9. MUP - Have you forgotten me?

402 47 1
                                    

"Rasanya menyakitkan, melihat seseorang yang telah lama pergi tapi kita melihat dirinya di orang lain"

- half your life

- half your life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!

- MUP -

"[Name] gue mau tanya" tanya Scara smirk, apa yang ia rencanakan

"Tanya apa?"

"Lo pernah gak sih ditinggal temen pas masih kecil keluar negri? Itu rasanya sedih banget gak?"

"Pernah, dia gak bilang sama sekali ke gue sebenarnya dia udah pindah 2 hari yang lalu, sementara itu gue baru tau pas di hari ketiga gue gak tau harus apa lagi selain.. nangis."

"Lo beneran nangis?, Dia gak ngasih surat atau apa gitu salam perpisahan"

"Sebenernya dia ngasih surat tapi.. rasanya perasaan gue belum bisa nerima dia pergi jauh"

"Habis itu?"

"Habis itu gue selalu kepikiran sama dia, sikap gue berubah gak kayak dulu lagi polos, lugu, cupu, culun. Sekarang gue barbar, Berani, toxic, kalau lagi bosen ya keluar bawa motor ngebut" Jelas [name] perubahan sikapnya memang sedrastis

'apa dia gak inget sama gue? Kok jadi begini sih? Masa iya lupanya kebangetan' batin Scara, perasaannya campur aduk

"Tapi gue jadi lupa sama orangnya gara-gara..."

"Gara-gara apa?"

"Gara-gara... Gue kecelakaan"

"HAH?! LO KECELAKAAN???" Scara kaget mendengar perkataan [name]

jadi dirinya dilupakan karena ingatan nya waktu masih kecil hilang, sangat disayangkan Scara sudah berharap kalau ia akan ingat dengannya ternyata tidak. Biasanya lupa ingatan waktu masih kecil itu wajar kan, tapi tidak dengan [name] ia memiliki ingatan yang tajam bisa mengingat semua kejadian yang ia lakukan sebelum atau sesudahnya.

[Name] menceritakannya panjang lebar sampai Scara mengerti apa yang terjadi. Ternyata dirinya membawa mala petaka bagi seseorang yang dekat dengannya.

saat di luar negri ia pernah dekat dengan seorang laki-laki tapi laki-laki itu juga terkena masalah yang cukup besar ketika sudah berteman dengannya.

Ia bermain petasan bersama Scara ketika Scara menyuruhnya meledakkan, satu lagi petasan itu tidak mengarah ke langit melainkan mengarah ke anak laki-laki itu. Scara seakan-akan trauma melihat kejadian yang membuatnya menangis.

"Maafin gue"

"Kenapa Lo minta maaf?"

Saat [name] bertanya mengapa ia minta maaf, Scara sudah tertidur lelap kepalanya bersandar di bahu [name]. Ia hanya mengelus rambutnya yang lembut dan halus itu kini ia paham melupakan seseorang yang membuatnya bahagia itu sangat sulit perlu bertahun-tahun agar kenangan itu hilang. Mungkin berabad-abad.

'rasanya gue pernah begini. Tapi sama siapa? Plis andaikan dia ada disini. kenapa tuh anak gak pernah ketemu apa dia emang udah gak balik ke kota Teyvat lagi?' batin [name]

'maafin gue [name] gue salah dulu gak bilang kalau gue mau pindah sama Lo, gue harus tetep diposisi ini. Gue malu memperlihatkan muka merah gue ke lo sekarang' batinnya terus berbisik

Malam sudah larut waktunya [name] bergegas tidur sebelum itu ia pindahkan Scara ke kasurnya dan membetulkan posisinya, kemudian ia bergegas kembali ke kamarnya rasanya badannya sudah encok padahal masih muda belia loh.

- MUP -


Pagi telah tiba hari ini adalah hari Sabtu mereka libur, beruntung sekali mereka [name] kali ini bangun lebih siang dari pada biasanya. Ya tepatnya jam 10 siang tentunya kalau Scara tentu dia anak rajin jam 8 sudah bangun. Karena ia penasaran [name] sedang apa sekarang ia pergi kekamarnya harusnya ia sekarang sarapan.

"Tuh anak masih molor kah? Dasar kebo"

Scara menaiki anak tangga sampailah di kamar [name] ia mendekatkan telinganya pada pintu kamar, tapi tidak ada suara didalam sana penasaran menyelimuti perasaannya Scara membuka pintu perlahan-lahan. Dan, pintunya tidak dikunci apa ia lupa?.

Ceklek!

"[Name]..." Panggil Scara

Ia masih terlelap di kasurnya Scara yang melihatnya menatap datar, seharusnya yang rajin anak perempuan bukannya malah kebalikannya. Dasar [name] pemalas sekali.

"Ck. Si [name] ngapa si bangun siang banget. WOI KEBO BANGUN"

dipanggil-panggil ia tidak menggubris [name] masih sibuk di alam mimpinya.

"Ancrit kagak bangun, EH BANGUN KEBO! UDAH SIANG INI LO MAU TIDUR SAMPE JAM BERAPA [NAME]!!"

wah kayaknya Scara cocok jadi emak-emak yang bangun anak kalau kesiangan, ini kayaknya ketuker peran sama mama Lea deh tapi [name] tetap tak mau bangun dari mimpi indahnya.

Tapi tetap saja [name] tak kunjung bangun, iya karena kesabarannya sudah habis ia akan melakukan cara yang biasa digunakan oleh para ahli hm bisa dibilang cukup. Iya klean tau lah.

"Oke cara terakhir, walau bisa bikin. Ck tahan-tahan Scara harus kuat"

Scara duduk disamping [name] yang sedang tidur, sambil meluk guling kesayangannya. Tak tau cara Scara berhasil atau tidak yang pasti [name] bisa bangun.

Perlahan ia meletakkan tubuhnya melingkarkan tangannya di perut [name], tangan satunya menopang kepalanya sendiri karena Scara bisa dibilang tidak kebagian bantal.

Lalu ia membisikkan sesuatu padanya, terlihat kurang jelas tapi itu membuat [name] kegelian, bangun atau tidak?.

"Hmmgghh?"

"Bangun sayang.. udah siang"

"Mmmgh"

"Lo ngomong apa sih?"

"..."

Scara terkekeh ia berpindah tempat ke samping, sekarang ia menghadapkan mukanya pada [name] terlihat wajah lelahnya tergambarkan disana. Scara mengusap Surainya dan diselipkan dibelakang telinga [name].

Ia ingin membangunkan tapi rasa tidak enak sekarang lah yang ada di dalamnya, ya mau bagaimana lagi Scara takut kalau [name] mengamuk jika digabungkan dengan cara memukulnya pakai bantal.

Cara yang tepat adalah menunggunya sampai bangun, saat sadar Scara ada di sampingnya ia terkejut kemudian bangkit dari kasur. Itulah yang di rencanakannya Scara memang pintar.














knapa ga sekalian
lu tindihin aja wan?

file 099

My Unforgettable Promise [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang