Bab 10 | END [S1 (?)]

117 18 11
                                    

       Keesokan harinya,lagi-lagi Heeseung dibangunkan oleh suara bising dari koridor.

"mengapa orang-orang disini tidak bisa menghargai pengunjung lain,sih?" keluhnya.

tok! tok! tok!
"Lee,aku masuk." suara Riki dari luar,lalu Riki membuka pintu kamar Heeseung.

"loh,kau sudah bangun?" Riki terkejut melihat Heeseung yang sudah duduk dikasurnya

"menurutmu?"

"hei,kau jelek sekali dengan wajah bengkak seperti itu." ledek Riki

"maksudmu?" Heeseung mulai menatap Riki dengan wajah menyeramkan

"le-lebih baik kau keluar dan belanja beberapa cemilan ditoko sebelah penginapan ini."

"kau menyuruhku?"

"kalau iya kenapa?" jawab Riki berani sambil menodongkan kartu kredit Mansion.

"beli saja sendiri"

"heyy...kau pikir kemarin aku hanya berleha-leha? aku lelah,kau kan cuman tiduran dari kemarin."

"jadi pergilah belanja sebentar!" Riki mengomel

"ck! iya-iya,taruh saja kartunya dimeja."

"nah...gitu dong" Riki senang,lalu kekuar dari kamar Heeseung.

Heeseung belanja sendiri disebuah Toko yang terletak disebelah penginapan tempatnya menginap.

Heeseung sedang memilih beberapa makanan yang akan ia beli,namun tiba-tiba Heeseung melihat gadis kecil yang disangkanya adalah anak Soo Yein.

anak itu? duh,ngapain disini sih?
batin Riki. Lalu gadis kecil itu berlari kearah belakang Heeseung.

jangan lirik dia,Hee...
batin Heeseung,ia tidak mau melirik gadis kecil itu. Dia akan tambah teringat dengan pujaan hatinya.

"Ayah! aku mau jajan ya?" terdengar suara gadis kecil dari belakang Heeseung.

Heeseung terkejut dan penasaran,tetapi dirinya tetap kekeh tidak mau melirik atau menoleh kepada gadis kecil itu.

"Ayah! aku boleh ambil ini?" suara gadis itu terdengar lagi oleh Heeseung.

"Ayah! Ayah adalah yang terbaik!" lagi-lagi suara gadis itu dari belakang Heeseung.

Heeseung melawan dirinya untuk tetap tidak menoleh atau bahkan melirik sama sekali.

"Ayah! Ayah sangat tampan"

"Ayah! pasti dikenal banyak orang"

suara gadis itu tetap timbul dari belakang Heeseung,Heeseung mulai gelisah.

kenapa Heeseung tidak mendengar sahutan dari Ayahnya? mungkin Ayahnya menjawab dengan nada rendah? karena gadis itu bicara dengan menaikkan nada nya sedikit,dan itu imut.

"Ayah! aku cinta Ayah!"

Heeseung akhirnya tak sanggup dan menoleh untuk pergi kekasir.

namun,betapa terkejutnya ia saat melihat gadis itu dan Ayahnya.

itu...?
Heeseung menyipitkan matanya,lalu gadis itu menoleh kepada Heeseung dan tersenyum lebar.

itu kakaknya Soo Yein?
batin Heeseung terkejut melihat sosok Ayah dari gadis kecil itu.

"Ya,seperti yang kau lihat,Hee" suara lembut damai yang terdengar dari belakang Heeseung.

suara itu membuat Heeseung terdiam membeku.

lalu terdengar suara langkah kaki menggunakan sepatu boots menghampiri Heeseung dari belakang.

"gadis itu adalah anak angkat kakakku" suara itu lagi,Heeseung mengenalinya.

His Maid His Queen - ENHYPEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang