🌠 Keindahan yang tak bisa dimiliki

50 6 1
                                    

"=⌕ Jaka - Vion Part /

˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Sempat ada drama karena Vion memang se-terkenal itu membuat penduduk kos-kosan merasa beruntung bertemu sosok Vion serasa bertemu artis cabang korea namun ini versi murahnya bertemu langsung tanpa iming-iming pemalakan uang.

Siang berganti malam waktu yang di manfaatkan bongsor Jaka dan Vion berkeliling jogja. Jaka menggunakan sepeda tua namun masih kelihatan apik untuk di pandang, sepeda turangga sangat cocok untuk Jaka sementara Vion menaiki sepeda lipat milik Tris.

Hanya keliling sekitar alun-alun tidak lebih sambil menikmati secangkir susu jahe di sebuah warung makan. Jaka juga pesan bebek goreng katanya sih agak lapar habis ngontel sepeda padahal jaraknya nggak seberapa. Dua remaja itu menikmati keindahan Jogja di malam hari ya walaupun ada drama pesan dan telpon singkat dari kedua orangtua masing-masing.

"Ternyata Jogja setenang itu ya", celetuk Vion ketika Jaka menyeruput susu jahenya.

Mengangguk. "Kayaknya bakal betah banget kalau tinggal di Jogja baru pertama kali kesini eh sudah bucin, kapan-kapan mau kulineran lagi lah tadi ngerasain gudeg sumpah enak banget".

"Padahal saya sering kesini beberapa kali namun vibes hari ini beda banget," Vion mengambil beberapa foto. "Ingin memiliki nya namun tidak bisa ??," sambungnya.

"Apa yang tidak bisa di miliki ?? Selagi ada uang bukannya bisa memiliki nya".

Vion yang mendengar ucapan Jaka hanya tersenyum simpul memang benar jika ada uang akan bisa memiliki barang yang kita inginkan, kekuasaan semua akan bisa namun untuk keindahan kota Jogja tidak akan bisa di miliki bahkan uang beberapa pun tidak akan bisa memiliki Jogja.

Jogja mempunyai keindahan tersendiri bagi cara pandang masing-masing orang, di lihat dari segi manapun Jogja itu sangat cantik layaknya bidadari. Vion menikmati secangkir susu jahe sambil berceletuk asal kepada Jaka yang sembari tadi menikmati bebek goreng ah Vion yang melihatnya pun jadi ikutan lapar.

"Mas ayam goreng satu ya," ucapan Vion membuat Jaka terkejut. "Hehehe ikutan lapar Mas kalau ngelihatin orang makan kan bawaanya lapar," sambungnya.

"Makan yang banyak biar nggak sakit", ucapan Jaka membuat Vion tertegun.

Remaja itu memilih menghabiskan makanan yang mereka pesan sebelum akhirnya menuju ke Museum Sonobudoyo Unit I yang masih buka untuk kegiatan malam ini sepertinya sampai ke Titik Nol Yogyakarta untuk pemberhentian mereka nanti.


┆ ° ♡ • ➵ ✩ ◛ °┆ ° ♡ • ➵ ✩ ◛ °


Pemberhentian pertama mereka Museum Sonobudoyo Unit I yang sangat memanjakan netra Vion pasalnya Vion seperti kembali ke rumahnya sendiri ketika berada di museum ini. Liburannya hanya dia habiskan untuk keliling Jogjakarta, berkeliling museum untuk menambah wawasannya apalagi dia seorang pemilik museum paling mudah. Walaupun museum Vion agak sedikit berbeda namun kesan keindahannya tetap sama dari cara pandang orang pecinta seni.

Museum yang lekat dengan bangunan arsitektur klasik Jawa pun membuat Jaka seperti terhipnotis pasalnya pemuda bongsor ini ternganga melihat koleksi-koleksi museum ya walaupun rada nggak paham namun dia tertegun melihat betapa cantiknya koleksi museum tersebut.

"Indah kan Mas koleksi nya dan hal inilah kenapa Jogja tidak bisa di miliki", ucap Vion membuat Jaka mengangguk.

"Ah memang benar terkadang keindahan yang ada di depan mata ada yang bisa di miliki dan ada yang tidak," Jaka menggaruk lehernya. "Apakah kamu sering datang kesini melihat reaksi mu biasa saja," tanya nya.

8 Star StudentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang