Disisi lain,Soo Yein memasukki kamarnya dan mengunci pintu kamarnya,Yein bersandar dipintu sambil menangis,dia berusaha menangis tanpa suara agar tidak diketahui orang lain,
"maafkan aku,Lee...ini demi kebaikan kamu.." ucap Yein pelan pada dirinya sendiri,
"demi kebaikanku? aku hancur jika kamu begini" ucap seseorang dari luar kamar Yein,Yein terkejut,
"L-Lee..?" Yein memastikan
"Ya."
"ma-maafkan aku.."
"tolong beri aku alasan yang jelas,Yein" ucap Heeseung pelan,Soo Yein terdiam sambil menahan tangisnya
"tolong."
"sa-saya tidak bisa menerima lamaran anda karena saya takut dengan masa depan anda setelah menikah dengan saya."
"mengapa harus takut? aku akan menjamin hidupmu bahagia dan berkecukupan-"
"bukan begitu Lee." Yein memotong omongam Heeseung,
"kamu memang bisa menjamin hidupku setelahnya,tapi akulah yang tidak bisa menjamin hidupmu bahagia setelah bersamaku" ucap Yein,Heeseung terdiam heran,
"kau adalah seorang pria terpandang,darahmu adalah darah kerajaan,kamu terkenal sangat bijaksana,pandai memilih dan mengatur segala hal."
-
"bagaimana jika orang-orang tau kau akan menikahi gadis sepertiku? aku hanya seorang pelayan diMansionmu,aku juga membantu mengisi ekonomi keluargaku karena orangtuaku sedang dirumah sakit,aku hanya gadis yang berasal dari kota pinggiran" tambah Yein"apa masalahnya?" tanya Heeseung
"aku tidak mau kamu dipandang buruk dan dijahati lewat lisan maupun tindakan oleh orang-orang hanya karena menikahi gadis sepertiku"
-
"you deserve someone better than me" jelas Yein yang memecahkan tangisnya lagi,setelah sekian lama Yein memendam semua kekhawatirannya,akhirnya ia dapat mengungkapkannya kepada Heeseung,
mendengar itu Heeseung terdiam,Yein tidak mendengar suara dari balik pintu kamarnya,"jadi begitu alasannya..." suara Heeseung pelan mulai terdengar lagi oleh Yein,
"ma-maaf" ucap Soo Yein dengan suara bergetar karena sedang menangis,
"bertahanlah sebentar,Soo Yein." ucap Heeseung,lalu terdengar suara langkah kaki Heeseung meninggalkan depan kamar Soo Yein,Soo Yein hanya menangis dan dirinya kini dipenuhi dengan rasa bersalah dan memaksakan dirinya untuk menerima,karena baginya ini semua demi Heeseung.
keesokan harinya,Soo Yein tidak keluar dari kamarnya,dia hanya berdiam diri dikamar,bahkan ia tidak mau sarapan sama sekali,Soo Yein juga berfikir untuk berhenti bekerja sebagai pelayan Heeseung lalu kembali ke kota asalnya dan menemani kakak laki-lakinya,Jake.
Sore hari,Soo Yein sedang memandang keluar jendela,lalu dia melihat kearah teras utama Mansion,Yein melihat Heeseung keluar dari Mansion membawa koper hitam besar bersama Riki,lalu mereka memasuki mobil dan pargi meninggalkan Mansion.
Soo Yein menghela nafas dan tanpa sadar air matanya jatuh,"Soo Yein,kamu harus bisa melepaskannya,jangan hancurkan hidupnya.Dia pantas dapat yang lebih baik daripada kamu" batin Yein menyadarkan dirinya sendiri,
"baiklah,aku akan kembali,kakak!" ucap Yein pada dirinya sendiri.
Keesokan harinya,Yein sudah membereskan semua barang-barangnya,dia sudah bersiap untuk kembali kekota asalnya,
"Soo Yein kamu mau kemana?" tanya Tashyla yang kebetulan bertemu dengan Yein didepan ruang kerja ketua pelayan Mansion,
"ah...Tashyla,aku-" Yein tidak bisa melanjutkan ucapannya karena takut Tashyla merasa sedih,
KAMU SEDANG MEMBACA
His Maid His Queen - ENHYPEN [END]
RomantizmSoo Yein bekerja disebuah Mansion milik anak dari CEO ternama sekaligus keturunan kerajaan,yang bernama Lee Heeseung. Yein bekerja sebagai pembantu diMansion tersebut, Saat pertama kali Yein bertemu dengan tuan pemilik Mansion (Heeseung),Heeseung la...