Chapter 7

595 85 6
                                    

Happy reading

Keadaan Chiyeol sudah lebih baik, bahkan Chiyeol ikut makan malam dengan keluarga Ilha.

Linda yang tau keadaan Chiyeol, segera menghubungi Nadin hanya saja Nadin baru dapat pulang esok hari. Oleh karena itu, malam ini Chiyeol akan menginap di kediaman William.

Sekarang Chiyeol sedang bersantai di kamar milik Ilha, sedangkan si pemilik kamar terlihat sedang mengerjakan tugas kelompok milik mereka berdua. Melihat keadaan Chiyeol, Ilha melarang tegas Chiyeol untuk ikut mengerjakan tugas kelompok.

"Ilha, kenapa kamu biarin Bora sama Yujeong pulang?" Ucap Chiyeol, ia merasa bosan. Dari tadi ia hanya memperhatikan Ilha. Ingin membantu, namun Ilha melarangnya.

"Mau suruh nginep disini juga?" Tanya Ilha tanpa mengalihkan antensinya dari tugas mereka.

"Boleh? Aku bosen, mau nonton Movie sama mereka." Tanpa sadar Chiyeol merengek kepada Ilha, membuat Ilha merasa gemas dengan kelakuan Chiyeol.

"Kimchi, lo lagi sakit. Dilarang tidur larut. Inget tadi kata Tante Nadin ya. Jadi, untuk sekarang nonton Movie nya ditunda dulu, oke Anak baik?"

"Aku gapapa kok, aku baik."

Ilha mengalihkan atensinya, menatap jangan Chiyeol, "Gapapa gimana? Lo udah bikin gue khawatir. Lo ngga tau sekhawatir apa gue lihat keadaan lo tadi, apalagi waktu lo nolak buat dideketin gue."

Chiyeol menunduk, meremas jemarinya sendiri. Sekarang Chiyeol merasa takut, takut kalo Ilha bertanya perihal apa yang terjadi.

"Chiyeol....."

Chiyeol tak menjawab. Jantung berdegup kencang, bukan karena ia jatuh cinta, bukan. Itu karena Chiyeol sedang merasa takut.

"Kalo gue boleh tau, apa yang sebenarnya terjadi antara lo sama Papa lo?"

Dugaannya benar, Ilha akan bertanya tentang hal itu. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Sejujurnya ia belum siap untuk menceritakan yang sebenernya kepada Ilha. Chiyeol takut. Takut akan kenyataan jika nantinya Ilha menjauhinya karena masa lalunya yang buruk. Chiyeol belum siap untuk itu.

Namun, setelah difikirkan bukankah lebih baik ia menceritakan yang sebenernya kepada Ilha sekarang. Perasaannya untuk Ilha belum sedalam itu. Mereka bahkan belum memulai, jika Ilha tak menerimanya sekarang itu tak akan sesakit ketika Ilha tak menerimanya disaat mereka sudah memiliki hubungan yang lebih serius. Karena entah sekarang atau nanti, kebenaran tentang masa lalunya pasti akan terungkap.

"Chiyeol, jangan diem aja." Ilha mendekat ke arah Chiyeol, berjongkok dihadapan Chiyeol. Tangan kanannya terulur, mengelus pipi lelaki manis di depannya ini.

Pandangan keduanya bertemu. Menciptakan kehangatan untuk keduanya. Namun, tak lama Chiyeol menjadi yang pertama memutuskan padangan mereka.

Ilha menghela nafas pelan melihat reaksi Chiyeol yang terlihat tak nyaman. Merasa bersalah karena telah dengan lancang bertanya sesuatu diluar ranahnya.

"Sorry Chi. Ngga seharusnya gua nanyain hal itu, gue ngga punya hak. Gapapa, lo ngga perlu jawab apapun." Tangan Ilha beralih mengusap lembut kedua tangan Chiyeol, sembari tersenyum hangat menatap lelaki manis dihadapannya ini.

Di ceng-cengin [ Kwon Ilha x Kim Chiyeol ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang