berawal dari musuh-5

59 4 1
                                    

Flashback on sarada

Terlihat sarada dan sakira tengah berdebat hebat,di lorong yg sepi

"Kenapa lu jadi in gw kambing hitam kira!!gw punya salah apa hah sama lu"teriak sarada sambil mengguncang tubuh sakira,sakira menepis kasar tangan sarada yg berada di pundak nya.

"Salah lu adalah jadi benalu di hidup gw sialan!!"teriak sakira tidak kalah kencang,lalu mendorong tubuh sarada dengan sangat keras.

"Sakira!!"sentak sarada yg hampir terjatuh dari tangga,terlihat sakira tersenyum licik,tapi sebelum benar benar jatuh sarada berpegangan pada tangan sakira,karna tidak di bisa di hindari mereka pun jatuh bersama sama.

Darah berceceran di mana mana,mata sarada mengerjap pelan, pandangan nya memburam,rasa nya seperti ada sesuatu yg mencoba mengambil alih.

Perlahan lahan manik hitam itu tertutup rapat

Sarada melihat ke sekeliling, bingung dia ada di mana jelas jelas tadi dia berada di bawa tangga, sekarang dia berada di tempat yg berwarna abu abu

"Sarada..."

"Sarada..."sarada menoleh mencari sumber suara,dan di buat kaget karena melihat sosok yg mirip dengan nya

Perlahan sarada melangkah mundur"lu siapa?!!"tanya sarada dengan volume tinggi,sosok itu tersenyum tipis mendekat ke arah sarada.

Entah kenapa tubuh sarada merasa tubuh nya membeku"lu nggak perlu takut sama,gw karena gw adalah lu,dan Lu adalah gw"ucap nya ambingung

"Maksud lu apa?!"bentak sarada, sosok itu terkekeh pelan

"Lu tau,gw lahir karena apa?gw lahir dari emosi yg selama ini lu pendam,gw hadir untuk menuntaskan ketidak adil lan untuk kita berdua sarada,gw sasaki, istirahat lah sejenak biar gw yg menggantikan lu.."ucap nya sambil mendorong tubuh sarada,sarada terhayu ke belakang,Sasaki tersenyum kecil

"Jangan khawatir gw bakal balesin semuanya asal lu nurut sama gw"lanjut nya,sarada diam tertegun sejenak.

"Sekarang sudah waktunya kau istirahat sarada, waktunya aku mengantikan mu sejak bye"ucap nya meninggalkan sarada yg terdiam,duduk bersimpuh dengan tatapan kosong.

~~~~~~~~~~~~~

Sarada mengerjapkan mata nya perlahan,mata hitam malam nya menulusuri sekeliling, perhatian nya terjatuh pada sosok perempuan dengan rambut merah muda nya,ya dia adalah uchiha sakura.

"Mama..."panggil sarada pelan, sakura menoleh dan memberikan tatapan tajam nan sinis ke arah sarada,sarada terpaku dengan tatapan sinis sakura.

"Jangan pernah memanggil saya dengan sebutan mama lagi sialan!,karna Anda bukan lah putri kandung saya,dan sampai kapan pun Anda bukan lah putri kandung saya,anda malah mencoba menyingkirkan anak kandung saya he,dasar jalang sialan"hardik sakura wajah nya menunjukkan ketidak sukaan nya pada sarada, sarada memejamkan mata dan mengulum bibir.

"Mah-"

"Sudah saya bilang jangan panggil saya dengan sebutan itu,karna Anda tidak layak untuk memanggil saya dengan sebutan itu"ucap sakura dengan sangat dingin sinis dan datar,lalu berjalan pergi dari ruang rawat sarada,tidak lama sakura pergi ,sakira datang ke ruang rawat sarada sambil memakai kursi roda

"Hei sarada bagaimana menurut mu, perempuan yg lu anggap mama sekarang sangat amat membenci lu,rasa kan itu bangsat itu karena lu udah merebut segala nya dari gw"kekeh sakira dengan sinis, sarada memutar bola matanya dengan malas lalu ikut tertawa geli,sakira mengangkat salah satu alis nya binggung

"Kenapa lu ikut ketawa harus nya lu sedih terpuruk,nangis dan diam"Ucap nya,gelagak tawa sarada semakin besar, membuat sakira mengira saudara kembar palsu nya ini sudah gila saking stress nya

"Gila lu sar"beo sakira tercengang,tawa sarada berhenti dengan seringai devil,bulu kudung sakira seketika terangkat.

"Gw bukan sarada yg lu maksud bodoh,gw Sasaki"ucap sarada dingin,sakira semakin tercengang tapi segara ia tepis isi pikiran gila nya itu.

"Ohhh jadi sekarang lu pura pura punya kepribadian ganda?hah lucu sar tapi sayang gw nggak ketawa"sinis sakira sambil menarik rambut sarada dengan kasar,sarada mengerang lalu menepis kasar tangan sakira

"Jangan pernah macem macem sama gw, maupun sarada,kalo lu berani gw habisin lu sampai darah terakhir lu"ancam sarada dengan tenang,raut wajah yg dingin dan datar,persis seperti sang papa.

Sakira mendecit"gw nggak takut"angkuh sakira berjalan keluar tidak perduli dengan ancaman sarada.

"Ceroboh.."cibir sarada saat melihat pintu kamar yg kembali terbuka, terlihat sosok pria kuning yg berdiri di ambang pintu.

"Sara!!"Ucap boruto dengan notasi suara yg keras,lalu berlari mendekat ke arah sarada

"Lu nggk papa kan sara?!"tanya boruto khawatir,sarada menepis tangan Boruto yg berada di pundak nya

"Nggak usah sok khawatir!!, bahkan waktu sakira nuduh gw,lu diem aja kan!!,waktu sakira nuduh gw lonte,jalang lah,lu diem aja"hardik sarada yg Sekarang adalah Sasaki,mata nya mengelap saat menatap boruto

Boruto tersentak,saat melihat tatapan asing itu, tatapan redup sarada seperti tidak pernah ada"sar gw bisa jelasin kenapa gw diem aja,waktu itu gw belum cukup bukti kalo lu sebenernya bukan lonte atau lu jalang,selama ini gw sama Satoshi-"

"DIAM!"gertak tajam Sasaki,boruto termenung mendengar suara sarada yg berbeda dari nada,dan gaya berbicara nya

"Kamu siapa?"Tanya boruto yg sudah mengubah raut wajah dengan datar dan tatapan yg tak kalah datar nya

Sasaki tersenyum miring"uchiha Sasaki,alter ego uchiha sarada,yg lahir dari rasa sakit yg terlalu lama di biar kan membusuk"ucap nya

Boruto tau apa itu alter ego,dia diam membisu,"selama ini gw kemana saja sampai banyak rasa sakit yg terlalu lama di biar hingga seperti ini?"

Boruto menatap tajam Sasaki,"dimana sarada?"dingin boruto, Sasaki terkekeh

"Di suatu tempat yg indah yg tak kau ketahui,dia bisa kembali jika rasa sakit yg dirasa sudah sedikit terobati,bisa juga dia malah menetap di sana"jawab Sasaki menatap dalam manik biru boruto,lalu tersenyum tipis

"Jika dia kembali jangan coba sakitin dia lagi,boruto percaya pada sarada,karna dia cuma ingin di percaya dan di hargain"

Mendengar penuturan panjang lebar dari Sasaki, Boruto merasa ada yg sangat sakit di sana di lubuk hati nya

"Sa-"

"Pergi aku ingin sendiri"ucap nya sambil menatap ke arah Jendela, boruto mengangguk patuh lalu berlalu pergi

Sasaki tersenyum miris, mengingat sosok wanita merah jambu nya ibu nya, pahlawan nya,yg telah menghancurkan nya"mama sara dan Sasa cuma mau di hargain..."

Tes...






BORUSARA(Story oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang