Cozy Day (M. Taesoo)

620 92 3
                                    

Hari ini dipenuhi oleh hujan dan gemuruh. Karena sudah memasuki musim hujan, kamu tidak punya tenaga untuk bergerak dan bermalas-malasan di kasur. Selimut yang tebal membuatmu betah dengan kehangatan yang menyelimuti tubuhmu.

Kamu melihat kearah jendela, langit yang gelap dan juga rintik-rintik hujan yang membasahi jendela. Suasana ini membuatmu melamun, hingga kamu tidak sadar seseorang sudah memasuki apartemenmu.

Suara langkah kaki semakin mendekati kamar tidur. Kemudian pintu kamar terbuka, memperlihatkan dirimu yang sedang berbaring di kasur namun pandangannya menuju ke jendela. Kamu tidak sadar jika seseorang mendatangimu. Pikiranmu masih berada di dunia lain, entah apa itu.

Namun pikiranmu langsung buyar saat merasakan pipimu disentuh. Kamu menoleh kemudian tersenyum.

"Hehe, Selamat datang kak!" Kamu tersenyum riang saat dia membelai pipimu.

Ma Taesoo, kekasihmu yang usianya 3 tahun lebih tua darimu. Taesoo duduk di pinggiran kasur, tangannya masih membelai pipimu. Ia menyelipkan anak rambut ke belakang telinga, jempolnya menyapu lembut bibirmu.

Wajahnya mendekatimu, kamu bisa merasakan kecupan yang mendarat di keningmu.

"Mikirin apa sampai kamu gak sadar aku datang?" Tanyanya.

"Gak tau... Enak aja buat bengong," Jawabmu.

"Nanti kamu kesamber setan."

Kamu memperhatikan Taesoo melepaskan coatnya. Kamu mengubah posisi tidurmu yaitu tengkurap sambil memeluk bantal. Rambutnya yang sedikit kebasahan, punggungnya terlihat lebar seperti gapura kabupaten.

Tanpa basa basi, kamu memeluk Taesoo dari belakang.

"Ayo bobo bareng!" Kamu menarik Taesoo.

"Sebentar ya, aku keringin rambut dulu. Aku pinjam handuk ya." Taesoo pergi ke lemari, ia sudah tau dimana letak handuknya karena ia sering sekali menginap di apartemenmu. Jadi tidak heran jika ada baju laki-laki karena sudah pasti itu milik Taesoo.

"Kak, mau keringin."

Kamu mengambil posisi duduk. Dengan senang hati Taesoo memberikanmu handuknya, ia duduk disampingmu dan sedikit menunduk. Kamu mengusap rambutnya yang basah itu. Rambut Taesoo yang panjang dan sedikit fluffy membuatmu ingin mengepangnya.

Tangannya mendarat di pinggangmu, ia memejamkan matanya. Sekiranya sudah cukup kering, rambutnya jadi sedikit berantakan. Ia mengambil handuk dari tanganmu dan menaruhnya di nakas samping tempat tidur.

"Kamu udah makan?" Tanya Taesoo, ia mengecup pipimu.

"Udah, makan mie," Jawabmu.

"Mie lagi?"

Taesoo mendorong tubuhmu untuk berbaring, jarinya memainkan rambutmu.

"Kenapa? Yang penting makan— ack!"

Taesoo mencubit hidungmu. Kamu langsung menutup area wajahmu.

"Nanti usus buntu," Katanya.

"Yah... Setidaknya aku tidak makan ular." Kamu langsung membelakangi Taesoo.

Melihatmu yang sedang merengut membuat Taesoo tersenyum tipis. Ia berbaring disampingmu, tangannya menarik tubuhmu agar bisa berdekatan dengannya. Ia mencium tengkuk lehermu. Tangannya berada di sekitar tubuhmu, mendekapmu dan enggan melepaskannya.

"Katanya, besok siang akan cerah," Ucap Taesoo.

"Terus?"

"Ayo kita kencan."

Kamu langsung membalikkan badanmu. "Serius?!"

Dengan ekspresi yang senang, kamu langsung memeluknya. Jarang sekali Taesoo mengajakmu kencan karena ia selalu menghabiskan waktunya di hutan bersama dengan muridnya.

"Gak bakalan di cancel kan?" Tanyamu

"Sejak kapan aku pernah membatalkan kencan kita?"

"Tidak tau, eh— ga pernah."

"Nanti kita sering-sering kencan ya, bosen kalo di rumah terus."

"Padahal itu kemauan kamu."

"Hmm, takut kamu bosen terus cari yang lain."

"Nyeh, gak bakal."

Kamu bermanja-manja kepada Taesoo. Kamu tersentak saat mendengar suara petir yang sangat keras. Taesoo langsung menenangkanmu, ia mengelus rambutmu.

"Suaranya keras banget," Ucap Taesoo.

"Y... Ya," Balasmu.

Meski tangannya kasar namun ia mengelus rambutmu sangat lembut. Dan itu membuatmu mengantuk, kemudian kamu mulai menutup matamu. Kamu tertidur di pelukannya. Dengan perlahan Taesoo mencium bibirmu, menarik selimut untuk menutupi tubuhmu.

"Selamat tidur, sayang."

(Bonus)

Taesoo sedang membuat kopi di dapur, ia merenggangkan tubuhnya. Kamu masih tertidur lelap di kamar. Kemudian ia duduk di sofa sambil menyesap kopinya, ia mengeluarkan kotak kecil dari kantongnya.

Drtt

Ponselnya bergetar, rupanya Ji Gongseob meneleponnya. Taesoo mengangkat panggilan tersebut, ia membuka kotak kecil itu.

"Apa?" Tanya Taesoo.

「Besok ada rapat, kumpul di—」

"Tidak bisa."

「Br*ngsek? Ini rapat wajib!」

"Besok aku akan melamar kekasihku." Taesoo melihat cincin lamaran yang baru ia beli.

「... HAH?!」

"Jangan ganggu aku di Ansan, sampaikan juga ke yang lain."

「 Hah... Baikah, goodluck orang br*ngsek.」

"Hm..."

「SETIDAKNYA BILANG MAKASIH KEK!」

"Hm..."

「Habis lamaran kita gelud ajalah anj*ng.」









A/N:
halo kawan, comeback nih
Kangen gak? Kangen dong
Meskipun slow update

Sebenarnya Avo ragu-ragu mau up, soalnya kurang percaya diri. Hehe, maklum hampir 2 bulan gak nulis. Semoga kalian enjoy ya.
Sehat selalu readers❤

Lookism HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang