Bab 6 | Melamar

156 21 1
                                    

      Setelah rencana pelamaran Soo Yein sudah matang,Heeseung memutuskan untuk memulainya lusa.Untuk sekarang Heeseung dan Riki sedang menyiapkan bagian-bagian dari rencana pelamaran Soo Yein.

Selama Heeseung memikirkan rencana untuk melamar Soo Yein,Soo Yein yang tidak tahu apa-apa sedang dihantui dengan pikiran tentang kekhawatiranya terhadap perasaannya kepada Heeseung,

"duh..! aku benar-benar bingung." Yein bicara sendiri kesal,

"Soo Yein." panggil seseorang dari belakang Yein,Yein terkejut dan menoleh ke orang tersebut,

"Tuan Lee?"

"hapus kata 'Tuan' ,kita kan sudah dekat"

"ah iya..." jawab Yein pelan dan menundukkan kepalanya sedikit,

"kau ada masalah? kau terlihat prustasi" tanya Heeseung seikit membungkuk dan menyesuaikan tingginya dengan Yein

"ah tidak ada kok,Lee" jawab Yein sambil tertawa palsu,sepertinya Heeseung sudah mengenal Yein dengan sangat baik,jadi ia tau expresi-expresi yang ditunjukkan oleh Yein,

"kalau begitu,ayo temani aku melukis diluar" ajak Heeseung,

"tapi saya sedang bekerja"

"sudahlah,enam belas menit lagi juga waktu istirahatmu" Heeseung tersenyum sambil mengulurkan tangannya kepada Yein,Yein memandang tangan dan wajah Heeseung,Yein tambah bingung dengan dirinya,

"Ayo." Heeseung memberi isyarat kepada Yein untuk menerima uluran tangannya,akhirnya Yein perlahan menerima uluran tangan Heeseung,setelah itu Heeseung menggenggam tangan Yein tangan untuk pergi bersamanya,

"Lee aku bisa jalan sendiri"

"aku tahu kok." jawab Heeseung jahil

"yaudah lepasin"

"gabisa,aku tidak adak melepaskanmu sampai kapanpun." ucap Heeseung,mendengar itu Yein terdiam,Heeseug terdengar tulus dengan perkataannya barusan,perasaan Yein kepada Heeseung makin bertambah,begitupun dengan kekhawatirannya,

"nah kita sudah sampai" mereka berhenti disebuah taman dibawah pepohonan dan sudah tersedia perlengkapan melukis lengkap disana,

"wah..kamu sudah menyiapkan ini semua?"

"yeah,biar kita tinggal melukis dan menikmati alam aja"

"kalau gitu lepas tanganku,kita kan sudah sampai" ucap Yein,mendengar itu Heeseung melihat Yein,lalu melihat tangan mereka,dan melihat wajah Yein lagi,

"kenapa?"

"kamu gk ngeberontak tuh,jadi gausah dilepas" ucap Heeseung santai sambil menyiapkan cat untuk melukis,Heeseung melakukannya sambil menggenggam tangan Yein,

"aduh...lepasain Lee.." Yein mulai merajuk,Heeseung ketawa kecil,dan akhirnya melepaskan tangan Yein,dan Yein juga menyiapkan cat untuk dirinya melukis nanti,

"Yein,aku serius." ucap Heeseung tiba-tiba,

"serius apa?" Yein bingung

"yaa....serius" ucap Heeseung sambil tersenyum jahil

"iya deh.." Yein tidak mau berdebat dengan Heeseung,setelah semua warna cat acrilic sudah disiapkan,mereka mulai melukis apa yang ingin mereka lukis,

"kau akan melukis apa?" tanya Heeseung,

"pemandangan disekitarku saja" jawab Yein sambil sibuk mencari sudut pemandangan yang pas untuk lukisan miliknya.
Heeseung hanya memandangi Yein yang sedang sibuk dengan pekerjaannya sendiri,Heeseung tersenyum melihat Yein,

His Maid His Queen - ENHYPEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang