🌠 Tamu Kos-kosan

67 7 0
                                    

"=⌕ Tris Part /

˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Di kos-kosan pinggir kota dua anak laki-laki yang tengah sibuk dengan agenda bersih-bersih siapa lagi kalau bukan Tris dan Trasya. Sebenarnya ini kemauan Tris yang ingin kesini namun Trasya juga ikut soalnya dia ingin menikmati hari libur walaupun dia juga tidak bisa lama-lama di Jogja.

Dua anak itu sedang membagi tugas Tris berada di lantai satu dan Trasya berada di lantai dua bersama Eyangnya. Lagi enak-enak bersih-bersih Tris tersedak debu yang ada di meja terbatuk-batuk dia sampai lari ke dapur buat nyari minum.

"Uhukk....," meminum sebotol air mineral. "Bisa mati gara-gara debu gue ntar, gue nggak rela jadi mayat ganteng," batinnya.

Tris yang selesai nyari minum kembali lagi ke tempat dia juga nggak mau kena omel Eyangnya yang ada dia bisa kena jewer ntar. Trasya dan Eyangnya turun dari lantai dua, di lantai dua cuma ada dua kamar sedangkan di lantai satu ada lima kamar namun yang mau menghuni di kos-kosan ini terserah mau tidur sendiri atau gabung nanti bakal di atur sama sang pemilik.

Trasya menghampiri Tris yang masih membersihkan lantai satu, sebenarnya bentar lagi juga udah selesai itu pekerjaan namun Trasya nyuruh Kakaknya itu buat ngebenerin lampu di halaman belakang sama kamar mandi pojok kanan, lampunya sudah lama jadi harus di ganti.

"Kak lampu halaman belakang sama lampu kamar mandi pojok kanan di suruh benerin sama Eyang", ucap Trasya sambil menarik kursi kayu yang ada di dekatnya.

Menoleh. "Lampunya rusak atau hanya kotor doang ??".

"Kayaknya rusak deh Kak kedip-kedip gitu kayaknya harus di ganti", ucap Trasya sambil memainkan ponselnya.

"Iya ntar tak benerin, Eyang mana ???" tanya nya.

"Pulang tadi ntar kembali kesini kok katanya tadi mau petik mangga di kebun belakang rumah awalnya Trasya mau bantuin tapi nggak di bolehin".

"Bukan nggak di bolehin lo di suruh disini aja dugong ntar kalau ada tamu kos-kosan lalu gue sendirian ribet ngurusnya", Tris menyimpan sapu di gudang.

"Santai wae toh lak ngomong ra usah ngegas", Trasya melipat kedua tangannya.

Julid. "Padahal aku ngomong ora ngegas".

Tris langsung ke halaman belakang untuk membenarkan lampu yang katanya rusak. Tris itu serba bisa asalkan ada niat aja, udah beberapa kali dia benerin tentang hal beginian sebenarnya dia ingin masuk ke SMK namun karena mahal dan dia juga kangen sama kota Jogja jadi dia memilih masuk ke SMA aja lagipula sama aja juga mengejar pendidikan.

"Semoga nggak kesetrum gue", batinnya.


⭒❃.✮:▹⭒❃.✮:▹⭒❃.✮:▹⭒❃.✮:▹


Jogja yang begitu panas menyengat membuat dua remaja itu yang ada di dalam mobil itu mengeluh terpaksa mereka berhenti di sebuah swalayan untuk beristirahat sebentar lagipula jarak perjalanan dari Bandung ke Jogja itu jauh. Saka memberikan minuman buat Kerion dan Mang Sahid, selama perjalanan Saka lah yang mengatur hal ini. Dia juga udah bernegosiasi dengan Kakeknya untuk pergi kesini memang Saka tidak mau kalau orangtuanya kesini atau Kakak sulungnya. Tapi yang Saka pikirkan Kakeknya saat ini tengah sendirian di rumah walaupun ada Bibi Tiara adiknya Ibunya namun tetap saja dia nggak tega.

"Mang jarak dari sini untuk ke kos-kosan yang di tuju masih jauh ??", tanya Saka kepadang Mng Sahid.

"Sekitar 30 menit lagi nanti sampai kok, ah ya Mas Saka yakin mau ngelanjutin pendidikan disini ?? Nggak di tanah kelahiran saja".

8 Star StudentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang