We'll Meet Again (Jay)

2.4K 222 6
                                    

Title:
We'll Meet Again

(Hong Jae Yeol x reader)

Plot:
Kamu adalah seorang ratu Elf dan Jay adalah penyihir tingkat atas, kalian berdua saling mencintai. Namun kisah kalian berakhir tragis.

Note:
-Fantasy AU

•••

Di malam yang sunyi, cahaya bulan yang terang. Terdapat seorang penyihir perempuan yang sedang berdiri di pinggir sungai, penyihir itu melihat cahaya bulan yang terang dan menikmati segarnya udara malam.

"Mau sampai kapan kau memperhatikan aku disini? Kemarilah Jay." Kamu sadar bahwa dia tidak sendirian.

Seorang pria yang memakai jubah itu menghampirimu, rambut pirangnya yang terang karena sinar bulan yang terang. Jay berada di sampingmu, wajahnya tidak berpaling darimu.

"Kenapa?" Tanyamu.

"........." (Kamu cantik.)

"Terimakasih, Jay juga tampan."

Telapak tanganmu mengelus-elus rambut pirang Jay, Jay membeku dan pipinya merona. Kamu terkekeh kecil melihat sikap Jay yang malu-malu itu, padahal kalian sudah 10 tahun bersama. Ya walaupun sudah lama tetapi kalian tidak menua, jelas karena Elf mempunyai umur yang panjang dan penyihir bisa membuat dirinya hidup lama.

"Ras Elf hampir punah karena kerajaan selalu memburu kita untuk diperbudak oleh mereka." Kamu membuat bola sihir yang memperlihatkan sisa-sisa temanmu.

Para Elf semakin hari semakin berkurang, itu karena Elf berjanji kepada dunia untuk tidak menyakitinya. Jika Elf melanggar janji itu maka dia akan di hukum oleh semesta menjadi yang terburuk dari yang lainnya.

"Jay jika terjadi sesuatu aku titip anak-anak ya, anak-anakku masih kecil, mereka butuh perhatian dan perlindungan orang dewasa," pesanmu.

"........." (Kau seperti ingin pergi saja.)

Kamu tersenyum kepada Jay, "hidup gak ada yang tau Jay."

.

.

.

Uhuk!

Kamu bersujud di depan sang raja, pandanganmu berada di tanah. Sanh raja egois yang seharusnya membuat Elf dan manusia damai tetapi tidak. Tanganmu memegang perut bagian kiri mu, perutmu sudah tertusuk pedang dan darahnya mengalir.

"Sialan, ternyata generasi sekarang makin kurang ajar ya."

Kamu melihat wajah sang raja tersebut, mukanya membuatmu muak. Seharusnya kalian tidak buat perjanjian itu, kamu harus mengutuk sang raja itu dan kawanannya. Tapi tubuhmu lemah.

Kamu memaksakan berdiri.

"Hei mari bernegosiasi agar kau dan anak buahmu aman," katamu.

"Ha? Untuk apa, berikan anak-anakmu sekarang!" Balas sang raja.

"Hahaha, baiklah kalau begitu."

Lookism HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang