Aku lurus menatap kedepan menikmati semiliran angin yang menerpa wajahku
Seseorang menyingkirkan rambut yang menutupi wajahku
"Thanks"kataku padanya
Kau tau yang kumaksud siapa
Ia tersenyum, senyum yang mungkin menjadi kharismanya
"Bagaimana kabarmu??"tanyanya
"Seperti yang kau lihat"kataku
Ia menghembuskan nafas, dan beralih mengelus perutku
"Apa ia baik??"tanyanya
"Ya, aku selalu menjaganya"kataku
"Baguslah jika begitu"katanya
"Bagaimana kabarmu dan Taylor??"tanyaku
Ketika menyebutkan nama Taylor aku mengalihkan wajahku, sebut aku cemburu
"Bisakah jangan menyebut nama Taylor ketika kita berdua seperti ini"katanya
Aku menganggukan kepalaku perlahan
"Kau harus perhatian padanya Harry bagaimanapun juga ia mengandung anakmu juga bukan"kataku menasihatinya
"Entahlah aku tidak terlalu yakin bisa melakukan itu"katanya menunduk kebawah
"Kau harus belajar mencintainya"kataku menepuk bahunya dan berusaha tersenyum walaupun hatiku terasa sakit ketika mengatakan itu
"Aku tidak yakin"katanya
"Kau bisa--"kataku menghembuskan nafas sebelum melanjutkannya
"Bukankah kau juga bisa mencintaiku dulu walaupun kau teramat sangat membenciku"lanjutku
"Itu berbeda"katanya menatapku dengan wajah sendunya
"Itu sama, Harry"kataku tersenyum menenangkannya
Mata kami saling bertemu
"Jika kita berpisah nanti apa kita masih bisa memiliki hubungan yang baik??"tanyanya
"Tentu"kataku
Ia memegang daguku, menulusiri wajahku dengan jarinya
Entah setan apa yang merasukiku aku melakukan hal yang sama dengannya
Perlahan bibir kami saling bertemu, berciuman dibawah sinar rembulan dan bintang kupikir itu adalah hal romantis yang pernah kami lakukan
"Kau menangis??"tanyanya
Aku segera mengusap air mataku dengan jariku
"Kau tau aku mencintaimu"katanya
Aku meletakkan jari telunjukku dibibirnya
"Kau mencintainya, dari dulu juga seperti itu"kataku
"Tidurlah aku ingin kembali ke kamarku"lanjutku berdiri dan kembali masuk kedalam
Taylor POV
Aku sedang berpesta di club merayakan penghargaan yang aku dapat di Billboard Music Awards
Disini terdapat beberapa teman-temanku, hmm disini juga ada Louis dan Niall
Jika kalian bertanya Harry dimana--entahlah aku juga tak tau ia berada dimana mungkin ia sedang bertemu dengan Mady dan anaknya Ed biarlah, setidaknya aku beruntung jika Harry tak ada sehingga aku bisa berdua dengan kekasihku Calvin Harris
Niall dan Louis?? Oh biarlah mereka tau toh mereka tak mungkin mempunyai keberanian untuk melapor pada Harry lagipula jika Harry tau apa pedulinya ia hanya memedulikan Mady dan anaknya
Seseorang menepuk pundakku
"Hey Taylor"panggilnya
"Hey Cara"sapaku
"Kudengar kau kembali dengan Harry??"tanyanya
"Yeah"kataku
"Lalu bagaimana hubunganmu dengan Calvin??"tanyanya
"Harry tidak pernah memedulikanku ia lebih mementingkan istrinya jadi aku membalasnya dengan berhubungan dengan Calvin"kataku menaikkan bahuku
"Jika kalian bersama kenapa Harry tak menceraikan istrinya??"tanya Cara menaikkan salah satu alisnya
"Ia memiliki janji dengan istrinya sebelum anak mereka lahir ia tak bisa menceraikannya"kataku memutar kedua mataku, kenapa aku jadi malas membahas Harry??
"Hey aku punya ide agar Harry cepat menceraikan istrinya dan ia akan segera peduli denganmu"katanya
Ia membisikkan rencananya
Aku tersenyum jahat
"Ide yang bagus Cara Delevingne"kataku menepuk bahunya
"Terimakasih Taylor Alison Swift, aku harus pergi karna kau tau--"katanya yang segera kuputus
"Ya-ya-ya kau harus bercumbu dengan kekasihmu, lihat ia sudah menunggumu diujung sana pergilah, selamat bersenang-senang, terimakasih atas ide jahatmu"kataku
"Welcome Taylor"katanya menjauh dariku
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck (harry styles fanfiction)
FanfictionCinta sejati walau terpisah jarak dan waktu jika mereka ditakdirkan bersama mereka akan bersama