Setelah mimpi yang menghampiri Renjun tadi, membuat Renjun terbangun dari mimpinya dia melihat sekeliling ruangan karena Ruangan tersebut tidak asing di matanya
"Guanlin, gue dimana?"
"ini rumah Lo Re"
Renjun menatap sekeliling Kepala nya beberapa kali berdenyut dan membuat Renjun meringis kecil
"Nggak usah di paksa Ren" Guanlin pegang kepala Renjun sambil mengelus nya
"Guanlin gue mau pulang"
"Yaudah ayo, tapi kepala kamu nggak papa?"
"Nggak papa, gue mau istirahat di rumah"
Selama perjalanan pulang menuju Apartemen Renjun, Renjun sesekali melamun
Guanlin yang merasakan bahwa Renjun sedang memikirkan sesuatu hanya bisa diam, Guanlin mengerti mungkin sekarang Renjun sedang bingung dengan fakta yang baru saja dia ketahui
"Ren udah sampe, ini Apartemen lu kan"
"Iya, makasih ya Guanlin" Renjun Turun dari motor Guanlin dan melepas kan helm nya
"Sama-sama"
Setelah berpamitan dengan Guanlin Renjun pun masuk ke apartemen yang dia tinggali
"Bibi Tolong siapin Air anget"
"Baik tuan"
Renjun memasuki kamarnya dia duduk di Kursi belajar untuk menuliskan sesuatu
"Hari ini Aku menemukan fakta baru, ternyata aku pernah bersekolah di Korea, Renjun juga punya rumah di Korea bahkan barang barang di sana tidak hilang ataupun di pindahkan"
"Hal yang ingin Renjun tahu adalah kenapa anak buah Ayah mau melukai ku, Waktu kecil"
Tok tok tok
"Tuan air nya sudah siap"
"Terimakasih bi"
"Jeno, aku melihat anak yang mirip dengan Renjun tadi di sekolah"
Jeno yang sedang merokok lantas mengalihkan perhatian nya ke Haechan
"Kau tau waktu kau tanding lawan Guanlin aku duduk Berdekatan dengan anak yang mirip dengan Renjun"
"Bukannya Renjun sudah meninggal?"
Mark menyaut dari belakang Haechan
"Tapi sungguh dia benar benar mirip dengan Renjun yang kita kenal, bahkan tanda lahir nya sama persis "
"Sungguh? " Jaemin ikut mendengarkan ucapan Haechan
Jeno hanya memandang teman-teman nya dan Fokus lagi ke Rokoknya
"Bagaimana denganmu Jeno" Mark bertanya ke Jeno
"Sebenarnya dia memang Renjun hanya saja" Jeno menghela nafas berat
"Hanya saja dia hilang ingatan"
"Serius?, Jadi dia benar Renjun " Mark berucap senang
"Lalu Rumor 3 tahun lalu itu bohong?"
"Mungkin" Ucap Jeno
"Kau tahu kan kalau Jeno tidak pernah percaya dengan yang di ucapkan oleh ayahnya Renjun" Jaemin menjelaskan ke Haechan
"Lalu Sekarang kita harus apa" Mark melirik ke arah Jeno
"Kit-" ucapan Jeno terpotong karena suara Chenle yang baru saja datang
"HELLO EVERYONE"
"Chenle jangan teriak teriak dong" Jisung menyaut dari belakang Chenle sambil membawa kantong belanjaan
"Serius banget nih, ada apaan" Chenle menghiraukan ucapan Jisung
"Husst, mending lu diem deh" Haechan membekap mulut Chenle
"Jadi gimana?" Mark bertanya ke Jeno
Jeno menghembuskan Rokok dari mulutnya
"Kita hanya harus ikutin aja alurnya, kau tahu kan Renjun akan marah kalau dia tahu kalau kita ikut campur dengan urusan keluarga dia"
"Tapi harusnya kita juga bantu walaupun sedikit "
Mark, Jaemin, Haechan mengangguk kan kepalanya ke arah Jeno
"Gue nggak tau kita liat aja nanti kalau Renjun kesusahan kita bantu dia"
"Kalian ngomongin Renjun, Huang Renjun?" Chenle menyaut ketika tangannya tidak dibekap lagi
Mereka berempat melirik ke arah Chenle dengan ekspresi Terkejut
"Bagaimana kau tahu?, Kau kenal Renjun?"
"Gue sama dia satu apartemen, emang kenapa sih?"
"Anjir lu kok nggak pernah bilang" Haechan berdiri dari duduknya
"Lah mana gue tau kalau kalian punya hubungan sama dia"
"Apartemen dia nomor berapa?"
"Gue nggak tau apartemen dia nomor berapa, tapi kita satu lorong karena kita kemarin turun lift bareng "
"Oke fiks besok kita harus ke apartemen Chenle buat ketemu Renjun "
Mark dan yang lain pun mengangguk
"Lah lah mana bisa gitu "
"Hustt lu ikut aja" Jaemin merangkul Pundak Chenle
Beautiful Omega Boy
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Omega Boy
FanfictionSerigala yang melindungi kekasihnya yang sangat cantik seperti malaikat, anak omega yang selalu berontak ke alpha nya sekarang menjadi semakin nakal Lee Jeno dan Huang Renjun anak yang pernah menggemparkan Korea 3 tahun yang lalu, Sekarang bertemu...