03

21 7 9
                                    

Karlyn dan Adeline sudah sampai dikelas mereka, saat mereka masuk semua murid kelasnya, menatap mereka, termasuk Jace dan Mey.

"Lyn, gue gak nyangka lo bisa ngomong kayak gitu! KEREN BANGETTT. PUKULAN ADELINE JUGA GAK KALAH KEREN" ucap salah satu siswi berambut pendek, Adeline merasa bangga atas pujian yang siswi itu berikan.

"Kita udah geram sih sama sikap si Raden. Sok berkuasa banget, bener kata lo, OSIS disini mah cuman mau dapet gelar OSIS doang." Kata salah satu siswa, Karlyn hanya tersenyum kikuk. Ia menarik tangan Adeline berjalan menuju tempat duduk mereka.

"Lo pada habis ngapain?" Tanya Jace. Karlyn langsung saja menceritakan apa yang terjadi. Mey, Jace dan teman kelasnya tidak tahu mau beraksi apa, tapi mereka juga terbawa emosi mendengar cerita Karlyn.

"Tapi Raden ganteng gak sih?" Tanya Mey, langsung saja kepalanya di jitak Adeline. "Sakit, taik."

"Otak lo mikir yang ganteng-ganteng doang." Ejek Jace.

"Huh awas aja tuh ketua OSIS. Untung aja dia gak cium bibir neng Karlyn. Soalnya buat aa." Tutur Rangga, Karlyn melototkan matanya.

"Rangga, bacot lo di kendaliin dikit." Sindir Ivan, Rangga menatap sinis Ivan, kemudian memukul Ivan yang berada di sampingnya itu.

"Terus lo mau minta balik Lip tint lo itu?" Tanya Jace. Karlyn mengangguk.

"Ya minta balik lah? Lip tint gue itu warnanya susah banget di temuin di kota ini, ini aja gue beli di LA! Kalo ada 3 ya gak papa, ini cuman satu doang." Seru Karlyn, Jace menggelengkan kepalanya. Tapi menurutnya Karlyn benar, lip tint nya itu susah ditemui. Karena Karlyn beli di luar negeri saat Karlyn pergi mengunjungi keluarga besarnya di sana.

"Minta keluarga lo disana beli aja?" Saran Adeline. Karlyn menggelengkan kepalanya.

"Kalo nyuruh beli sekarang ntar seminggu baru dapet." Sahut Mey. Jace dan Karlyn mengangguk setuju.

...

Bel pulang berbunyi, semua siswa bersorak gembira karena ingin cepat-cepat pulang. Karlyn langsung menarik Mey untuk menemaninya pergi ke ruang OSIS.

Karena tidak ingin kejadian salah toilet tadi terjadi, Karlyn rela mengelilingi sekolah. Ia takut bertanya kepada siswa siswi disekolah ini, takut di kerjai kembali.

"Dimana sih? Capek gue, Karlynn." Rengek Mey, yang capek dibawa keliling sekolah untuk mencari ruang OSIS.

"Udah cari aja dulu." Ujar Karlyn, ia melihat kanan kiri. Dan akhirnya matanya menemukan papan diatas pintu bertuliskan "ruang OSIS"

Karlyn langsung saja menarik tangan Mey, membawanya ke ruangan yang dituju. Kelihatannya Ruangan tersebut terlihat sepi, Karlyn menyuruh Mey untuk berjaga diluar. Sedangkan Karlyn mencoba mencari Lip tint nya didalam.

Aksi mereka pun dimulai, Mey mencoba berjaga jaga diluar. Jujur ia takut jika ada yang datang. Sedangkan Karlyn membuka rak-rak yang berada diruang OSIS itu, ia mencari lip tint yang disita itu.

Saat Mey sedang berjaga, ia melihat seorang siswa yang datang menuju ruang OSIS. Langsung saja ia memikirkan cara agar siswa tersebut tidak masuk kedalam ruang OSIS.

"H-hai. Kakak anggota OSIS ya?" Tanya Mey sok akrab. Siswa tersebut menggeleng, tapi kemudian mengangguk.

"Aku Varen anggota osis juga, tapi aku kelas sepuluh kak." Jawab siswa laki-laki itu. Mey mengumpat didalam hatinya, habisnya siswa didepannya ini sangat tinggi, jadi ia mengira jika siswa itu adalah kakak kelasnya.

"O-ohh maaf ya dek, btw kakak boleh tanya-tanya?" Tanya Mey, Varen menganggukkan kepalanya.

"Masuk aja dulu kak, kita ngobrol didalam." Ajak Varen, saat melangkahkan kakinya. Mey langsung saja reflek memeluk tangan Varen. keduanya sama-sama terkejut. Mey melepaskan pelukannya dari tangan Varen.

trapped in love (TOLOLABIS UNIVERSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang