Prolog

258 68 145
                                    


"Ku tanyakan ini untuk kedua kalinya, aku ingin mengkhitbahmu, apa kamu keberatan? " Ucapku di aplikasi hijau, aku tidak akan membiarkan cinta makin tumbuh tanpa ada ikatan sakral di dalamnya.

"Maaf Gus, bisakah semua di bicarakan pelan-pelan. Kita terlalu cepat untuk kejenjang itu Gus." Ucapnya mencoba mempertahankan argumen.

"Untuk apa kita terlalu lama bertukar pesan jika tidak ada keseriusan. Ingat semua kemungkinan akan terjadi kedepannya, saya tidak akan menanyakan ini untuk kesekian kalinya" Aku mengakhiri chatting itu dengan cepat.

Aku malas untuk mendengarnya lagi-lagi mempunyai seribu alasan untuk menunda niat baikku.

Terhalang Wasiat AbahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang