Bab 2 | Posisi Awal

150 27 0
                                    

       Keesokan harinya,karena heeseung merasa janggal dengan hilangnya Yein dari pandangannya,jadi Heeseung memutuskan untuk memanggil pelayan dan memesan sebuah teh mawar,
"ah aku minta gadis yang berambut coklat terang bermata kehijauan yang mengantarkam tehnya keruang kerjaku" ucap Heeseung, pelayan itu berfikir siapa orang yang dimaksud oleh Heeseung,lalu pikiran pelayan itu tertuju pada Soo Yein,
"maksud tuan Soo Yein?" tanya pelayan itu untuk memastikan,
"namanya Soo Yein?" tanya Heeseung,
"eum..saya tidak tahu pasti orang yang tuan maksud,tapi dari ciri-ciri singkat yang tuan sebutkan itu seperti ciri-ciri Soo Yein gadis yang belum lama ini" jelas pelayan itu,
"ah,sepertinya benar dia" ucap heeseung,
"baik tuan,saya akan menyuruhnya untuk mengantarkan teh pesanan tuan" ucap pelayan itu,
"ah tunggu,jangan beritahu dia kalau aku yang memintanya untuk mengantarkan teh pesananku" ucap Heeseung,
"baik tuan" patuh pelayan itu,lalu pelayan itu membungkuk hormat dan pamit.
Saat didapur,"Yein tolong buatkan teh mawar untuk tuan Lee dan tolong antarkan juga keruang kerjanya" ucap pelayan suruhan Heeseung tadi,
"a-apa?tapi kenapa harus aku?" tanya Yein takut,
"sudahlah tolong ya,ada yang hal penting yang harus aku kerjakan" ucap pelayan itu untuk menghindari penolakan dari Yein,akhirnya Yein terpaksa melaksanakan perintah teman kerjanya.

Saat didepan ruang kerja Heeseung,Yein menghela nafas sebentar barulah ia mengetuk pintu ruang kerja Heeseung,"permisi,tuan Lee?"panggil Yein,tidak lama kemudian pintu kamar Heeseung terbuka,dan Heeseung sendiri yang membukanya,"selamat siang tuan,saya datang membawakan teh mawar pesanan anda" ucap Yein berusaha tenang,"ya,masuk saja,tolong taruh diatas meja saya" perintah Heeseung,Yein pun permisi masuk keruang kerja Heeseung dan menaruh satu teko berisi teh mawar beserta cangkirnya di atas meja kerja Heeseung,saat Yein memutar badan hendak keluar,Heeseung menutup pintu,Yein panik dan dia takut Heeseung akan melakukan hal buruk,"si-silahkan dinikmati tehnya tuan,sa-saya permisi" kamu berusaha memberi kode kepada Heeseung kalau kamu ingin pergi,"kemana saja kau akhir-akhir ini,hm?" tanya Heeseung yang membuatmu tambah panik,"aku tidak pernah melihatmu membersihkan furnitur-furnitur Mansionku sama sekali akhir-akhir ini"ucapnya lagi,"sa-saya hanya mengambil bagian pekerjaan belakang,tuan" Yein berkata jujur,
"kenapa?" tanya Heeseung lagi,Yein benar-benar berharap tidak mendengar pertanyaan itu sama sekali,karena dia tidak berani berbohong kepada tuannya,jadi Yein memutuskan untuk diam,
"apa kau menghindariku?" tanya Heeseung tiba-tiba,Yein panik,ia bingung harus menjawab apa,
"Ma-maaf tuan Lee,saya tidak mengerti maksud anda" jawab Yein berusaha menghindari pertanyaan lainnya,
"jawab saya dengan jujur,nona" perintah Heeseung,mendengar itu Yein tidak bisa mengelak lagi,jadi ia terpaksa memberitahu tujuannya
"Maaf tuan,saya hanya merasa tidak tenang saat bekerja,karena tuan..." Yein tidak berani melanjutkan kalimatnya
Heeseung tertawa kecil,
"aku kan hanya mengawasi kau dan rekan-rekan kerjamu,jadi tolong kembali keposisi awalmu" ucap Heeseung,mendengar jawaban Heeseung,Yein merasa sedikit tenang tetapi ada rasa tidak percaya kepada omongan Heeseung kalau Heeseung benar-benar hanya mengawasi pekerjaan Yein dan yang lainnya.

Keesokam harinya,Yein kembali keposisi kerja awalnya,yaitu membersihkan furnitur-funitur Mansion,seperti guci,jam,pajangan-pajangan Mansion,dan lainnya. Saat sedang bekerja, Yein ingin melirik-lirik sekelilingnya untuk memastikan omongan Heeseung benar atau tidak.
Dan lagi-lagi Yein melihat tuannya sedang memerhatikannya,bukan hanya sekali,Yein bahkan berkali-kali melirik Heeseung,tetapi Yein selalu mendapatkan Heeseung sedang memperhatikannya,Yein takut tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa,Yein berusaba membiasakan diri bekerja walau selalu diperhatikan oleh tuannya.

Suatu saat,Heeseung melihat Yein sedang berlarian dengan bebas disebuah taman yang luas,Yein terlihat sangat senang dan bahagia,Heeseung terpesona oleh pemandangan gadis yang dilihatnya itu,akhirnya Heeseung memutuskan untuk mengambil bunga-bunga yang cantik yang ada disekitarnya dan ingin memberikannya pada Yein,

"nona,ini untukmu" ucap Heeseung agak gugup dengan wajah yang agak memerah,"tuan Lee?" Yein terkejut dengan perilaku yang dilakukan tuannya secara tiba-tiba,"panggil aku Heeseung saja saat hanya ada kita berdua" ucap Heeseung,Yein pun menerima bun...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"nona,ini untukmu" ucap Heeseung agak gugup dengan wajah yang agak memerah,
"tuan Lee?" Yein terkejut dengan perilaku yang dilakukan tuannya secara tiba-tiba,
"panggil aku Heeseung saja saat hanya ada kita berdua" ucap Heeseung,
Yein pun menerima bunga yang diberikan oleh Heeseung,
"Terima kasih,Heeseung" ucap Yein sambil melepaskan senyum lebar yang sangat cantik dan manis,melihat itu Heeseung benar-benar terpaku dengan senyum Yein,hingga tiba-tiba...

"LEE BANGUUNN!!!" teriak seorang pria yang hendak memukul kepala Heeseung dengan sebuah bantal,tetapi tindakannya terhenti setelah pria itu melihat Heeseung terbangun,Heeseung lamgsung menoleh kearah pria itu,
"Riki?!" Heeseung terkejut melihat asisten pribadinya yang baru saja kembali dari kampung halamannya,Riki dan Heeseung sudah bekerja sama saat Heeseung masih berusia 13 tahun,mereka dekat seperti adik kakak,maka dari itu Riki berani bersikap sedikit kasar pada Heeseung.
"aku sudah berkali-kali berusaha membangunkanmu,tapi kamu tetap tidur seperti orang mati" ucap Riki kesal, Heeseung tidak menghiraukan omongan Riki,dia memikirkan apa yang baru saja terjadi dengan dirinya dan Yein,"apa itu tadi adalah mimpi?" batin Heeseung bertanya,
"jangan melamun,cepat siap-siap untum sarapan,nanti makananmu bisa dingin" ucap Riki,akhirnya Heeseung bersiap-siap untuk pergi sarapan.

Disisi lain, Yein dan pelayan lainnya sedang menyiapkan sarapan milik Heeseung dan Riki di ruang makan,tidak lama kemudian Heeseung dan Riki memasuki ruang makan,lalu beberapa pelayan berdiri disudut ruang makan,jika Heeseung dan Riki butuh sesuatu mereka akan melayaninya.Mood Yein sedang sangat bagus pagi ini,ia sedang bertukar senyum dengan teman kerjanya yang bernama Tashyla,tiba-tiba pandangan Heeseung langsung tertuju padamu,tiba-tiba Heeseung tersenyum melihat Yein,bahkan dia sendiri tidak tau apa alasan dirinya tersenyum saat melihat Yein.

Mood Yein sedang sangat bagus pagi ini,ia sedang bertukar senyum dengan teman kerjanya yang bernama Tashyla,tiba-tiba pandangan Heeseung langsung tertuju padamu,tiba-tiba Heeseung tersenyum melihat Yein,bahkan dia sendiri tidak tau apa alasan diri...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah membaca bab ini
 

                 SEMOGA SUKA-!


[Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan,penyebutan,dan lainnya.]

His Maid His Queen - ENHYPEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang