05

10 5 6
                                    

Happy reading.

Disepanjang jalan, Jace merasa jika mereka tidak pernah melewati jalan yang mereka lewati sekarang, dan ia juga merasa perjalanan mereka lama. Ia pun menepuk ibu-ibu disampingnya.

"Bu, ini jalan mana ya?" Tanya Jace. Pertanyaan tersebut membuat Karlyn, Mey, dan Adeline yang sibuk mengobrol, langsung menoleh kearah Jace.

"Ohh, ini udah di jl kita masih panjang. Kenapa emang dek?" Jawab Ibu-ibu itu. Adeline mengernyitkan dahinya, begitupun dengan Mey.

"Kalo Apartemen Arkhananta ada di jalan mana ya?" Tanya Karlyn. Perasaannya mulai tidak enak.

"Ohh itu ada di jl. Yuk bosen nih. Kalo mau kesana, bukan naik angkot ini. Angkot ini ke arah lain. " Jawab Ibu-ibu itu. Mereka berempat saling bertatapan tatapan.

"Bu, mau tanya lagi. Kalo dari jalan ini, sampai ke apart Arkhananta, jauh gak?" Tanya Jace lagi.

"Iya, jauh, soalnya di kota besar, ini aja angkotnya udah mau ke kota kecil." Jawab ibu itu dengan ramah. Jace dan Karlyn melemparkan tatapan sinis kepada Adeline dan Mey. Sedangkan mereka berdua, pura-pura sedang mengobrol.

"Makasih ya bu."

"Om, berhenti om." Titah Jace. Angkot tersebut pun berhenti, mereka akhirnya turun dari angkot tersebut.

"Berapa om?" Tanya Adeline, ia mengeluarkan dompetnya.

"150 dek, buat tiga orang. Yang satunya tadi om bilang gausah bayar." Jawab supir.

"Ini aja om." Adeline memberikan dua ratus ribu kepada om supir tersebut.

"Bentar, kembaliannya ya." Ucap supir tersebut sambil membuka dompetnya.

"Gak usah om, ambil aja gapapa. Buat beli bensin." Kata Adeline, supir tersebut merasa tidak enak. "Udah, gapapa om." Lanjut Adeline.

"Waduh makasih banyak neng, semoga neng banyak rejeki terus." Ucap Supir.

"Makasih kembali om."

Angkot tersebut melaju meninggalkan mereka berempat, dan sekarang mereka seperti anak yang tersasar.

"Siapa tadi yang minta naik angkot anjing?" Jace menatap Adeline dan Mey secara bergantian.

"S-sowwy mommy." Ucap Mey. Dengan memasang raut sedih.

"Geli, kodok."

"Terus sekarang gimana?" Tanya Karlyn, Jace sibuk memikirkan cara agar bisa kembali, sedangkan Mey dan Adeline sibuk bermain batu gunting kertas.

"Bantu mikir tolol." Umpat Jace.

Mey dan Adeline menghentikan permainan mereka, dan mulai duduk ditepi jalan memikirkan nasib mereka nanti.

"OM OM, FOTOIN KITA DONG OM." Ucap Adeline, dengan sebuah ide yang berada di kepalanya. Sambil menghampiri orang yang ia panggil. Jace menggelengkan kepalanya, apa yang akan Adeline lakukan.

"Umur gue baru 20 tahun, muka gue setua itu kah?"

"Iya, om maaf ya. Nah sekarang om fotoin kita berempat ya." Titah Adeline, ia memberikan ponselnya kepada abang didepannya ini. Sedangkan abang itu mengangguk pasrah.

Setelah berfoto, ia berterima kasih kepada abang tersebut. Ia langsung cepat-cepat mengupdate statusnya.

"Oke udah."

Mey yang sedang sibuk menonton story WhatsApp teman-temannya, langsung saja melihat story Adeline.

Mey yang sedang sibuk menonton story WhatsApp teman-temannya, langsung saja melihat story Adeline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
trapped in love (TOLOLABIS UNIVERSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang