Keesokan harinya Heeseung dan Riki mulai packing barang-barang yang akan mereka bawa ke kota asal Soo Yein,
"Hee,kita hanya menginap 5 hari saja kan?" tanga Riki sambil memasang jam tangan ditangannya,
"enak saja,tentu sampai masalah ini selesai!" jawab Heeseung,
"kau emosional sekali..."
"begitukah? maaf.Aku terlalu bersemangat" jawab Heeseung,lalu Riki menghampiri Heeseung dan memegang bahunya,
"kau perlu berdoa dan menyiapkan banyak kata-kata dengan bijak untuk memberi bukti dan yang lainnya" ucap Riki,
"iya...kau meremehkanku?"
"masa iya?"
"semua sudah beres,cepat kembali kekamarmu,aku ingin segera tidur" Heeseung mengusir Riki
"seriously?! ini masi jam 6 sore"
"kau bahkan belum makan malam" tambah Riki"loh memangnya kenapa? aku sangat menantikan hari esok" ucap Riki yang mengambil piyamanya dan masuk kekamar mandi untuk mengganti baju,
"cih,masih bucin sekali rupanya" decak Riki yang langsung kembali kekamarnya.
Keesokkan harinya,Heeseung bangun lebih awal dari biasanya,saat terbangun dia segera pergi mandi lalu membereskan tempat tidurnya sendiri,bahkan ia mau mencoba memasak sarapannya sendiri,
"tu-tuan Lee,biar saya yang melakukannya..." ucap salah satu pelayan yang khawatir dan takut dengan tingkah tuannya pagi ini,pelayan lain yang didapur juga merasakan hal yang sama,
"udah bi...saya-" omongan Heeseung terpotong karena suara minyak panas yang bercipratan kemana-mana,
"AAAAAAAAA" seisi dapur histeris,
"LOH BI MENGAPA JADI BEGINI???" ucap Heeseung panik sambil berusaha menutup wajan berisi minyak panas yang bercipratan itu dengan piring yang ada didekatnya,
"TUAN LEE JANGAN SEPERTI ITU!! TANGAN TUAN LEE BISA TERLUKAAA" panik salah satu pelayan sambil berusaha menjauhkan tangan Heeseung dari dekat kompor,
"ADA MASALAH APA DIDAPUR INI??" ucap Riki yang terbirit-birit berlari kearah dapur dengan kondisi sangat berantakkan karena dirinya baru saja terbangun dari tidurnya,
"T-TUAN RIKI??TUAN LEE" adu salah satu pelayan yang tidak bisa berkata-kata lagi,
"LEE?! APA YANG KAMU LAKUKAN?" Riki panik dang langsung menarik tubuh Riki menjauh dari kompor,dan Riki berhasil menjauhkan Heeseung dari kompor,lalu pelayan mematikan kompor tersebut,
"apa yang kau lakukan disini?" tanya Heeseung pada Riki,
"harusnya itu dialogku sekarang. Kau gila ya? pagi-pagi sudah membuat kekacauan begini?" Riki kesal,
"aku hanya ingin masak!" jawab Heeseung,lalu salah satu pelayan membuka wajan tadi,lalu Riki melihatnya,
"apa yang kau masak?"
"aku ingin membuat roti bakar dengan selai strawberry" jawab Heeseung
"roti bakar?!" Riki terheran-heran
"kau mau membuat roti bakar dengan merendam rotinya dengan minyak panas dan kau masukkan selai strawberrynya kedalam wajan bersama dengan roti?" Riki memberi tahu ulang apa yang dilakukan Heeseung,
"memangnya kenapa? bukankan seharusnya begitu?" Heeseung ikut kesal,
"salah besar Lee..." Riki prustasi dengan temannya ini,
"cih,merepotkan." decus Heeseung,Riki pun melotot kearahnya,
"itulah kau" lalu Riki pergi dari dapur,
KAMU SEDANG MEMBACA
His Maid His Queen - ENHYPEN [END]
RomantikSoo Yein bekerja disebuah Mansion milik anak dari CEO ternama sekaligus keturunan kerajaan,yang bernama Lee Heeseung. Yein bekerja sebagai pembantu diMansion tersebut, Saat pertama kali Yein bertemu dengan tuan pemilik Mansion (Heeseung),Heeseung la...