Happy reading.
Saat ini tololabis berjalan menyusuri koridor sekolah, banyak pandangan tidak terlepas dari mereka. Ada tatapan yang menyukai mereka ada juga tatapan yang iri dengan mereka. Tetapi mereka mengabaikannya, dan mereka fokus berjalan.
Saat fokus berjalan, Adeline terhenti, di mengajak Jace untuk mengantarnya ke toilet. Perutnya tiba-tiba mules.
"Kebiasaan banget lo, berak pagi pagi" Ucap Mey, ia memutar bola matanya malas.
Adeline hanya menyengir. "Ya maaf, gue juga gatau kalo gue bakal mules gini." ia berlari menarik Jace untuk pergi bersamanya. Sedangkan Jace hanya bisa pasrah.
"Yaudah yuk, biarin aja mereka. Kita ke kelas aja." Ajak Karlyn, ia menggandeng tangan Mey. Mereka akhirnya berjalan menuju kelas bersama.
Disisi lain, Adeline masuk kedalam toilet. Jace menunggu sambil mencuci tangannya di wastafel. Ia fokus melihat dirinya di cermin, di kamar mandi. "Cantik bet gue." Pujinya untuk dirinya sendiri.
Jace langsung mengeluarkan ponselnya, dan mulai memotret dirinya di cermin kamar mandi sekolah.
"My boyfriend needs to know that his girl is beautiful like this, andai dia bisa liat muka gue." Ucap Jace. Ia berbicara sendiri, ada rasa sedih. Karena dia dan pacarnya tidak bisa saling melihat wajah masing-masing, karena peraturan di dunia yang mereka mainkan.
Adeline keluar dari toilet dengan wajah yang lega. Ia mengajak Jace untuk keluar dari kamar mandi. "Keluar yuk gue udah selesai." Ajak Adeline, Jace mengangguk. Mereka pun keluar dari kamar mandi.
"Ke kantin dulu mau gak?" Tanya Adeline, Jace menggelengkan kepalanya. "Ayolah, anterin gue aja!" Akhirnya Jace mengangguk, lalu mereka pergi ke kantin.
Saat sampai dikantin, Adeline langsung membeli minuman. Sedangkan Jace hanya membeli oreo. Kantin terlihat sepi, hanya terdapat beberapa siswa saja yang datang. Mungkin karena masih pagi, dan perut siswa siswi masih kenyang karena sarapan.
"Udah yuk pergi." Ajak Jace, ia menggandeng tangan Adeline, kemudian membawanya pergi keluar dari kantin.
Mereka berdua sibuk mengobrol, saking asiknya mengobrol Jace tidak sengaja menabrak salah satu siswa. Itu membuatnya terkejut, kemudian mundur beberapa langkah.
"Ehh maaf, gue ga sengaja." Ucap Jace, ia melihat siswa didepannya dengan rasa bersalah.
Siswa didepannya tersenyum lembut. "It's okay, santai aja." Ucapnya. Jace masih dengan perasaan bersalah
"Serius, gak ada yang sakit kan?" Tanya Jace lagi. Siswa didepannya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya.
"No, no, ini cuman gak sengaja. U don't need to apologize." Ucap Siswa itu lagi, perlahan rasa khawatir Jace menghilang.
"Okay, fine." Jace tersenyum.
"Gue pergi dulu ya, temen gue udah nungguin soalnya. See u latter, sweetie." Pamit Siswa tersebut, Jace mengangguk.
"Ganteng ya? Jangan lupa pacar virtual elo itu." Celetuk Adeline, Jace tersadar dan memberikan tatapan kesal kepada Adeline. Sedangkan Adeline tertawa pelan.
"Tapi lumayan juga, gimana kalo misalnya gue.. tinggalin pacar virtual gue, terus pacaran sama dia?" Ujar Jace yang tiba-tiba. Adeline tertawa terbahak-bahak.
"Memangnya dia mau sama lo? Jangan sampe dia ga pacaran sama lo, sedangkan lo udah menyia-nyiakan cowok virtual lo." Balas Adeline, Jace akhirnya terdiam. Benar juga kata Adeline, pikirnya.
"Bener juga sih."
"Makanya."
Mereka berdua akhirnya pergi ke kelas mereka, namun saat sedang berjalan tiba-tiba langkah mereka dihentikan dengan seorang siswa didepan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
trapped in love (TOLOLABIS UNIVERSE)
Novela Juvenilhanya kisah percintaan tololabis.