***
Galina Estelle adalah seorang fotografer lepasan yang tidak punya basis lokasi yang tetap. Perempuan itu pergi dari satu daerah ke daerah lain hingga satu negara ke negara lain. Satu tahunan ini, ia mendapatkan proyek cukup besar bersama salah satu agensi modeling di Singapura. Hari-harinya yang biasa santai mendadak sibuk selama kontrak itu berlangsung, bahkan Galina tidak lagi merasa mudah untuk sekedar pulang ke Indonesia.
Tapi hari itu berbeda. Galina yang sudah menyelesaikan kontrak kerjanya dan menyisakan hari terakhirnya saat itu juga harus segera pulang. Pulang di sini bukan hanya pulang ke apartemennya yang sempit di tengah Kota Singapura, melainkan pulang ke Indonesia untuk menghadiri pesta pernikahan kakak tirinya.
"Gege gak bawa dress, Bu. Di rumah ada siapa?" tanya Galina yang baru memasuki taksi yang terparkir rapi di depan pintu keluar bandara.
Ibunya dari sebrang telepon hanya menghembuskan napas lelah. "Memangnya Gege pakai kaos?"
"Nggak sih, Bu. Gege pakai blazer. Gak ada siapa-siapa ya di rumah?"
"Nggak ada dong, Ge. Kan semua pekerja juga Julien undang ke pernikahannya. Otomatis rumah dikunci rapat."
"Aduh, Ibu. Gege kucel banget. Jakarta sumuknya luar biasa."
"Ya mau gimana lagi? Bawa makeup?"
"Di koper semua. Di clutch Gege cuma ada liptint."
"Ya dipakai aja liptintnya. Lumayan."
"Ibu gak ada solusi? Gege kucel banget loh, Ibu. Rambut Gege juga lepek tadi lari-larian keluar airport."
"Ibu gak ada solusi, Ge. Ini aja masih mending Ibu bisa terima teleponmu."
"Yaudah, bisa gak Gege duduk di meja tamu aja? Malu banget Bu kalau duduk bareng keluarga."
"Yowes lah, Ibu bilangin dulu untuk kosongin satu kursi buat Gege. Cepat, ya! Ini pemberkatannya mau mulai."
"Keburu gak ya Gege?"
"Ya Ibu gak tahu..."
"Nanti deh Gege minta maaf sama Julien kalau terlambat," pasrah Galina ketika menyadari kondisi lalu lintas di depannya cukup padat.
"Iya, Ibu tutup ya? Gak enak acaranya sudah mau mulai."
"Iya, Ibu..."
***
Galina tahu kedatangannya ke pesta pernikahan Julien juga aksi laki-laki itu yang mengumumkan posisi dirinya secara terang-terangan akan menjadi perbincangan khalayak umum.
Ia bukan perempuan penikmat gosip, tapi ketika membuka forum obrolan fans olahraga, ia menemukan satu obrolan mengenai dirinya.
Julien yang memegang posisi sebagai manajer tim bola basket terkemuka membuat kakak tirinya itu cukup terkenal. Jadi jangan heran kalau pernikahannya juga jadi bahasan topik para penggemar bola basket. Dan Galina, tentunya termasuk ke dalam topik tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Was Orange
Fanfiction(Series #20 Lazuardi) It was all orange. Sometimes shining, sometimes blinding. Like the ball he's holding almost 24/7. Like the t-shirt she's wearing in summer. It was all orange. But they meet again in a black and white.