saya hanya memberikan saputangan miliknya yang jatuh... Kenapa malah jadi gini sih (T^T)" Aku tidak mengerti apa jalan pikiran netizen, hanya berbuat baik sekecil itu mendapatkan masalah besar bagiku. Sekarang nasibku berada di rapper problematik ini, dialah yang mengerjakan ku dan dialah yang akan mengambil keputusannya.

Aku menatapnya, Hobin terlihat jelas sedang melihat berita-berita tentangku. Tangan pria itu mendarat ke kepalaku, dia mengelusnya dengan lembut, terkadang memainkan rambutku. Rambutku diacak-acak olehnya, dia melirik ku.

"Tinggal klarifikasi saja, biar gue yang bantu." Aku terharu, aku sangat senang sehingga air mataku berjatuhan.

"Sialan! Kok nangis?" Hobin terheran-heran, dia langsung mengambil posisi duduk. Kedua tangannya menangkup pipiku, dia menghapus air mataku dengan ibu jarinya.

"Maafkan saya..." Ujarku.

Aku mulai menenangkan diriku, tangisanku berhenti. Hobin melepaskan kacamata hitamnya dan mengacak-acak rambutnya.

"Sini duduk di samping." Aku mengangguk dan duduk di sampingnya.

"Jadi... Anda masih menjadikan saya manajer anda?" Tanyaku.

"Iyalah, lo pikir gue langsung pecat lo gegara rumor di luar nalar ini?" Aku mengangguk, Hobin menghela nafas. Tangannya mengangkat dagu ku.

"Lo gak salah, jadi jangan lihat ke bawah," Ucapnya.

Aku menatap matanya, kelainan polycoria nya yang membuatnya unik. Awalnya aku sedikit aneh tapi lama kelamaan terbiasa melihatnya.

'Dia menyebalkan tapi baik, terkadang kalo lagi diem juga lumayan ganteng...' pikir ku.

Brak!!!

"JIN HOBIN MONYET!" Kim Miru mendobrak pintu. Surai pirang itu terdiam sejenak.

Dia langsung mendekat dan menepis tangan Hobin, "Apa-apaan kau ini?! Menggoda unnie cantik ku!" Miru memelukku.

"Gue cuman nenangin doang, toh lo mau ngomongin yang baru-baru ini kan." Miru menatap sinis.

Miru memegang pipiku, "Unnie, dia orang yang cabul. Jadi unnie harus jaga jarak ya~"

Aku mengangguk.

"Gue ke direktur deh, mau buat klarifikasi secepatnya. Jan apa-apain unnie gue ya!" Miru menatap tajam Hobin dan keluar dari ruangan tersebut.

"Gak jelas," Umpat pria itu.

Hobin melirik ku, tangannya mendarat di kepalaku.

"Sebentar lagi juga bakalan hilang rumornya." Aku mengangguk, Hobin terus berada di sampingku hingga rumornya menghilang.

Time skip

Sudah dua bulan berlalu, rumor tentang ku juga sudah mereda. Awalnya cukup sulit karena aku terus dapat surat ancaman dari fans DG dan aku merasa di mata-matai oleh mereka. Dan itu membuatku untuk tinggal sementara dengan Hobin.

Sekarang kalian berdua sedang menonton wawancara Hobin, pria di sampingku itu sedang membanggakan dirinya. Aku hanya mendengarkannya dan sesekali ketawa geli mendengarnya.

Semenjak kalian berdua tinggal bersama rasanya happy saja, ya walaupun awalnya canggung sih. Aku juga berusaha beradaptasi di tempat baru ini, dan sekarang aku berasa menjadi ibunya Hobin. Dan sekarang aku tidak begitu terlalu kaku padanya.

"Hobin-ssi..." Aku menatap Hobin yang sedang asik makan keripik singkong.

"Hm?" Responnya.

"Kau minum alkhol lagi ya semalan?" Tanyaku.

"Tidak tuh." Bohong, pria itu berbohong. Sudah seminggu ini dia sering sekali mengkonsumsi alkohol, sampai-sampai aku takut dia kenapa-kenapa kalau kebanyakan minum.

"Aku gak ngelarang, cuman dikurangin aja. Nanti kalo sakit gimana? Siapa yang ngurusin," Ucapku.

"Ada kau kan?" Balasnya.

Aku menyilangkan kedua tanganku di dadaku. 'Pria ini...'

"Kalau lagi stress coba cari yang lain gitu, selain minuman alkohol. Misalkan kopi hitam atau susu pisang atau lainnya gitu," Saranku.

Dia menghiraukan ku, aku menghela nafas. Manik hitamnya melihat ke arahku.

"Emangnya lo mau bantuin gue ngurangin alkohol?" Tanya Hobin.

"Maulah, buat kesehatanmu juga," Jawabku.

Dia menarik tanganku sehingga aku mendarat di pangkuannya, "Apaansi?!"

"Katanya mau bantuin kan?" Hobin menyeringai.

Wajahnya mendekat, bibir kalian sangat dekat. Dia berbisik, "Ciuman ama gue, dijamin gue bakal nurut sama lo."

-End-

21-05-23

Lookism HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang