(2) VanZ POV

615 50 40
                                    

Aku VanZ. Abang NightD satu satunya.

Kalian sudah tau masalah keluarga kami kan?

Jujur, aku juga punya dendam pada ayah ibuku. Mengingat, misteri semua keluargaku yang hilang tak ada kabar setelah pergi ke pantai bersama orang tuaku.

Aku juga merasa ayah ibuku adalah pembunuh. Aku dan NightD sudah menganggap mereka bukanlah orang tua kami lagi.

Aku sering sekali merasa gagal menjadi kakak. Melihat NightD yang terus terusan di siksa oleh kedua orang tuaku. Aku tak bisa melerainya. Mau gimanapun, ini takdir.

Kalau aku mau, bisa ga ya posisiku dengan NightD dituker? NightD yang disayang dan aku yang disiksa. Aku pengen sesekali ngeliat NightD bahagia selain bersamaku.

Kalau aku mau, aku pengen mengambil pisau yang tajam dan melemparnya ke badan kedua orang  tuaku. Bukan, ke badan 2 pembunuh itu. Aku ga tahan setiap hari ada keributan dan kerusuhan yang ga penting di rumah.

Kalau aku mau, kutarik tangan NightD ketika mereka berdua sedang pergi dan ku bawa dia kabur dari rumah sekaligus melapor polisi. Aku punya cukup banyak bukti, dan mengingat salah satu teman sekolahku adalah anak dari polisi.

Jujur, aku juga memendam banyak emosi dan dendam terhadap orang tuaku. Eh, maksudnya pembunuh itu. Aku pengen suatu hari nanti memberanikan diri untuk membentak mereka dan mempertanyakan fakta sebenarnya.

Kenapa aku doang yang disayang? Kenapa? Kenapa NightD kena korban pilih kasih? Aku malu punya orang tua seperti mereka. Aku tau ini contoh anak durhaka, tapi setidaknya mereka menjadi orang tua yang layak untuk kita berdua. Emangnya ini bisa disebut orang tua yang layak? Engga anjing.

Sialan memang. Dua orang itu, dua orang ga punya hati itu. Boleh gasi ku ambil paksa jantungnya?

Pfft.. Kalau NightD ga ngelarang, mungkin mereka berdua sudah ku penggal dan menjadikan daging mereka untuk makanan harimauku. Ga peduli lagi soal bisikan dan ghibahan sialan dari tetangga atau dari teman temanku.

Hadeh.. Night night, kenapa kau harus baikin orang yang udah jahatin kamu selama bertahun-tahun?

Persetan dengan kelakuan yang kuharapkan ini adalah tindakan kriminal. Membunuh orang yang sangatlah bersalah sudah menjadi hak kan? Kalaupun mereka berdua dihakimi dan akhirnya akan dihukum mati, mending aku aja yang matiin mereka.

Tenang NightD.. Abang akan selalu ngejaga kamu. Kalaupun abang udah gaada, mungkin kamu bakalan dapet atau ketemu orang yang kaya' abang...

----

"NightD! Abang pul-"

"JADI ANAK GAUSAH BUAT KERUSUHAN!! GAUSAH BUAT SAYA MARAH! CEROBOH BANGET JADI PEMBANTU!"

Ya. Aku mendengar suara itu. Yah.. sudah ditebak siapa yang membentak seperti itu. Siapa lagi kalau bukan ibuku. Eh, bukan ibuku deh.

Aku mengintip. Melihat keributan itu berlangsung. Untung masih bisa menahan air mata. Melihat adikku yang dipukul dan digebuk berkali kali hingga ia berdarah dan menangis.

"GAADA YANG NGAJARIN LU JADJ CEROBOH! SIAPA YANG BUAT LU CEROBOH!? HAH??!!"

"S-Sa.. Saya... Ga.. Gaada.. Ce.. Ro. boh.." Terdengar suara NightD dengan suara serak dan lirih. Aku tau dia merasa kesakitan. Tapi...

"ANAK BODOH!! T*LOL BANGS*T!! GAADA YANG NYURUH LU BUAT JAWAB!! BERANI BANGET LU NGOMONG DENGAN NADA SIALAN ITU!"

Tch.. Sialan.. Sudah keberapa kai aku gagal menjadi kakak?

Aku mengusap air mataku. Ya Tuhan... Tolonglah ubah kehidupan NightD menjadi lebih baik...

PRANGG

Aku terkejut mendengar suara pecahan kaca. Aku kembali mengintip dan melihat kaca yang pecah berhamburan kemana-mana.

"N.. Night..NightD?"

NightD.. Aku melihat NightD yang sedang memegang kepalanya yang bocor parah. Kepalanya telah dipukul dengan botol kaca. Nafasnya terengah-engah. Di lengan kanannya terlihat sekali tetesan darah yang mengalir lancar. Ditambah kakinya yang gemetaran dan sudah penuh lebam.

"Makan tuh kaca.. Cuma kepala doang bocor. Kenapa ga sekalian mati sih? Nanggung amat"

Deg!

Hah?? Nenek lampir sialan itu!

"Bangs*t..."

Aku melihat ibu-ibu itu sudah pergi meninggalkan NightD. Dengan segera, aku menghampiri NightD.

"NightD! Ke-Kepala lu.."

"I'm fine.. It's okay. Gua bisa obatin ini sendiri.."

Aku memandang NightD yang sedang menunduk kesakitan.

"Ga! Lu ga bakal bisa obatin ini sendirian Night.. Kepala lu bocor. Emang lu bisa sembuhin itu sendiri? Engga kan?"

NightD mengangkat kepalanya dan menatapku sesaat. Tatapan matanya benar-benar menandakan bahwa ia sangatlah lelah dengan semua ini.

"Emangnya, mau diobatin pake apa?" Tanya NightD dingin.

"Kita ke rumah sakit!"

Aku melihat NightD yang terkejut dengan perkataanku.

"Gila lah.. Gua gaada duit buat oprasi bang.."

"Pake duit gua! Gua udah nabung 89 jutaan. Gua gatau ini cukup atau engga, tapi minimal, lu bisa istirahat untuk sementara disana dan kepala lu ga bocor lagi. Gua berani donorin darah buat lu. Donorin ginjal buat lu. Donorin mata buat lu. Asalkan lu hidup. Asalkan lu baik-baik aja. Masalah pembayaran, gua tanganin"

Aku melihat NightD menatapku dengan pupil bergetar. Kemudian kembali menunduk.

"Tch.. Yaudah.."

Dengan segera, aku perbankan dulu seluruh lukanya dan ku bawa NightD ke dalam mobilku. Ku ambil tabunganku dan kita pergi ke rumah sakit dengan segera.

'NightD.. Lu kuat Night.. Lu kuat.. Pasti kuat. Kalau ga kuat, bilang aja ya.. Kita mati sekeluarga'

-<>-

Sad gasi?

Segini dulu keknya, ntar ku tambahin sadnya, tapi ntar happy ending kok.

Mungkin.

Btw, buat book ytmci school ku tunda dulu update chp berikutnya, karna ya lebaran bro. sibuk bat.

ini aja nulis crita ini butuh waktu beberapa hari. karna ya mikir ide, mikir alur, mikir kata-kata.

btw gua buat karakter NightD ini tuh kaya' gampang kasian, gabisa nolak gitu. kalo karakternya VanZ, itu dibuat kek jdi karakter psikopat tapi psikopat yang ngebela kebenaran dan keadilan gitu

ngerti ga?

ok lah sekian dari sya, semoga pada suka.

happy eid mubarak

Achieve Happiness [NightD AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang