Chapter 3

1.1K 165 18
                                    

Happy Reading

"Chiyeol..."

Chiyeol yang sedang fokus mengerjakan tugas dari Pak Mino menoleh ke arah Bora. Merasa bingung kala sahabatnya memanggilnya dengan panggilan itu, seperti tak biasanya.

Keduanya sedang berada di rumah milik Chiyeol, sembari mengerjakan tugas dari Pak Mino sebelum menjenguk ibunya Yujeong.

"Lo beneran jadian sama Ilha?"

"Apasih Ra, jangan ngaco deh" Sahut Chiyeol sembari mendengus.

"Bayi, gue lagi serius."

"Aku kan udah jelasin, kamu ngga percaya sama aku?"

"Jangan bohong deh, jadian kan?" Ucap Bora dengan tatapan menyelidik.

"Raraaa, aku ngga bohong sama sekali. Buat apa juga aku bohong, kata Mama bohong itu ngga baik. Terus kalian juga kenapa ceng-ceng in aku sama Ilha mulu." Jelas Chiyeol sembari merengek kepada Bora.

"Siapa yang mulai?"

"Yuyu yang mulai."

"Bukan Yujeong, tapi lo yang mulai."

"Loh kenapa aku?" Sahut Chiyeol tak terima.

"Bayi bayi, kalo lo ngga samperin Ilha tadi pagi, ngga mungkin Yujeong ceng-ceng in kalian."

"Aku kan cuman ngasih buku doang, apa yang salah coba?"

Bora yang mendengar hal itu, menepuk pelan keningnya sendiri. Tak lama kemudian ia menatap serius Chiyeol, membuat yang ditatap merasa seperti telah melakukan kesalahan fatal.

"Lo ngga tau apa kalo selama ini lo sama Ilha tuh udah sering digosipin, jauh dari sebelum kejadian tadi pagi."

"Huh, serius? kok bisa?" Tanya Chiyeol bingung.

"Iya. Semenjak lo sama Ilha duet bareng di pensi sekolah tahun lalu, anak-anak jadi sering gosipin kalian. Katanya kalo lo sama Ilha pacaran bakal jadi best couple. Yang satu manis yang satunya lagi ganteng, cocok banget katanya, ya emang sih kalo ini gue setuju. Gue sama Yujeong juga udah tau dari lama, cuman sengaja ngga ngasih tau lo. Soalnya kalo bayi baper kan bahaya."

Chiyeol yang mendengar hal itu terdiam. Sejujurnya ia merasa kaget, namun entah mengapa ia merasa jantungnya berdebar kencang. Chiyeol bahkan merasakan perasaan senang, sehingga membuat kedua pipinya memerah merona.

"Tuhkan, pipinya merah gitu! Bayi, jangan bilang lo udah baper sama Ilha?!" Tuding Bora sembari menunjuk kedua pipi Chiyeol yang memerah merona.

"N-ngga, a-aku ngga baper kok!" Elak Chiyeol.

"Ciee bayi udah gede aja, udah bisa baper. Gapapa sih bayi mau baper juga, selagi itu bikin lo seneng ya gue mah ikut seneng." Ucap Bora, tertawa pelan.

Chiyeol tersenyum pasrah. Ia ingin mengelak, namun ia tau ia tak akan pernah bisa kalah dari seorang Bora Wiryasena dalam hal seperti ini. Chiyeol lebih memilih melanjutkan mengerjakan tugas yang sempat tertunda dari pada meladeni omongan kosong Bora yang entah kenapa justru membuat perasaannya menghangat.

"Ra, tolong puterin lagu Beautiful feeling dong."

"Lah, beneran baper nih bayi. Cieeeee." Sahut Bora mengejek, walaupun begitu Bora tetap menuruti keinginan Chiyeol. Bahaya kalo tak dituruti, bayinya bisa-bisa merajuk. Dan yang lebih parah lagi, nanti ia tak akan dikasih contekan lagi.

Di ceng-cengin [ Kwon Ilha x Kim Chiyeol ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang