Chapter 8

911 85 21
                                    

Happy reading

Sejujurnya masih ada satu hal lagi yang menggangu fikiran Chiyeol. Ia belum mendapatkan jawaban atas pertanyaan mengenai siapa sosok wanita cantik yang berada dalam sebuah bingkai di kamar Ilha. Bertanya kepada Ilha pun percuma saja, karena lelaki tampan itu hanya tersenyum. Bukan senyuman yang Chiyeol inginkan, ia menginginkan jawaban atas pertanyaannya.

Merasa Ilha tak akan memberi taunya, maka jalan satu-satunya adalah bertanya kepada Taeman, sepupu lelaki tampan itu.

Oleh karena itu ketika Ilha sedang membersihkan diri, Chiyeol memutuskan untuk menghampiri Taeman.

"Taksaaa." Panggil Chiyeol, membuat Taeman yang sedang bermain game merasa terkejut akan panggilan Chiyeol.

Untuk apa kekasih ah bukan maksudnya "teman dekat" sepupunya itu menghampiri dirinya.

"Ketok dulu anjir, main nyelonong aja. Gimana kalo gue lagi telanjang?"

Chiyeol memeletkan lidahnya sebagai jawaban. Chiyeol memang sedikit akrab dengan Taeman, tentunya semua itu karena Taeman yang kerap sekali bertanya mengenai Yujeong bahkan tak segan-segan untuk berkeluh kesah kepada Chiyeol.

"Pawang lo mana? Tumben ngga nempel sama lo." Tanya Taeman, merasa heran atas ketidakberadaan sepupunya. Pasalnya setelah kejadian tadi, Ilha terus menerus mengikuti kemanapun Chiyeol pergi.

"Ilha lagi mandi." Sahut Chiyeol,, sembari duduk di tepi kasur milik Taeman.

Taeman mengangguk sebagai jawaban.

"Aku mau tanya sesuatu sama kamu." Ucapan Chiyeol membuat Taeman mengernyitkan keningnya heran.

"Mau tanya apa?" Taeman mengubah posisinya yang semula sedang berbaring, menjadi duduk menghadap Chiyeol.

"Wanita cantik yang ada dalam bingkai di kamar Ilha itu siapa?"

Tanpa sadar Taeman mengerutkan kedua alisnya. Merasa heran, mengapa bisa sepupunya itu belum menceritakan perihal sosok itu.

"Aku udah tanya sama Ilha, tapi Ilha cuman senyum doang. Sebenernya siapa wanita itu?" Chiyeol mendengus kesal.

Taeman menghela nafas nya kasar, "Lo mau tau dari mana?"

"Semuanya."

"Gue ngga bisa cerita semuanya, itu biar Ilha sendiri yang cerita. Gue cuman bisa ngasih tau, kalo wanita itu namanya Anaya, cinta pertama Ilha." Taeman menghentikan ucapannya, menatap ke arah Chiyeol. "Ngga perlu khawatir, itu udah lama. Udah beberapa tahun lalu, lagi pula kayaknya cinta sepupu gue bertepuk sebelah tangan. Soalnya dulu Anaya pergi ninggalin Ilha gitu aja."

Chiyeol hanya diam mendengar penjelasan Taeman. Entah kenapa sekarang Chiyeol merasa ragu. Chiyeol yakin pasti susah bagi Ilha untuk melupakan cinta pertamanya. Apalagi perasaannya belum sempat Ilha sampaikan, dan lagi wanita itu terlihat cantik tak heran bila Ilha jatuh hati kepadanya.

Berbagai fikiran buruk mulai menghantui otak Chiyeol. Bertanya-tanya untuk apa Ilha mendekatinya, bahkan seolah-olah ingin melindungi dirinya. Perubahan sikap Ilha akhir-akhir ini kepadanya terlihat sangat signifikan. Apakah itu karena ia mirip dengan sosok di masa lalunya?

Di ceng-cengin [ Kwon Ilha x Kim Chiyeol ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang